Bela Palestina, Aliansi Ormas Islam Kembali Datangi Konsulat Amerika

Sebut Amerika punya power yang kuat menghentikan konflik

Medan, IDN Times - Aliansi ormas Islam Sumatra Utara pada Jumat (27/10/2023) kembali menggelar aksi bela Palestina yang diadakan di depan kantor Konsulat Amerika Serikat. Aksi tersebut digelar sebagai bentuk protes mereka terhadap Israel dan negara lain yang mereka klaim menutup mata perihal apa yang telah terjadi di Palestina.

Ratusan massa aksi yang terdiri dari berbagai organisasi Islam itu memadati jalan Walikota setelah selesai salat Jumat. Alasan mengapa mereka mendatangi kantor Konsulat Amerika sebab mereka menganggap negara Paman Sam itu memiliki otoritas yang besar dalam menghentikan konflik yang terjadi antara Israel dan Palestina.

1. Massa aksi minta Mahkamah Internasional seret Israel ke dalam masalah hukum

Bela Palestina, Aliansi Ormas Islam Kembali Datangi Konsulat AmerikaKoordinator aksi bela Palestina, Muhammad Natsir Bertuah (dok.Istimewa)

Muhammad Natsir Bertuah selaku koordinator aksi dalam momen bela Palestina ini mengungkapkan permintaannya kepada mahkamah internasional untuk menyeret Israel ke dalam masalah hukum. Apa yang dilakukan negara tersebut kepada Palestina menjadi cikal-bakal tuntutan itu dilayangkan.

"Kami aliansi ormas Islam sangat mendukung penuh kemerdekaan Palestina dan juga kami meminta mahkamah internasional untuk menyeret Israel pada masalah hukum, dan daripada itu kami masyarakat khususnya kota Medan ingin menegakkan keadilan bagi bangsa Palestina," kata Natsir.

Konflik berkepanjangan antara Israel dan Palestina yang semakin banyak memakan korban jiwa itu semakin menguatkan tekad aliansi ormas Islam untuk terus membela Palestina dan memperjuangkan pembebasannya.

 "Kami satu hati untuk membela pembebasan palestina, karena ini bukan masalah SARA saja. Bahkan pun gereja tertua yang didirikan oleh Inggris di sana dihancurkan oleh mereka (Israel), ini merupakan suatu kebiadaban dan kekurangajaran!" tutur Natsir.

Baca Juga: Polisi Palestina Tembak Warga Palestina hingga Tewas di Tepi Barat

2. Sebut Amerika punya otoritas menentukan perang dihentikan

Bela Palestina, Aliansi Ormas Islam Kembali Datangi Konsulat AmerikaDedi Iskandar Batubara selaku Ketua DPW Alwashliyah (dok.Istimewa)

Amerika yang merupakan dewan keamanan PBB (Persatuan Bangsa Bangsa) disebut salah satu massa aksi memiliki pengaruh yang besar. Ia menyayangkan jika Amerika sebagai negara adidaya menutup mata perihal apa yang dialami masyarakat Palestina dari serangan yang dilakukan Israel.

"Saya kira Amerika itu kan anggota dewan keamanan PBB, dia juga merupakan negara yang paling punya otoritas untuk menentukan apakah kemudian perang ini bisa dihentikan dan juga memberikan kemerdekaan kepada Palestina. Walaupun saya yakini bahwa Amerika juga tidak bisa sepenuhny berpihak kepada Palestina, bahkan ia punya kepentingan dengan Israel," kata Dedi Iskandar Batubara selaku Ketua DPW Alwashliyah.

Pria yang juga merupakan anggota DPD RI itu mengkritisi bagaimana sikap negara Amerika dan negara anggota PBB lain yang seolah menolerir serangan yang terjadi di Pakestina. Kepada awak media Dedi mempertegas ucapannya jika mereka selalu berdiri mendukung pembebasan terhadap Palestina.

 "Saya kira begitu banyak hari ini penolakan dari seluruh negara di dunia, apakah mereka buta dengan situasi ini? Apakah mereka tidak melihat begitu banyak kecaman dari jutaan orang di seluruh dunia? Mereka tak memberikan kemerdekaan bagi Palestina yang sesungguhnya memilimi tanah sendiri dan negeri mereka sendiri. Apa yang dilakukan Israel itu, kan, mengambil hak orang lain. Namun di samping itu saya mendiri mengapresiasi kementerian luar negeri kita yang sudah menentukan sikap yang begitu tegas," tuturnya.

 

3. Konflik yang terjadi antara Israel dan Palestina tak bisa dianggap sebagai sesuatu yang biasa-biasa saja

Bela Palestina, Aliansi Ormas Islam Kembali Datangi Konsulat AmerikaAksi bela Palestina di depan Gedung Konsulat Amerika (dok.Istimewa)

Dedi mengatakan jika apa yang telah ia dan ormas Islam Sumut lakukan sebagai bentuk mengekspresikan bahwa yang terjadi hari ini di Palestina bukan peristiwa yang bisa semua orang tolerir.

"Negara besar di dunia ini harus segera memberikan hak-hak bagi masyarakat Palestina. Dan pembantaian yang terjadi di Palestina saya kira ini di luar batas perikemanusiaan yang bisa ditolerir. Hari ini ribuan anak-anak, perempuan, dan orang-orang Palestina menjadi korban peluru-peluru dan rudal Israel, ini tidak bisa dianggap sebagai sesuatu yang biasa-biasa saja," kata Dedi.

Pria yang merupakan salah satu ulama di Sumut ini menyebutkan jika seruan dewan keamanan PBB dan konferensi tingkat internasional sudah merekomendasikan kemerdekaan Palestina dan sudah meminta agar Israel menyelesaikan seluruh kegiatan penjarahan terhadap hak-hak tanah Palestina.

"Tapi Israel tetap saja dengan sikap arogannya seolah bahwa mereka lah yang paling berhak pada tanah Palestina. Saya kira aksi ini adalah bagian dari cara umat Islam yang ada di kota Medan dalam mengekspresikan pembelaan kita kepada Palestina. Tuntutan kita selalu mengarah pada kemerdekaan Palestina. Supaya negara Israel juga secepatnya keluar dari tanah Palestina," pungkasnya.

Baca Juga: Doa untuk Palestina Latin dan Terjemahan, Yuk Amalkan!

Topik:

  • Doni Hermawan

Berita Terkini Lainnya