Warga Demo Menentang Pembangunan Pabrik Plastik di Binjai 

Warga meminta pihak pabrik bertanggung jawab 

Binjai, IDN Times - Puluhan warga kembali menggelar aksi unjuk rasa pembangunan pabrik plastik PT Primadaya Plastisindo di Jalan Perintis Kemerdekaan, Kelurahan Kebun Lada, Kecamatan Binjai Utara, Kota Binjai, Sumatra Utara, Jum'at (5/11/2021) sore.

Mereka menilai, jika nanti pabrik berdiri bisa berdampak kepada pencemaran lingkungan. Salah satu adalah limbah yang nantinya akan dihasilkan pabrik.

"Kami hanya menyampaikan aspirasi kami dan dari awal sebelum pembangunan, kamis sudah menentang pembangunan ini bang. Karena khawatir atas limbah yang nanti dapat mencemari lingkungan jika pabrik ini berdiri," kata Herry Sagala, selaku perwakilan massa.

1. Pembangunan berdampak rusaknya usaha pembibitan tanaman milik warga sekitar

Warga Demo Menentang Pembangunan Pabrik Plastik di Binjai Warga yang menggelar aksi unjuk rasa menentang pembangunan pabrik plastik di Kota Binjai (IDN Times/ Bambang Suhandoko)

Sayang, meski aksi dilakukan kembali, hingga sampai saat ini pembangunan pabrik masih terus berjalan. Pemerintah setempat seolah mengabaikan aspirasi warga yang mempersoalkan dampak pembangunan.

"Gak tahu kita bang, kenapa gak ada tindakan dari mereka (pemerintah daerah)," terang dia.

Belum lagi terbangun, kekhawatiran masyarakat terbukti. Akibat pembangunan, tanaman pembibitan milik warga sekitar yakni milik Zulkifli Hasibuan dan Parinem, menjadi rusak. Mereka pun menelan kerugian mencapai Rp15 juta dan tidak ada tanggung jawab dari perusahaan.

"Akibat tembok pembatas yang dibangun pabrik, air hujan jatuh ke lahan pembibitan warga dan menggenang. Sehingga pembibitan rusak dan telah dilaporkan ke pabrik. Tapi tidak kompensasi atas kejadian ini. Jelas ini membuktikan tidak ada tanggungjawab dari pabrik jika nantinya berdiri," jelas dia.

2. Dituding meminta uang, warga minta rekannya dibebaskan dari jeruji besi

Warga Demo Menentang Pembangunan Pabrik Plastik di Binjai Warga yang menggelar aksi unjuk rasa menentang pembangunan pabrik plastik di Kota Binjai (IDN Times/ Bambang Suhandoko)

Selain itu, dijelaskan dia, warga meminta agar perusahan untuk membebaskan kedua warga yang ditangkap polisi. Kedua warga itu diamankan atas tuduhan meminta uang. Adalah Alam (37) warga Jalan Sedap Malam, Kelurahan Pahlawan, Binjai Utara, yang diciduk Unit Pidana Umum Polres Binjai atas laporan M Ismail Sirait (52), belum lama ini.

"Tuduhan itu tidak benar, kawan kami hanya minta kerja untuk kami-kami ini (warga). Tapi malah dimaki, sehingga terjadi aksi kekerasan dan mengakibatkan rekan kami diamankan," terang dia.

"Dampak dari masalah pekerja juga telah diingkari pabrik. Pekerja yang dipekerjakan dari luar, bukan dari warga sekitar sini. Hal ini mengakibatkan perselisihan antara pekerja dengan masyarakat setempat. Dibilangnya pula anjing babi teman kami, jadi wajarlah terpukul. Namun teman kami dibilang minta uang," timpal dia kembali.

Baca Juga: Mengeroyok hingga Tewas, Enam Pemuda di Langkat Diringkus Polisi

3. Pabrik dinilai ingkari nota kesepakatan bersama yang sudah disepakati

Warga Demo Menentang Pembangunan Pabrik Plastik di Binjai Warga yang menggelar aksi unjuk rasa menentang pembangunan pabrik plastik di Kota Binjai (IDN Times/ Bambang Suhandoko)

Warga menyebut kerja disana, karena merasa tidak dianggap oleh pihak pabrik. "Sebab, hampir seluruh pekerja yang ada di sana bukan warga sekitar. Tentu dalam hal ini PT Primadaya Plastisindo, telah mengingkari kesepakatan yang telah dibuat bersama," sambung dia.

Dikatakan dia, warga yang menggelar aksi damai juga menuntut, agar pabrik membantu (bertanggung jawab) atas meninggalnya Buyung Sembiring, pada November 2021 dalam kecelakaan kerja dalam pabrik.

"Mana janji atau nota kesepakatan yang telah dijanjikan perusahaan. Kami tidak ingin janji-janji saja, kami butuh pembuktian dan bukan omong kosong. Dari awal kami sudah menentang agar pabrik tidak dibangun. Namun ada pertemuan yang dilakukan di tingkat Kecamatan dan ditemukan kesepakatan. Tapi mana kesepakatan itu?," tegas dia.

4. Pihak pabrik tepis segala tudingan warga pengunjuk rasa

Warga Demo Menentang Pembangunan Pabrik Plastik di Binjai Warga yang menggelar aksi unjuk rasa menentang pembangunan pabrik plastik di Kota Binjai (IDN Times/ Bambang Suhandoko)

Aksi damai massa diterima Pelita Sembiring selaku Mandor. Dia menepis tudingan pekerja yang dipekerjakan datang dari luar Kota Binjai. Karena menurut dia, hampir rata-rata pekerja yang dipekerjakan adalah warga sekitar.

"Ada 70 persen pekerja warga setempat. Tapi kan kami rotasi dan di sini mungkin terjadi selisih paham antar warga dan pabrik," kata Semburi.

Mengenai santunan warga sekitar yang meninggal saat bekerja di sana, ditegaskan dia, sudah ada santunan yang diberikan oleh perusahaan dan diserahkan oleh Pak Rusli. "Bahkan, Pak Budi sebagai pekerja di sini juga ikut menyalatkan korban saat itu," pungkasnya.

Baca Juga: Miris! Ayah di Langkat Cabuli Anak Sendiri saat Tidur

Topik:

  • Doni Hermawan

Berita Terkini Lainnya