Anak-anak dengan HIV/AIDS Harus Tetap Punya Masa Depan

Ibu harus mencegah penularan sebelum melahirkan

Medan, IDN Times - HIV/AIDS merupakan penyakit yang selalu dianggap mematikan dan menular bagi banyak orang. Hal ini dikarenakan masih kurang banyaknya pengetahuan terkait penyakit tersebut terkait pencegahannnya.

Terkhusus di wilayah Sumatera Utara. Soal Anak dengan HIV/AIDS (ADHA) yang terpantau hingga saat ini.

1. Penularan sejak Ibu hamil

Anak-anak dengan HIV/AIDS Harus Tetap Punya Masa Depanpexels.com/ pixabay

Dalam kasus HIV/AIDS setiap rumah sakit memiliki edukasi bagi orang yang terinfeksi. Seorang dokter yang berprofesi di salah satu Rumah Sakit Sumatera Utara, Rita Evalina menjelaskan bulan Juli ini tidak memiliki kasus baru terhadap ADHA atau pasien baru. Namun, dalam pemantauannya bulan sebelumnya, memiki 2 kasus dari Ibu hamil yang positif HIV, sehingga bayi juga dengan status positif HIV.

"Bulan ini kebetulan tidak ada kasus baru. Bulan lalu ada 2 tapi itu yang terpantau dari ibu yang hamil dan positif HIV. Saat bayinya diperiksa ternyata juga positif," tutur Rita

Baca Juga: Tertular dari Suami, Kisah Perjuangan Seorang Ibu Melawan HIV/AIDS

2. Banyaknya wanita usia produktif yang positif HIV

Anak-anak dengan HIV/AIDS Harus Tetap Punya Masa DepanVolunteers of America

Selain itu masih banyaknya wanita berusia produktif yang positif menjadi faktor.  "Faktor yang menjadi penambah banyaknya ADHA adalah banyaknya wanita usia produktif yang positif HIV lalu hamil tanpa direncana dan mereka 45-55 % akan melahirkan bayi dengan HIV juga kalau tidak dilakukan tindakan pencegahan penularan HIV dari Ibu ke anak," jelas Rita.

Sebagai dokter anak, Rita berharap angka ADHA tidak meningkat dan jangan ada kasus baru lagi.

3. Wanita usia produktif disarankan memeriksa status HIV

Anak-anak dengan HIV/AIDS Harus Tetap Punya Masa Depanmedicalnewstoday.com

Salah satu mencegah penambahan kasus angka ADHA menurut dokter Rita, para wanita berusia produktif memeriksa status HIVnya untuk mengetahui sejak dini dirinya HIV positif atau negatif.

"Kalau dia positif HIV dan hamil, segera kita lakukan langkah-langkah pencegahan. Sehingga anak yang akan dilahirkannya bisa kita usahakan untuk meminimalisasi penularan nya. Karena kalau PPIA (Pencegahan Penularan HIV dari Ibu ke Anak) benar-benar kita lakukan, maka angka penularan dari ibu yang positif kepada anaknya bisa di tekan menjadi sekitar 1-2 persen," tutur Rita

4. ADHA harus hidup normal

Anak-anak dengan HIV/AIDS Harus Tetap Punya Masa Depanrferl.org

ADHA tidak memiliki perbedaan, dikarenakan ADHA juga bisa tumbuh kembang normal layaknya anak-anak lain. Seperti sehat, cerdas, ceria, berprestasi, dan bahagia serta punya masa depan seperti anak-anak lainnya.

"Pesan saya buat anak-anak ADHA saya. Nak, kamu sama dengan anak-anak yang lain. Kamu juga bisa punya harapan dan cita-cita seperti anak-anak yang lain, yang membedakan kamu dengan yang lain hanya satu yaitu kamu harus makan obat tiap hari.
Kamu akan tumbuh menjadi generasi hebat juga," bebernya.

5. Perkembangan ADHA tidak signifikan di tahun 2019

Anak-anak dengan HIV/AIDS Harus Tetap Punya Masa Depanradianthealthmag.com

Hingga saat ini perkembangan ADHA dalam 2019 menurut dokter Rita, tidak meningkat signifikan. Namun, dalam stigma negatif masih ada. Sehingga selalu menjadi kendala dalam hal pengobatan.

" Diharapkan para dokter, tenaga mesis, dan masyarakat bisa menerima anak-anak ini apa adanya dan mensupport mereka untuk hidup normal seperti anak-anak lainnya," pungkas Rita.

Baca Juga: Apakah Time Bound Shelter Optimal Membantu ODHA? Ini Penjelasannya 

Topik:

  • Doni Hermawan

Berita Terkini Lainnya