Jenazah Polisi yang Tewas di Kendari Sudah Diberangkatkan ke Madina
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Medan, IDN Times- Jenazah Ipda Imam Agus Husein Tanjung, polisi yang tewas usai mengamankan unjuk rasa di Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), Senin (11/4/2022) kemarin diberangkatkan ke kampung halamannya Mandailing Natal, Sumatra Utara. Pemberangkatan dilakukan setelah upacara pelepasan dari Bandara Udara Haluoleo Kendari, Selasa (12/4/2022) pagi tadi.
Kepala Bidang Humas Polda Sultra Kombes Ferry Walintukan di Kendari mengatakan, jenazah Imam akan dibawa ke rumah duka di Kelurahan Panyabungan 2, Kecamatan Panyabungan, Kabupaten Mandailing Natal, Sumatra Utara.
1. Jenazah dijadwalkan berangkat pukul 09.00 WITA
Menurut Ferry, setelah jenazah disemayamkan di Mako Brimob Polda Sultra. Jenazah dijadwalkan berangkat pukul 09.00 WITA atau 08.00 WIB.
Sementara upacara pelepasan dihadiri beberapa anggota keluar korban. "Kita rencanakan (upacara pelepasan jenazah) sekitar jam 07.30 WITA, pemberangkatan pesawat sekitar jam 09.00 WITA," kata Ferry.
Baca Juga: Polisi yang Tewas Amankan Demo di Kendari dari Mandailing Natal
2. Pihak keluarga sudah mempersiapkan pemakaman di Madina
Sementara itu pihak keluarga di Madina sedang mempersiapkan pemakaman. Dijadwalkan jenazah tiba Selasa petang.
Kapolres Madina, AKBP HM Reza Chairul mengatakan pihaknya turut berbela sungkawa atas kepergian Imam. "Pemakaman sedang dipersiapkan keluarga. Saya mewakili seluruh jajaran Polres Madina, dan keluarga mengucapkan turut berdukacita, semoga almarhum Husnul khatimah. Beliau wafat di bulan Ramadan saat menjalankan tugas negara. Semoga Allah golongankan mati sahit," kata Reza.
3. Imam tewas usai mengamakankan demo di Kendari
Imam tewas setelah mengalami sesak napas usai melakukan pengamanan aksi demo. Belum diketahui penyebab kematian korban. Namun kabarnya korban terjepit pintu Baraccuda.
"Ipda Imam tiba-tiba sesak napas dan dilarikan ke RS Bhayangkara, sempat dirawat namun pukul 17.30 Wita dapat kabar dari rumah sakit meninggal dunia," papar Kabid Humas Polda Sultra Kombes Pol Ferry Walintukan.
Pada saat itu aksi berlangsung ricuh setelah massa melempari polisi yang berjaga di depan Kantor DPRD.
Aksi ini berakhir dengan aksi massa melempar polisi yang berjaga di depan Kantor DPRD. Selanjutnya, polisi membubarkan massa dengan menggunakan gas air mata.
Baca Juga: Kecelakaan di Aceh, Eks PSMS dan PSIS Meninggal Dunia