Misi Kebersihan Lingkungan, Aksi WCD Sumut Sterilkan Taman Ahmad Yani

World Clean up Day ajak masyarakat umum bersihkan sampah

Medan, IDN Times- World Clean up Day (WCD) Sumut merupakan suatu aksi yang berupaya konsisten menjaga kebersihan lingkungan. Aksi ini kerap dilakukan di wilayah Medan, khususnya di tempat umum yang banyak berserakan sampah-sampah non organik. Gerakan kebersihan ini dilakukan sore hari menjelang maghrib di Taman Ahmad Yani, Kota Medan, Minggu (3/9/2023).

Sebagai upaya menjaga kelestarian alam kota, WCD Sumut melakukan aksi pungut sampah dengan menggandeng elemen masyarakat yang sukarela membantu membersihkan wilayah taman kota. Selain membantu petugas kebersihan membereskan sampah yang berserakan, WCD juga mengantongi misi berupa kampanye menjaga lingkungan.

1. Pilih membersihkan Taman Ahmad Yani karena ramai pengunjung

Misi Kebersihan Lingkungan, Aksi WCD Sumut Sterilkan Taman Ahmad YaniMengutip sampah yang berserakan di Taman Ahmad Yani (IDN Times/Eko Agus Herianto)

Benyamin Dachi atau yang lebih akrab disapa Benz Dachi, merupakan salah satu inisiator WCD wilayah Sumut. Ia menjelaskan jika WCD merupakan gerakan global dari banyak negara di seluruh dunia.

“WCD ini kan gerakan bersih-bersih serentak di dunia. Setiap tahunnya diadakan di bulan September. Tujuannya supaya masyarakat bisa notice, bahwa menjaga lingkungan itu penting. Kami upayakan gerakan ini tidak berhenti di hari itu saja. Tapi ada kegiatan berkala alias rutin. Karena semenjak Covid, komunitas yang bergerak di bidang kebersihan banyak yang sempat vakum. Orang-orangnya juga pada punya kesibukan masing-masing. Sayang kalau kegiatan kebersihan gak dilanjutkan. Saya kepikiran untuk menghidupkan kembali kegiatan seperti ini.”

Benz mengonfirmasi bahwa aksi World Clean up Day hari ini dihadiri oleh Komunitas Bersih-bersih Medan dan para relawan dari masyarakat umum. Ia juga menjelaskan mengapa aksi WCD memilih Taman Ahmad Yani untuk mereka sterilkan dari sampah.

“Jadi kita memilih tempat umum yang banyak orang. Target kita tuh begitu, karena kita sekalian kampanye. Mau bikin pengunjung notice bahwa menjaga kebersihan itu urgensi. Kita kasih stimulus bahwa kita mengambil sampah mereka dan kami buang ke tempat yang seharusnya. Biasanya kami bawa toak juga untuk kampanye. Taman Ahmad Yani ini strategis. Nantinya kami akan melakukan kegiatan serupa di tempat yang berbeda.”

 

Baca Juga: Tambah Polusi, Ini Bahaya Bakar Sampah Menurut Sejumlah Ahli

2. Akui masyarakat Medan banyak yang tidak peduli kebersihan lingkungan

Misi Kebersihan Lingkungan, Aksi WCD Sumut Sterilkan Taman Ahmad YaniWorld Clean up Day Sumut kutip sampah berserakan di Taman Ahmad Yani (IDN Times/Eko Agus Herianto)

Benz Dachi mengaku jika masyarakat Medan masih banyak yang tidak peduli dengan kebersihan lingkungan. “Saya mengapresiasi usaha dari pemerintah sekarang dalam menghadirkan program kebersihan. Namun saat ini yang dibutuhkan adalah kerjasama baik antar pemerintah dan masyarakat. Kalau satu pihak saja gak bakal selesai masalah kebersihan ini.”

“Gak bisa dipukul rata, ya. Tapi kebanyakan masyarakat di Medan rada bar-bar, ya. Sehari saya keliling sore saat mau beli makan, pasti selalu saja ketemu minimal satu orang buang sampah sembarangan di depan mata saya. Jadi, ya, seperti separah itu loh masyarakat di kota Medan ternyata. Mereka buang sampahnya juga banyak yang ke kali. Ini miris,” kata Koortim WCD Sumut ini.

Lebih lanjut, Benz Dachi menjelaskan efek yang mungkin terjadi ketika membuang sampah sembarangan.

“Efek membuang sampah sembarangan cukup mengerikan pengaruhnya. Contohnya kita buang sampah plastik yang gak tau kemana akhirnya. Katakanlah sampai ke laut. Nah, di laut sampah plastik tak bisa terurai. Terurai pun jadi mikroplastik. Terus dimakan oleh ikan. Kalau ikan sudah makan mikroplastik, maka ikan yang selama ini kita konsumsi itu tidak sehat.”

3. Jangan jadi individu yang egois

Misi Kebersihan Lingkungan, Aksi WCD Sumut Sterilkan Taman Ahmad YaniWorld Clean up Day Sumut (IDN Times/Eko Agus Herianto)

Benz menuturkan jika kebersihan harus dididik dari rumah. Orang tua harus berperan aktif mengajarkan anaknya sejak dini membuang sampah pada tempatnya. Benz juga menyoal jika kelestarian alam merupakan sesuatu yang harus diwarisi.

“Kalau kita jahat sama alam, alam pun akan jahat sama kita. Jangan jadi manusia yang egois. Alam yang saat ini kita nikmati adalah sesuatu yang diwarisi kakek nenek kita. Kita menikmati alam yang mereka kasih. Nah, pertanyaannya adalah, kita sekarang mau ngasih apa untuk cucu kita? Kalau kita gak peduli sama lingkungan sekarang, kita egois namanya. Jika kita buang sampah sembarangan, lingkungan akan tercemar. Anak cucu kita nanti yang merasa dampaknya. Kan kasihan,” kata Benz Dachi.

“Semoga hari ini kami beri stimulus mengutip sampah kepada masyarakat dapat membuat masyarakat mengerti betapa vitalnya kebersihan lingkungan itu. Mungkin kita belum sampai kayak Jepang yang punya regulasi ketat, tapi setidaknya harapannya untuk warga kota Medan bisa lah untuk minimal tidak membuang sampah sembarangan, hal ini merupakan sesuatu yang sederhana namun sulit dilakukan,” pungkasnya.

 

Baca Juga: Kisah Bambang Setiawan Temukan 50 Air Terjun Tersembunyi di Sumut

Topik:

  • Doni Hermawan

Berita Terkini Lainnya