Sampah Plastik Masih Membludak di Pesisir Pantai Sumut

Dinas Kelautan Perikanan kerap temukan sampah saat diving

Medan, IDN Times - Sampah plastik menjadi isu yang sering dibahas pada forum-forum internasional. Membeludaknya jumlah sampah plastik yang dihasilkan masyarakat juga turut mencemari laut Indonesia, khususnya di Sumatra Utara.

Menurut data yang dihimpun dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) pada tahun 2020, wilayah laut Indonesia setidaknya tercemar 1.772,7 gram sampah permeter persegi (g/m²). 

Jenis sampah yang paling banyak ditemukan tiada lain adalah sampah plastik, dengan berat sekitar 627,80 g/m². Jumlah ini disebut memiliki proporsi 35,4% dari total sampah laut Indonesia pada 2020.

Zufriwandi Siregar selaku Pengelola Ekosistem Pesisir dan Laut Ahli Muda Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatra Utara, mengatakan jika pihaknya kerap menemukan banyaknya sampah plastik di pesisir pantai Timur dan pantai Barat Sumut.

Zufri menilai jika banyaknya jumlah sampah plastik akan memberikan dampak buruk bagi ekosistem dan keberlangsungan hidup masyarakat.

Baca Juga: Menilik Langkah Kolaborasi PTAR dalam Mengendalikan Sampah Plastik

1. Temukan 1 ton sampah plastik di 1 tempat pada kegiatan Bulan Cinta Laut

Sampah Plastik Masih Membludak di Pesisir Pantai SumutBank Sampah Yamantab menggelar aksi bersih Pantai Indah Pandan, Tapanuli Tengah untuk memeringati Hari Bumi, Senin (22/4/2024). (IDN Times/Prayugo Utomo)

Di depan ratusan mahasiswa Manajemen Sumber Daya Perairan USU yang melakukan aksi restorasi mangrove, Zufri menyampaikan temuannya di lapangan. Di bawah naungan Bidang Kelautan Pesisir dan Pulau-pulau Kecil, pihaknya rutin menggelar kegiatan yang dinamakan Bulan Cinta Laut.

Di mana pada kegiatan itu, Dinas Kelautan dan Perikanan Sumut kerap melakukan aksi clean up. Sampah yang pihaknya peroleh dari aksi clean up bahkan menyentuh jumlah yang fantastis.

"Setiap kami melakukan bersih pantai, sampah yang kami dapatkan sebesar 1 ton per satu kegiatan. Itu pun didapatkan di satu tempat saja," kata Zufri.

Sampah plastik yang berada di pesisir pantai Sumut disebut Zufri sangat banyak, khususnya yang berada di Belawan. Di sana masyarakat banyak yang tinggal di rumah yang berada di atas air. Zufri mengatakan bahwa banyak dari mereka yang masih membuang sampah ke laut.

"Mereka melihat laut seolah itu tong sampah mereka. Mulai dari medan Marelan sampai ke Belawan, hampir sepanjang sungai dan pesisir laut kita temukan penuh dengan sampah," ujarnya.

2. Di pesisir pantai Barat dan Timur Sumut masih banyak sampah saat penyelaman

Sampah Plastik Masih Membludak di Pesisir Pantai SumutAksi lingkungan Medan vs Plastik, Dinas Kelautan dan Perikanan Sumut sampaikan jika mereka kerap temui banyak sampah plastik di pesisir pantai Sumut (IDN Times/Eko Agus Herianto)

Menurut data Tim Koordinasi Nasional Penanganan Sampah Laut (TKN PSL), jumlah sampah plastik di laut Indonesia sebanyak 398 ribu ton pada 2022. Jumlah itu disebut telah menurun 35,36 persen dibandingkan pada tahun 2018, meskipun jumlah tersebut juga relatif besar.

Zufri membeberkan betapa bahayanya sampah plastik yang sangat sulit terurai dalam laut itu. Pihaknya yang sering melakukan penyelaman di laut kerap menemukan sampah plastik yang sudah bertahun-tahun namun kualitas dan warnanya masih utuh.

"Kita di Sumut punya dua wilayah perairan. Ada 571 Selat Malaka dan 572 Pantai Barat Sibolga. Saat melakukan penyelaman, kami sering menemukan sampah plastik di kedalaman 10-15 meter," kata Zufri. 

Dirinya berharap masyarakat terlebih generasi muda menaruh kepedulian pada laut. Sebab sampah plastik yang masuk ke laut saat ini menjadi isu internasional. 

"Di pesisir Pantai Timur, kita punya Pulau Berhala, Pulau Pandang, hingga Pulau Salanamo. Saat kita ke sana, sampah plastik ya tetap ada. Sampah plastik ini sangat sulit terurai. Baik Pantai Barat maupun Pantai Timur, kita pasti selalu menemukan sampah plastik. Ini pengalaman yang kita dapat di lapangan," lanjut Zufri.

3. Banyak nelayan yang tak membawa pulang sampahnya

Sampah Plastik Masih Membludak di Pesisir Pantai SumutBank Sampah Yamantab menggelar aksi bersih Pantai Indah Pandan, Tapanuli Tengah untuk memeringati Hari Bumi, Senin (22/4/2024). (IDN Times/Prayugo Utomo)

Membeludaknya sampah plastik di laut Sumut disebut Zufri merupakan tanggung jawab bersama. Banyak masyarakat yang belum sadar, termasuk para nelayan.

"Banyak nelayan yang masih membuang sampah plastik di laut. Mereka yang menempuh perjalanan berhari-hari atau berminggu-minggu, tak membawa pulang sampah plastiknya seperti bungkus mie instan, permen, dan lainnya," kata Zufri.

Pihaknya yang sering menemukan sampah plastik saat menyelam, menganggap jika dampak sampah plastik dapat menghalangi pertumbuhan hingga kelangsungan biota laut. Bahkan sampah plastik yang menjadi microplastik, dikonsumsi oleh ikan. Di mana pada akhirnya ikan tersebut juga akan dikonsumsi oleh masyarakat.

Bukan hanya biota laut saja, Zufri mengatakan jika nelayan sendiri juga pasti akan merasakan dampak sampah plastik. Baling-baling kapal mereka bisa tersangkut sampah plastik, begitu pula dengan jaring mereka.

"Untuk menyadarkan masyarakat, kami juga menjangkau anak-anak. Seperti lomba mewarnai dengan tema kelautan supaya anak-anak tahu fungsi laut itu apa. Supaya mereka juga bisa menstimulus orang tuanya yang berprofesi sebagai nelayan," pungkasnya.

Baca Juga: Medan vs Plastik, Giat Konservasi Indonesia Hijaukan Pesisir Sumut

Topik:

  • Arifin Al Alamudi

Berita Terkini Lainnya