Pemuda Pancasila Kenang Kader Korban PKI di Tugu Ampera

Rutin lakukan upacara penghormatan dan aksi tabur bunga

Deli Serdang, IDN Times - Memeringati Hari Kesaktian Pancasila yang jatuh pada 1 Oktober, Pemuda Pancasila mengadakan malam renungan suci di Tugu Ampera Pemuda Pancasila, Desa Kolam, Percut Sei Tuan, Sabtu (30/9/2023) malam.

Selain untuk menyambut detik-detik hari kesaktian pancasila, momentum ini juga digunakan untuk mengenang jasa dua kader terbaik Pemuda Pancasila yang telah gugur dalam memperjuangkan keutuhan negara.

Acara yang dianggap suci oleh seluruh kader pemuda pancasila ini dimulai dari pukul 22.00 WIB - 00.30 WIB. Hal tersebut juga dimaksudkan agar nuansa sakral dapat menyelimuti jalannya acara. Sebanyak ribuan kader Pemuda Pancasila memadati acara ini dari seluruh cabang di provinsi Sumatra Utara.

1. Sebagai momen mengenang militansi dua kader terbaik Pemuda Pancasila yang telah gugur

Pemuda Pancasila Kenang Kader Korban PKI di Tugu AmperaUpacara malam renungan suci (IDN Times/Eko Agus Herianto)

Sekretaris Majelis Pimpinan Wilayah Pemuda Pancasila Sumatra Utara, Iqbal Hanafi Hasibuan, mengatakan kepada kader-kader di organisasinya untuk khusyuk menjadi saksi malam renungan yang sakral ini. Sebab, di Desa Kolam sendiri telah tercecer darah kader-kader terbaik Pemuda Pancasila.

Momen ini juga diisi oleh pembacaan kronologis dari peristiwa berdarah yang pernah terjadi di Kampung Kolam. Di mana pada tahun 1965 tepatnya bulan November, setelah berhasil mengusir PKI dari Kampung Kolam, Pemuda Pancasila akhirnya menemukan dua jasad kader terbaiknya yakni Yaqub dan Adlin Prawira.

Jasad dua kader Pemuda Pancasila tersebut ditemukan mengenaskan di sebuah parit dengan kondisi kedua tangan mereka diikat menjadi satu, terdapat banyak bekas luka yang sangat mengerikan seperti kedua mata, telinga, bahkan kemaluan mereka hilang.

“Mungkin hanya kita ormas yang melaksanakan apel perenungan suci setiap malam 30 September atau menjelang detik-detik tanggal 1 Oktober. Semata juga sebagai penghormatan kita kepada kader terbaik yang pernah kita punya,” ucap Iqbal Hanafi.

Di akhir acara, perwakilan Pemuda Pancasila menaburkan bunga tepat di mana jasad Yaqub dan Alin dibuang, yakni di sebuah parit di belakang Tugu Ampera Pemuda Pancasila.

Hal ini dilakukan sebagai upaya mereka menghormati jasa yang pernah diberikan dua kader tersebut dan mengenang betapa gigihnya mereka mempertahankan keutuhan negara dari PKI pada tahun 1965.

2. Beri bantuan 5 ton beras kepada masyarakat Kampung Kolam

Pemuda Pancasila Kenang Kader Korban PKI di Tugu AmperaPemberian beras kepada masyarakat secara simbolis (IDN Times/Eko Agus Herianto)

Ketua Majelis Pimpinan Wilayah Sumatra Utara, Kodratsyah, yang hanya dapat berhadir melalui video yang ditayangkan berpesan agar Pemuda Pancasila harus berguna bagi masyarakat sekitar. Hal ini dimaksudkan untuk menjaga hubungan baik dan bersama masyarakat bekerja sama menjaga ideologi pancasila.

“Jadi, pada kader semua saya minta untuk mendekatkan diri kepada masyarakat supaya kita segera tahu bahwa ada gerakan-gerakan yang ingin merubah ideologi bangsa kita ini,” kata Kodratsyah melalui tayangan video.

Pada acara ini, Pemuda Pancasila membagikan sebanyak 5 ton beras kepada masyarakat Desa Kolam. Dimana masing-masingnya mendapat 5 kg. Adanya dorongan untuk menjadi bermanfaat kepada masyarakat juga kerap disebut Kodratsyah dan sekretarisnya. Tidak lain dan tidak bukan sebagai upaya untuk menjaga keutuhan bangsa.

“Dulu tugas pokok kita menjaga ideologi yaitu Pancasila dengan perjuangan yang ekstra dengan perjuangan bahkan sampai bertaruh nyawa, jadi hari ini kita menjaga apa yang telah diperjuangkan dari dulu dengan cara melakukan pendekatan dengan masyarakat,” pungkas Kodratsyah.

Beliau juga berpesan melalui sekretarisnya agar seluruh kader Pancasila terus hadir di tengah-tengah masyarakat memberikan bantuan-bantuan sesuai dengan takaran kemampuan. Agar dapat merebut cinta dan sayang masyarakat khususnya di Sumatra Utara.

3. Ajak kader menjaga kekompakan dari gertakan yang memecah belah persatuan

Pemuda Pancasila Kenang Kader Korban PKI di Tugu AmperaUpacara malam renungan suci Pemuda Pancasila, Sabtu, 30 September 2023 (IDN Times/Eko Agus Herianto)

Iqbal Hanafi menjelaskan jika menjaga kekompakan sangat dibutuhkan. Sebab, dengan jiwa solidaritas yang terjaga, ideologi Pancasila dapat terhindar dari paham-paham ekstrem yang dapat memecah belah.

“Mari sama-sama jaga kekompakan kita, jaga solidaritas sesama kader Pemuda Pancasila, karena tentu banyak orang-orang yang tidak suka dengan kekompakan dan kesolidan kita. Di tahun politik yang akan datang, jangan sampai momen ini merusak persatuan dan kesatuan kita. Kenapa? Karena dengan inilah kita dapat terus bersama-sama dengan masyarakat menjaga ideologi Pancasila dari omongan dan dari geretakan-gertakan yang ingin mengubah ideologi” ungkap Hanafi.

Mayor Muhammad Saddin yang menyempatkan hadir di acara malam renungan suci ini turut berpendapat jika sudah menjadi keseharusan warga negara dalam menjaga kesatuan NKRI dari paham-paham radikal yang dapat merusak.

“Kita tahu bersama bahwa sekarang paham ideologi kita sering diganggu oleh orang-orang tertentu yang ingin memecah belah kita bersama, saya harapkan rekan-rekan Pemuda Pancasila sebagai garda dan sebagai pondasi bangsa ini untuk dapat mendengarkan atau memegang teguh rasa cinta tanah air dan rasa bangga terhadap negara, sehingga ideologi kita yang sering digoyang ataupun dipecah-belah oleh orang-orang tertentu dapat kita pertahankan,” pungkasnya.

Baca Juga: Pembalap Veda Tercepat di Race Pertama ATC Motegi Jepang

Topik:

  • Arifin Al Alamudi

Berita Terkini Lainnya