Hari Anak Nasional, Menjaga Optimisme Anak-anak di Masa Pandemik

Adaptasi dengan perubahan pola hidup dan belajar

Medan, IDN Times -Pandemik COVID-19 berdampak pada semua kalangan. Tak terkecuali anak-anak. Selain menjadi salah satu usia yang rawan terkena COVID-19, mereka juga harus dihadapkan pada situasi sulit. Yakni perubahan pola hidup, terutama di bidang pendidikan.

Sejak empat bulan terakhir, mereka harus menjalani Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Tapi meski harus beradaptasi dengan perubahan itu hak-hak mereka untuk bergembira, sehat, kuat, penuh kreativitas, tetap ceria, dan semangat tetap harus diperhatikan.

Tahun ini Hari Anak Nasional (HAN) diperingati masih dalam situasi pandemik.  Pemerintah mengusung tema “Anak Terlindungi, Indonesia Maju” dan tagline “Anak Indonesia Gembira di Rumah”.

“Optimisme anak-anak Indonesia harus tetap dijaga kendati dalam masa pandemik COVID-19. Mari kita ajak anak-anak memanfaatkan waktu untuk mengembangkan diri secara kreatif dengan hati yang gembira," ujar Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Prof. Dr. Widodo Muktiyo, Kamis (23/7).

1. Ini tahun yang tidak mudah untuk anak-anak. Terutama dalam proses belajar mereka

Hari Anak Nasional, Menjaga Optimisme Anak-anak di Masa PandemikSejumlah siswa SDN 1 Inten Jaya, Lebak tepaksa berjalan dataran yang lebih tinggi agar mendapatkan jaringan internet guna mengerjakan tugas sekolah (ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas)

Widodo mengatakan perubahan yang terjadi sejak pandemik COVID-19 melanda negeri. Tentu tahun ini bukanlah tahun yang mudah untuk anak-anak, khususnya dalam menjalankan proses belajar. Mereka tidak bisa pergi ke sekolah, bertemu teman-teman, guru, dan tidak bisa bermain di luar rumah karena harus berjarak sementara waktu. Ia berpesan agar anak-anak Indonesia tetap semangat beradaptasi dengan kebiasaan baru, terutama dalam hal menerapkan protokol kesehatan.

Peringatan HAN dilakukan sebagai bentuk penghormatan, perlindungan, dan pemenuhan hak anak sebagai generasi penerus bangsa. Di masa pandemik COVID-19 ini, peringatan HAN merupakan momentum untuk meningkatkan kepedulian semua pilar bangsa Indonesia, baik orangtua, keluarga, masyarakat, dunia usaha, media massa, dan pemerintah terhadap pemenuhan hak dan perlindungan khusus anak.

Melalui kepedulian dalam menghormati, menghargai, dan menjamin hak-hak anak tanpa diskriminasi, serta memastikan segala hal yang terbaik untuk pertumbuhan dan perkembangan 79,55 juta anak Indonesia secara optimal.

Baca Juga: Hari Anak Nasional, Menteri PPPA Minta Orangtua Bersabar Dampingi Anak

2. Media digital bisa membantu membangun kreativitas anak apabila dimanfaatkan dengan baik

Hari Anak Nasional, Menjaga Optimisme Anak-anak di Masa PandemikIDN Times/Yogi Pasha

elain itu, Widodo juga mengimbau orangtua agar memanfaatkan secara positif teknologi digital dalam membantu tumbuh kembang anak. Media digital bisa membantu membangun kreativitas anak apabila dimanfaatkan dengan baik dan bisa membuat anak selalu bergembira meskipun berada di rumah selama pandemik.

“Melalui momentum ini, kita ingin meningkatkan peran keluarga dalam pengasuhan dan memastikan anak-anak tetap di rumah dan bergembira selama masa pandemik COVID-19, dengan pemanfaatan media digital untuk belajar dan bergembira di rumah,” tutup Widodo.

3. Ini berbagai acara sambut Hari Anak Nasional

Hari Anak Nasional, Menjaga Optimisme Anak-anak di Masa PandemikIlustrasi anak-anak (IDN Times/Vanny El-Rahman)

Pra acara hari anak nasional ditandai dengan kegiatan seperti Webinar Bidang Perlindungan Anak dan Tumbuh Kembang Anak, Talkshow, Suara Anak Indonesia, Bantuan Spesifik Pemenuhan Kebutuhan Anak, Gebyar Prestasi Anak,

Sedangkan pada Puncak Acara Hari Anak Nasional, akan digelar konser musik oleh perwakilan anak di 34 provinsi, dialog interaktif, dongeng ibu bintang dan Kak Seto, penayangan video edukasi, dan lain-lain.

Baca Juga: Sejarah Hari Anak Nasional yang Masih Jarang Diketahui Banyak Orang

Topik:

  • Doni Hermawan

Berita Terkini Lainnya