Sawit Tumbuh Subur hingga Daerah Aliran Sungai Langkat, Ini Dampaknya
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Langkat, IDN Times - Hampir seluruh wilayah di Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, dipenuhi tanami pohon kelapa sawit. Dari sisi ekonomi, pohon yang masuk dalam jenis tumbuhan Genus Elaeis dan Ordo Arecaceae, merupakan pohon komersial untuk memproduksi minyak sawit.
Harga buah sawit sangat menjanjikan bagi petani perorangan maupun industri (perkebunan). Namun sawit ditanami tumbuh subur hingga ke pinggir (bibir) Daerah Aliran Sungai (DAS). Baik itu Sungai Wampu serta sungai lain yang ada di Negeri Bertuah khususnya Langkat Hulu. Apa dampaknya?
1. DAS milik pemerintah dan harus dijaga keasriannya
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Sumut, T Amri, saat dihubungi via selularnya menerangkan, DAS milik pemerintah dan dikelola untuk menjaga keasrian sungai.
"Jadi DAS tidak bisa dikelola. Kalau dikelola pasti liar sifatnya. Apalagi jika dikelola oleh perkebunan, itu harus dipertanyakan," kata mantan Kepala DLH Kota Binjai, Selasa (31/9/2021).
Baca Juga: Kotak Infak Masjid di Binjai Dicuri, Pelaku Masuk Lewat Jendela
2. Areal DAS, tidak bisa dikelola atau dimanfaatkan
Akibat pohon kelapa sawit yang ditanami sampai ke bibir sungai. Dikhawatikan dapat mengakibatkan minimnya penghijauan di sekitar DAS. Tumbuhnya tanaman ini juga diikhawatirkan dapat membuat sungai mudah mengalami erosi. Karena air hujan tidak terserap dengan baik dan rawan terjadi banjir.
"DAS memiliki ukuran yang berbeda, tergantung wilayah yang dilintasi sungai. Kalau dia tidak ramai permukiman, itu bisa mencapai 20-25 meter. Areal ini harus dilestarikan, tidak bisa dikelola atau dimanfaatkan untuk kepentingan lain," tegasnya.
3. Di seputaran DAS mestinya ditanami tanaman keras
Hal senada juga sempat diutarakan Pemerhati Lingkungan Langkat, Azhar Kasim yang mengakui, jika DAS merupakan areal yang harus dilestarikan. Sehingga tidak dapat ditanami kelapa sawit maupun mendirikan bangunan.
"DAS itu harus dihijaukan dengan tanaman keras, bukan tanaman sawit. Memang di Sungai Wampu ini, hampir seluruh DAS-nya dari hilir ke hulu sudah ditanami kelapa sawit," ungkapnya.
"Kalau menurut saya, Sungai Wampu masuk dalam kategori DAS utama, sehingga areal yang perlu dijaga itu mencapai 100 meter dari bibir sungai," tegas Azhar.
Baca Juga: Ribuan Ikan dan Biota Air di Sungai Sei Sirah Langkat Ditemukan Mati