Tergelincir di Proyek PT KAI, Bocah 9 Tahun Meninggal Dunia

Sempat ditolong warga tapi nyawanya tidak selamat

Medan, IDN Times - Masyarakat Medan Helvetia Lingkungan 12 Jalan Setia Luhur dihebohkan atas kematian seorang anak. Kejadian terjadi tepat di proyek pembangunan jalur PT Kereta Api Indonesia (KAI) antara Medan - Binjai Km 3+920 s.d Km 6+400.

Menurut kesaksian warga sekitar, anak tersebut hendak berenang bersama teman-temannya tepat di sebuah parit galian, Kamis (25/04/2024).

1. Masyarakat sempat menolong RF

Tergelincir di Proyek PT KAI, Bocah 9 Tahun Meninggal DuniaMasyarakat setempat ramai datang ke TKP (IDN Times/Eko Agus Herianto)

Salah seorang masyarakat membenarkan peristiwa tenggelamnya anak laki-laki berusia 9 tahun berinisial RF itu. Dia datang bersama 5 orang temannya.

"Biasanya di tempat ini ramai anak berenang. Tadi siang kebetulan hujan sehingga air di parit lumayan dalam," katanya.

Melihat ada yang tenggelam, teman-temannya yang lain meminta pertolongan masyarakat sekitar. Namun nahas, nyawa RF tak bisa terselamatkan.

"Tadi sempat ditolong, tapi nyawa sudah tak bisa diselamatkan. Kejadiannya siang pukul 13.00 WIB sehabis zuhur," ujarnya.

2. RF tergelincir ke parit galian

Tergelincir di Proyek PT KAI, Bocah 9 Tahun Meninggal DuniaSeorang anak berinisial RF tewas tenggelam di parit galian PT. KAI (IDN Times/Eko Agus Herianto)

Dihimpun dari keterangan masyarakat yang lain yang turut melihat ke TKP, sang anak dan teman-temannya yang lain memang sering berenang di lokasi ini. 

"Si anak tinggalnya bukan di wilayah ini. Tapi di seberang, tepatnya di gang Banten," katanya.

RF dikabarkan tergelincir saat ingin melompat ke parit galian. Jenazahnya langsung dimakamkan hari ini juga.

"Kami selalu mengantisipasi anak-anak kami untuk tidak ke tempat itu. Karena kalau hujan paritnya cukup dalam," ujarnya.

3. Di sekitar lokasi terdapat banyak pembatas

Tergelincir di Proyek PT KAI, Bocah 9 Tahun Meninggal DuniaRamai anak-anak yang berenang di parit galian (IDN Times/Eko Agus Herianto)

Kapolsek Medan Helvetia, Kompol Alex Piliang membenarkan peristiwa yang terjadi di wilayahnya.

"Iya udah dibawa ke rumahnya," ujarnya.

Di sekitar lokasi memang banyak pembatas dan peringatan untuk tidak memasuki kawasan. Namun banyak masyarakat yang tetap masuk ke wilayah PT. KAI itu.

"Lagi kita cek itu, karena kan masih anak-anak itu. Itu ada pagarnya semua sama orang PT KAI. Karena mungkin anak-anak nggak diawasi," pungkas Alex.

Baca Juga: 6 Pulau Indah yang Wajib Kamu Singgahi Kalau ke Tapanuli Tengah

Topik:

  • Arifin Al Alamudi

Berita Terkini Lainnya