Tak Optimal, Pasar Rambung Binjai akan Dijadikan Mal Pelayanan Publik

Binjai, IDN TImes - Pasar Rambung yang terletak di Jalan Jambi, Kelurahan Rambung Dalam, Kecamatan Binjai Selatan, sampai saat ini tidak berfungsi dengan maksimal. Ratusan kios dan meja yang dibangun dengan biaya sekitar Rp15 miliar itu, terlihat tanpa aktivitas.
Meja-meja diperuntukan untuk pedagang ikan, sayur, dan daging, kini mulai ditumbuhi lumut dan berdebu. Sementara, sejumlah kios tampak rusak pada bagian pintunya.
1. Berkeliling pantau proses pembangunan di Kota Binjai

Menindak lanjuti kondisi ini, Wali Kota Binjai Amir Hamzah, bersama Wakil Wali Kota Hasanul Jihadi atau akrab disapa Jiji, serta sejumlah pimpinan instansi terkait, turun langsung ke Pasar Rambung, Selasa (4/3/2025).
Di lokasi pasar, Amir Hamzah beserta tim berkeliling di lantai dua. Sejumlah pembicaraan serius tampak dibicarakan bersama wakil walikota serta sejumlah kepala dinas terkait. Usai melihat kondisi Pasar Rambung, Amir beserta rombongan kemudian bergerak ke Pasar Tavip, Kecamatan Binjai Kota, yang saat ini sedang dalam tahap finishing.
2. Memudahkan masyarakat dalam pengurusan berbagai bentuk administrasi

Namun, sebelum bergerak ke Pasar Tavip, Amir yang didampingi Jiji kepada wartawan mengatakan, bahwa kegiatan yang mereka lakukan untuk melihat langsung Pasar Rambung, sehingga diketahui seperti apa kondisi sebenarnya.
"Tadi setelah kami tinjau, sesuai rencana di lantai dua itu mau kami jadikan mal pelayanan publik (MPP). Harapannya, masyarakat dapat dimudahkan dalam hal mengurus administrasi, baik itu mengurus izin, balai nikah, paspor dan lain-lain," kata Amir.
Untuk mewujudkan itu semua, lanjut Amir, tentunya membutuhkan proses yang cukup panjang. Sebab, mereka harus berkoordinasi dengan kementerian mengingat lantai dua secara desain diperuntukan untuk kuliner. "Maka kita perlu koordinasi lagi agar bisa dilakukan desain ulang," terangnya.
3. Berinovasi yang dapat menghidupkan pasar yang 'mangkrak'

Amir juga sangat menyayangkan kondisi Pasar Rambung yang tidak berfungsi secara maksimal. "Kondisinya seperti ini tentu sangat disayangkan. Karena itu kita buat inovasi di pasar ini dengan harapan nantinya akan muncul keramaian yang dapat menghidupkan pasar," ungkapnya.
"Alhamdulillah saat ini kita mampu membangun Pasar Tavip tanpa APBD. Mudah-mudahan, Pasar Tavip yang menjadi nadinya pasar di Kota Binjai dapat semakin baik," harapnya.
Terkait proses penempatan pedagang di gedung Pasar Tavip, Amir menegaskan tidak dipungut biaya. "Jangan ada yang coba-coba bermain. Itu dibangun memang untuk para pedagang. Kalau pedagang dipungut uang lapak, minta kwitansinya dan lapor ke Pemko biar kami tindaklanjuti," tegasnya.