Teror Remaja di Jalan Tombak, Lempari Batu dan Molotov ke Rumah Warga

Sebagian besar pelaku masih SD dan SMP

Medan, IDN Times - Masyarakat Jalan Tombak, Medan Tembung resah karena maraknya anak-anak remaja yang meneror mereka. Kejadian ini sangat disayangkan oleh masyarakat di lingkungan Jalan Tombak akibat ulah sekelompok remaja yang kerap melakukan konflik di areal padat penduduk.

Kepada IDN Times salah satu warga Jalan Tombak bernama Linda mengaku bahwa sekelompok remaja tersebut sering meneror rumahnya.

"Sering sekali mereka konflik di sini. Korbannya adalah masyarakat sekitar Jalan Tombak. Rumah sering dilempari batu," ucapnya, Sabtu malam (03/02/2024).

1. Teror dirasakan warga sudah hampir setahun

Teror Remaja di Jalan Tombak, Lempari Batu dan Molotov ke Rumah WargaRumah warga di Jalan Tombak yang atapnya dilempari batu dari teror remaja (IDN Times/Eko Agus Herianto)

Linda yang saban hari was-was karena sering diteror anak-anak remaja itu mulanya membiarkan saja. Namun lama-kelamaan setelah meneror masyarakat ia tak tahan dan berencana membuat laporan kepada kepolisian.

"Itu buktinya ada banyak batu di rumah saya, di atas seng. Mereka melempari rumah saya. Itu batunya sengaja saya biarkan, biar menjadi barang bukti," katanya.

Linda mengatakan jika teror itu sudah hampir setahun dialami masyarakat Jl. Tombak, terlebih saat pembangunan perumahan Oregon Tombak.

"Hampir setiap hari. Geram kali awak. Pernah coba viralkan, saat itu mulai mereda. Eh saat ini malah sering berulah lagi," ujarnya.

Baca Juga: Garang Memeras Jukir, Preman di Medan Nangis saat Ditangkap Polisi

2. Bawa sajam dan lempari rumah warga dengan batu serta molotov

Teror Remaja di Jalan Tombak, Lempari Batu dan Molotov ke Rumah WargaBunti sajam yang berhasil direbut warga Jalan Tombak (IDN Times/Eko Agus Herianto)

Berdasarkan keterangan masyarakat mereka meneror tak tentu. Kadang malam dan tak jarang juga dilakukan siang hari. 

"Ini sudah sangat meresahkan selali. apalagi saya di sini menjaga komplek, kan. Jadi bagi saya kalau misalnya ada keributan di sini, saya takut imbasnya kena orang komplek. Apalagi kena warga. Orang-orang sini kan banyak juga anak-anaknya," kata Apri, Satpam perumahan Oregon Tombak.

Aktivitas kejahatan remaja yang selama ini pernah ditemukannya adalah tawuran antar kelompok, melempar batu, membawa sajam, sampai melempari peledak rakitan (molotov).

"Masyarakat sinilah yang pada kena, terutama yang berada di depan komplek," kata Apri sambil menunjukkan molotov dan senjata tajam panjang yang berhasil direbutnya saat terlibat konflik secara langsung dengan para remaja itu, namun mereka berhasil melarikan diri.

3. Pelaku ditaksir masih duduk di bangku SD dan SMP

Teror Remaja di Jalan Tombak, Lempari Batu dan Molotov ke Rumah WargaBarang bukti bom molotov rakitan yang berhasil direbut warga (IDN Times/Eko Agus Herianto)

Apri menjelaskan jika para remaja yang meneror masyarakat Jl. Tombak rumahnya tidak jauh dari lingkungan tersebut. Bahkan yang disayangkannya adalah para remaja itu sebagian besar masih duduk di bangku sekolah.

"Campur-campur mereka, ada yang masih SD dan SMP. Tapi inilah, kurang didikan orang tua ya begini. Mereka buat molotov juga sempat buat, sajam juga bawa," keluhnya.

Sampai saat ini Apri masih bingung sebab jika ia kaji tak ada dendam atau perselisihan yang membuat remaja itu meneror masyarakat Jl. Tombak. Hingga sekarang lingkungan tersebut dikatakannya sudah menjadi semacam markas mereka melakukan aksi kejahatan.

"Saya minta kalau bisa polisi sering melakukan patroli di kawasan ini, jalan-jalan kecil. Aktivitas mereka jelas telah meresahkan masyarakat sini," pungkasnya.

 

 

 

Baca Juga: Bandar Narkoba Diciduk di Medan, Timbun 27 Kg Sabu dan 14 Ribu Ekstasi

Topik:

  • Doni Hermawan

Berita Terkini Lainnya