Perempuan Tabrak Motornya ke Polres Siantar, Orangtua Pelaku Pingsan

Medan, IDN Times- Seorang wanita mencoba menyerang ruang SPKT Mapolres Siantar pada Senin (21/3/2022). Ia menabrakan sepeda motornya ke sana. Wanita yang mengenakan cadar itu diketahui berinisial FAM warga Siantar Estate, Kabupaten Simalungun.
Setelah diperiksa, pelaku diduga memiliki pemahaman agama yang berbeda. Bahkan wanita yang telah 2 kali menikah itu kerap berseberangan dengan kedua orangtuanya.
1. Kapolda Sumut datangi Mapolres Siantar
Setelah kejadian tersebut, Kapolda Sumut Irjen Pol Panca Simanjuntak mendatangi Mapolres Siantar. Ia turun tangan memeriksa wanita 23 tahun itu.
FAM diketahui memiliki pemahaman agama yang berbeda sejak menikah dengan suami ke-2 nya. Namun saat ini mereka telah berpisah.
Hal itu diungkapkan Kapolda didampingi kedua orangtua pelaku. "Dari penampilan dan pemahaman sangat berbeda dari sebelumnya," kata Panca Simanjuntak.
FAM juga disebut nyaris menabrak seorang polisi yang sedang menjaga lalu lintas. Hingga akhirnya menerobos ke Mapolres Siantar dan menabrak ruang SPKT sehingga kacanya pecah.
Baca Juga: Polres Siantar Amankan 1.080 Liter Migor yang akan Dikirim ke Riau
2. Polisi geledah kamar dan mengamankan sejumlah buku
Polisi juga telah menggeledah kamar pelaku. Di sana, Polisi mengamankan sejumlah buku terjemahan agama Islam hingga catatan harian.
"Barang-barang pelaku banyak diberikan kepada orang-orang yang sepemahaman dengannya," ucap Panca.
Sebelumnya pemahaman yang berbeda itu juga ditunjukkan pelaku terhadap profesi ayahnya yang seorang purnawirawan Polisi.
"Termasuk juga karena Bapaknya seorang purnawirawan, itu dianggap berseberangan dengan pahamnya," ujar Panca.
Baca Juga: Polres Siantar Amankan 1.080 Liter Migor yang akan Dikirim ke Riau
3. Polisi akan periksa suami kedua pelaku
Dari pengakuan pelaku, ia sehari-hari mendengar ceramah dari media sosial. Lulusan Universitas UISU Kabupaten Simalungun itu juga meminta orangtuanya menonton ceramah serupa.
"Dan menurut orangtua, ini memang berbeda dengan perilaku-perilaku sebelumnya," ucapnya.
Sejak saat itu, pelaku mengubah penampilannya dan memiliki pemahaman berbeda dari orangtuanya. "Baik dari penampilan maupun pemahaman dia," pungkasnya.
4. Orangtua pelaku pingsan usai meminta maaf
Ibu dari pelaku yang berada di samping Kapolda saat memberikan keterangan meminta maaf sambil menangis. Ia mengaku perbuatan anaknya sudah di luar pemikiran mereka.
"Kami juga keluarga polisi. Anak saya sudah melakukan yang di luar pemikiran kami. Di luar kemampuan kami," ucapnya sambil bersimpuh.
Usai meminta maaf, sang ibu tiba-tiba pingsan. Ia terpaksa digotong ke dalam ruangan oleh sejumlah Polwan.
Baca Juga: Menggali Sejarah Simalungun Lewat Museum di Pematang Siantar