40 Personel TNI Diperiksa soal Kericuhan di Pancurbatu

Medan, IDN Times - Kodam I Bukit Barisan angkat bicara soal pengerusakan sejumlah kendaraan yang ada di Dusun III, Desa Durin Simbelang, Kecamatan Pancurbatu, Kabupaten Deli Serdang. Di mana dalam peristiwa ini sebanyak 40 anggota TNI terlibat pengerusakan tersebut.
Terkini 40 anggota TNI yang terlibat itu sedang diperiksa oleh Kodam I/BB. Kepala Penerangan Kodam I/BB (Kapendam) mewakili prajurit TNI Angkatan Darat meminta maaf atas peristiwa yang telah terjadi.
1. Kapendam sebut anggota Kodam I/BB dikeroyok warga kampung

Kolonel Inf Doddy selaku Kapendam I/BB membeberkan kegaduhan yang terjadi di Dusun III, Desa Durin Simbelang, Kecamatan Pancurbatu, Kabupaten Deli Serdang. Ia mengatakan bahwa kericuhan awalnya terjadi di jalanan.
"Anggota kita yang dikeroyok. Jadi bukan bentrok, kita yang dikeroyok. Berawal dari 3 orang yang ditegur oleh anggota kita. Setelah ditegur mereka menggunakan motor knalpot brong menantang, geber motornya. Setelah itu anggota mengikuti ke sana (Desa Durin Simbelang)," beber Doddy, Kamis (30/1/2025).
Doddy melanjutkan, sesampainya personel Kodam I/BB di lokasi yang diduga merupakan barak narkoba itu, ia dimassa sejumlah orang.
"Sampai sana anggota kita dikeroyok sama 10 orang kurang lebih, sampai luka-luka. Anggota kita setelah dikeroyok itu kan meminta bantuan, setelah meminta bantuan dari WA grup, datang sekitar 40 orang personel ke sana," lanjutnya.
2. Tempat kericuhan disebut jadi barak narkoba

Doddy membenarkan bahwa 40 personel Kodam I/BB mendatangi lokasi tersebut. Terlebih setelah mendengar anggota Kodam yang dimassa.
"Ternyata di lokasi tersebut ditemukan sisa narkoba dan alat perlengkapan narkoba. Lokasinya di dekat mobil yang dirusak bersama sepeda motor (oleh anggota). Di situ tidak ditemukan pelaku. Malah ditemukan barang narkoba tersebut dan anggota merusak," beber Doddy.
Ia mengklaim tempat tersebut merupakan salah satu daerah pantauan dari Kodam I/BB dan Polda Sumut. Daerah yang ditetapkan sebagai tempat rawan pemakaian narkoba.
"Kalau pantauan sudah lama. Karena Kodam 1 beberapa waktu ini sudah melakukan kegiatan penggerebekan juga bersama Polda maupun pemerintah daerah untuk menggerebek tempat-tempat pemakaian narkoba," lanjutnya.
Doddy mengatakan jika di sana personel TNI mengamankan sejumlah barang bukti. Di mana barang bukti itu diklaim merupakan alat-alat yang digunakan untuk memakai narkoba.
"Seperti bong, maupun sisa narkoba. Ada juga alat yang mendukung bukti bahwa memang ada aktivitas pemakaian narkoba di sana," klaim Doddy.
3. Sepeda motor dan mobil dirusak personel TNI, Kapendam minta maaf dan periksa 40 anggota yang terlibat

Setidaknya ada sejumlah kendaraan yang dirusak oleh amggota Kodam I/BB. Di antaranya ialah sepeda motor dan mobil.
"Kami dari Kodam I/BB meminta maaf atas kejadian tersebut. Kami berkomitmen akan mengganti segala kerugian dari kerusakan itu. Sudah dilakukan mediasi dan membahas angka-angka diganti, kerugian material motor maupun mobil milik masyarakat," beber Doddy.
Sementara terhadap 40 orang personel Kodam I/BB yang tetlibat, Doddy mengatakan bahwa pihaknya telah memeriksa mereka.
"Terhadap 40 orang itu sudah dilakukan proses pemeriksaan. Jadi akan dilakukan penyelidikan lebih lanjut. (imbauan untuk personel) jelas, kita sudah sering menyampaikan kepada bapak Panglima atau Komandan Satuan Kodam I/BB dan prajurit. Apabila mendapatkan informasi mengenai barak narkoba agar bisa menginformasikan ke yang berwenang. Biar Kodam dan Polda Sumut bersinergi sama sama memberantas," tuturnya.
Sementara itu terhadap 10 orang warga yang diduga melakukan pengeroyokan kepada personel Kodam I/BB, Doddy mengatakan bahwa pihaknya telah membuat laporan pengaduan.
"Untuk masalah proses penangkapan tersebut kami masih menunggu dari pihak kepolisian. Kita belum bisa (mengidentifikasi) bahwa itu ormas. Warung di sekitar itu memang ada identitas (ormas). Tapi kita belum bisa menyimpulkannya. Harus ada penyelidikan lebih lanjut bersamaan dengan pihak kepolisian," pungkasnya.