Bertetangga, Warga Madina Rasakan Getaran Gempa di Pasaman Barat 

Belum diketahui apakah juga ada kerusakan

Medan, IDN Times- Warga Mandailing Natal ternyata turut merasakan getaran gempabumi berkekuatan 6,1 magnitudo yang mengguncang Pasaman Barat, Provinsi Sumatra Barat (Sumbar), Jumat (25/2/2022) pagi. Getaran terasa cukup kuat dan warga berhamburan keluar rumah.

Diketahui Madina berbatasan langsung dengan Pasaman Barat. Terutama di Kecamatan Ranah Batahan Pasaman Barat dengan Paraman Ampalu-Madina.

1. Belum diketahui apakah ada kerusakan di Madina

Bertetangga, Warga Madina Rasakan Getaran Gempa di Pasaman Barat Ilustrasi gempa. (IDN Times/Arief Rahmat)

Petugas BPBD Madina, Roiyan mengakui jika gempa memang terasa di Madina karena bertetangga dengan Pasaman Barat. Namun belum diketahui apakah ada kerusakan seperti di Pasaman Barat.

"Sejauh ini belum ada kita ketahui kerusakan rumah warga akibat bencana ini, tapi ini gempa dangkal dan warga diminta tetap tenang dan tidak panik," ucap Roiyan.

Baca Juga: BMKG Revisi Kekuatan Gempa Pasaman Barat Jadi Magnitudo 6,1

2. Beberapa wilayah Sumut lainnya juga merasakan gempa

Bertetangga, Warga Madina Rasakan Getaran Gempa di Pasaman Barat Ilustrasi Gempa (IDN Times/Sukma Shakti)

Dari laporan BKMG, beberapa wilayah Sumut lainnya turut merasakan gempa. Seperti Aek Godang wilayah Padang Lawas Utara dan Gunungsitoli.
 
Selain itu, getaran gempa juga terasa di wilayah Pesisir Selatan, Rantau Parapat, dan Nias Selatan.

3. Gempa tidak berpotensi tsunami

Bertetangga, Warga Madina Rasakan Getaran Gempa di Pasaman Barat Ilustrasi tsunami (IDN Times/Mardya Shakti)

Sebelumnya Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Bambang Setiyo Prayitno, memastikan jika getaran tektonik berkekuatan 6,2 yang terjadi di Pasaman Barat, Sumbar, tidak berpotensi tsunami.
 
Menurut Bambang, hasil analisis BMKG menunjukkan gempa memiliki parameter update dengan magnitudo M6,1. Episenter gempa terletak pada koordinat 0,14° LU;99,94° BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 12 km Timur Laut wilayah Pasaman Barat, pada kedalaman 10 km.
 
“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempa merupakan jenis dangkal akibat aktivitas Sesar Sumatra. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa memiliki mekanisme pergerakan geser (strike-slip)," jelasnya.
 

Baca Juga: Penyebab Gempa di Pasaman Barat karena Aktivitas Sesar Sumatra

Topik:

  • Doni Hermawan

Berita Terkini Lainnya