Buntut Kematian Wartawan, Mahasiswa Desak Kapolres Karo Dicopot

Massa aksi juga minta Polda bentuk tim khusus usut kasus ini

Medan, IDN Times - Aliansi pemuda dan mahasiswa beramai-ramai menggeruduk kantor Kepolisian Daerah (Polda) Sumatera Utara, Kamis (4/7/2024) siang. Kedatangan mereka ialah untuk menyuarakan lebih lanjut sekaligus meminta Polda untuk serius menangani kasus kebakaran yang menimpa keluarga wartawan di Kabanjahe pekan lalu.

Massa aksi berorasi dan menyampaikan desakan-desakan mereka kepada Kapolda Sumut. Salah satunya mendesak Kapolres Tanah Karo dicopot. Selain itu mereka menuntut agar Polda Sumut membentuk tim khusus untuk melakukan investigasi yang komprehensif atas kasus meninggalnya Sempurna Pasaribu (wartawan Tribrata TV ) dan keluarganya.

Baca Juga: Kebakaran Rumah Wartawan Karo, Sudah 16 Saksi Diperiksa Polisi

1. Massa aksi minta Polda buat tim khusus untuk lakukan investigasi

Buntut Kematian Wartawan, Mahasiswa Desak Kapolres Karo DicopotMahasiswa minta tewasnya Sempurna Pasaribu dan keluarga akibat kebakaran diusut tuntas (IDN Times/Eko Agus Herianto)

Yoel Sihombing selaku koordinator aksi menyampaikan aspirasi yang hari ini mereka bawa. Massa aksi disebutnya telah mengantongi sejumlah kejanggalan terkait meninggalnya Sempurna Pasaribu dan keluarganya. Kuat dugaan mereka jika kasus ini telah terkontaminasi oleh beberapa hal, salah satunya adalah keterlibatan oknum aparat.

"Kami mengharapkan polda sumut memberi atensi pada perkara ini (tewasnya Sempurna Pasaribu dan keluarganya karena kebakaran). Sebab kita juga sebagai mahasiswa adalah masyarakat juga, masyarakat yang merasa tidak senang adanya dugaan-dugaan tertentu. Insiden ini menimbulkan adanya spekulasi kekerasan dari oknum yang bermain di dalamnya," kata Yoel.

Dirinya melanjutkan jika lewat aksi ini, bukan serta-merta massa aksi memusuhi polda sumut, alih-alih mendukung Polda memberi atensi dan menggali hal yang sebenar-benarnya terjadi pada kasus yang menimpa wartawan Tribrata TV.

"Kita di sini sebatas menduga. Karena saudara Sempurna aktif menulis masalah perjudian. Harapannya penyelidikan komprehensif lagi. Kami mendukung dan mendesak agar dilakukannya investigasi. Kami ingin Polda bentuk tim khusus untuk menuntaskan masalah ini. Ketika adanya tim khusus, proses penyelidikan kematian Sempurna dapat ditangani secara netral dan berkeadilan," ungkapnya.

2. Massa aksi sebut banyak kejanggalan kematian Sempurna Pasaribu dan keluarga

Buntut Kematian Wartawan, Mahasiswa Desak Kapolres Karo DicopotYoel selaku koordinator aksi (IDN Times/Eko Agus Herianto)

Sementara itu Febrino Sipayung, yang juga merupakan koordinator aksi menyampaikan jika mereka meminta kepada Kapolda Sumut untuk mengusut tuntas masalah ini. Dugaan mereka rumah Sempurna Pasaribu tidak terbakar, melainkan dibakar.

"Karena sebelumnya dia (Sempurna) ini telah memberitakan kasus perjudian dan narkoba di Tanah Karo. Namun malamnya rumahnya terbakar. Dan yang janggalnya, tetangga dari saudara ini mempunyai CCTV namun pada hari kejadian itu CCTV tak berfungsi sebagaimana mestinya," ujar Febrino.

Lebih lanjut dirinya menjelaskan jika aliansi pemuda dan mahasiswa yang hadir ialah dari 11 universitas, seperti Unimed, USU, UIN SU, UNIKA, Nomensen, dan lainnya. 

"Kami pure hadir atas hati nurani kemanusiaan tanpa ada titipan," klaimnya.

3. Jamin keamanan keluarga Sempurna yang masih hidup

Buntut Kematian Wartawan, Mahasiswa Desak Kapolres Karo DicopotUnjuk rasa mahasiswa di depan Poldasu, Kamis 4/7/2024 (IDN Times/Eko Agus Herianto)

Febrino sampaikan 3 tuntutan yang dibawa massa aksi. Yang pertama, mereka meminta kepada Polda Sumut untuk mencopot Kapolres Tanah Karo. Kedua, mereka meminta supaya Polda mengusut tuntas kasus tersebut. Dan ketiga pihaknya ingin Polda bisa mendampingi keluarga Sempurna yang tersisa.

"Saya minta Kapolda yang turun langsung memeriksa kasus ini. Karena banyak prasangka bahwa rumah dari Sempurna bukan terbakar melainkan dibakar. Hasil audiensi kita dengan Polda tadi, katanya Kapolda ada di Tanah Karo untuk memeriksa seluruh kejadian dari awal, apakah dibakar atau terbakar?" pungkasnya.

Baca Juga: Kebakaran Rumah Wartawan Karo, KKJ Sumut Ungkap Sejumlah Kejanggalan

Topik:

  • Arifin Al Alamudi

Berita Terkini Lainnya