Murid SD di Simalungun Belajar di Bangunan Sekolah yang Memprihatinkan

Sudah ada sejak 60 tahun lalu dan butuh perhatian

Simalungun, IDN Times -Gedung Sekolah Dasar (SD) Al Washliyah yang terletak di Nagori Moho, Kecamatan Jawa Maraja Bah Jambi, Kabupaten Simalungun sangat memprihatinkan. Namun aktivitas belajar mengajar masih aktif dilakukan.

Padahal bagian gedung di sekolah ini sudah tidak layak dipakai dengan bangunan yang reyot dan atap yang kurang baik. Terdapat 36 siswa menimba ilmu di sekolah tersebut.

Baca Juga: Sistem Pendidikan Jangan Sampai Diskriminasikan Sekolah Swasta

1. Material bangunan banyak lapuk

Murid SD di Simalungun Belajar di Bangunan Sekolah yang MemprihatinkanIDN Times/Patiar Manurung

Tembok dari bangunan semi permanen itulah yang terlihat lebih bagus. Sementara bagian plafon kupak-kapik, tergantung yang bisa saja jatuh kapan pun. Belum lagi dengan bagian atapnya yang bolong sehingga saat hujan akan membasahi bagian ruangan gedung atau menciptakan genangan air, sedangkan saat terik matahari akan ada cahaya bak senter yang hidup malam hari.

Kondisi papan dan bahan lainnya banyak lapuk dan keropos. Bagian lantai juga dalam keadaan rusak, demikian juga sarana belajar mengajar kondisinya juga sudah lapuk termasuk kursi dan meja para murid.

Ade salah seorang orang tua murid sekaligus guru mengatakan bahwa sekolah ini sudah ada sejak 60 tahun silam hanya saja kondisinya sangat memprihatinkan sehingga banyak orang tua tidak mau menyekolahkan anaknya di sekolah tersebut.

2. Orang tua memilih sekolah tersebut karena berbasis agama

Murid SD di Simalungun Belajar di Bangunan Sekolah yang MemprihatinkanIDN Times/Patiar Manurung

Ia mengatakan bahwa di sana ada tiga SD, namun sebagian besar orang tua di desa tersebut lebih memilih SD Al Washliyah karena bernuansa agama yang diharapkan mampu mengubah paradigma  berpikir anak-anak mereka kelak lebih paham dan mau mendalami ilmu agama.

Sementara itu, mengenai ruang belajar ia mengakui bahwa saat ini ada kelas yang digabungkan yakni kelas I dan II, kelas III dan IV sementara V dan VI memiliki ruangan sendiri. "Kondisinya seperti inilah, seperti yang Bapak lihat, tetapi kita sangat menginginkan sekolah ini karena pendidikan agama sangat diperlukan," ucapnya lebih lanjut.

Disinggung mengenai biaya sekolah, Ninda boru Damanik salah satu guru mengungkapkan  siswa tidak ada dibebani biaya apapun. Karena sekolah yang berada di bawah naungan Dinas Pendidikan Kabupaten Simalungun ini sudah mendapatkan Bantuan Operasional Sekolah (BOS).

"Tidak ada kutipan sama sekali, gaji kami juga dari BOS walaupun terkadang kami dalam 3 bulan sekali belum tentu terima gaji. Yang penting kami bisa memberikan ilmu kepada para murid kami," ungkapnya. 

3. Pihak kepala sekolah mengharapkan perhatian

Murid SD di Simalungun Belajar di Bangunan Sekolah yang MemprihatinkanIDN Times/Patiar Manurung

Kepala sekolah SD Al Washliyah Intan Muliani Pohan berharap sekolah tersebut mendapatkan perhatian serius dari pihak terkait terutama dalam pembangunan sarana sekolah. Buruknya sarana sekolah memengaruhi jumlah siswa yang disekolahkan.

"Kalau bisa diperbaiki, kita sangat berharap agar diperbaiki sekolah ini karena para orang tua nggak mau menyekolahkan anaknya di sini karena kondisi bangunan yang seperti ini," harapnya.

Baca Juga: Baca Tulis Alquran Jadi Ekstrakurikuler Wajib di Sekolah

Topik:

  • Doni Hermawan

Berita Terkini Lainnya