Heboh Isu Penculikan Anak, ODGJ Malah Jadi Korban Amuk Massa

Warga jangan mudah percaya hoaks dan main hakim sendiri

Langkat, IDN Times - Masih ingat dengan wanita sepuh sempat dimassa karena dituduh menculik anak di Jalan Karya VII, Desa Helvetia, Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deliserdang, Sumatra Utara, Minggu (29/1/2023) dinihari lalu.

Ternyata wanita itu merupakan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) bernama Saujiah (55) warga Kecamatan Kuala, Kabupaten Langkat, Sumatra Utara. Ini sempat diungkapkan keponakan menantunya Mala.

Mewakili keluarga besar Saujiah, pihaknya merasa keberatan dengan informasi yang saat ini masih beredar di media sosial.

"Saya bersama keluarga hanya mau mengklarifikasi, jika ibu Saujiah ini bukanlah pelaku penculik anak itu. Kemarin di tuduh pelaku penculik anak di daerah Desa Helvetia, Kecamatan Sunggal, Deliserdang," kata Mala, di Kecamatan Stabat, Kabupaten Langkat, Sumatra Utara, Jumat (10/2/2023).

1. Diketahui saat video menyebar luas melalui media sosial

Heboh Isu Penculikan Anak, ODGJ Malah Jadi Korban Amuk MassaIlustrasi Penculikan (Tawanan) (IDN Times/Mardya Shakti)

Menurut Mala, keluarga mengetahui jika Saujiah dituduh sebagai pelaku penculikan anak dari video yang beredar di Media Sosial (Medsos) Facebook, Rabu (1/2/2023) malam lalu. Mengetahui itu, keesokan harinya keluarga besar lantas bertolak ke Kota Medan guna mengetahui kondisi Saujiah.

"Kami langsung menuju Polsek Helvetia, ibu Saujiah ternyata tidak di sana dan kami diarahkan ke Polsek Sunggal. Disana, personel yang bertugas bilang sudah diserahkan ke Dinas Sosial Provinsi. Alhasil, kami keluarga harus mondar-mandir ke sana kemari. Dari kantor polisi ke Dinas Sosial (Dinsos) hingga ke kantor Satpol PP," kata Mala, berkisah.  

Di kantor Satpol PP Medan, akhirnya keluarga bertemu dan masih berada dalam mobil. Kondisi wajah Saujinah, lembam penuh dengan luka akibat amukan massa. "Dia (Saujiah) ingat sama kami, keponakannya, adiknya, semuanya dia ingat. Bahkan, yang lain menangis melihat kondisinya, malah dia  mengatakan kami jangan menangis," jelas Mala, dengan mata berkaca. 

2. Merebak isu penculikan anak, korban terpisah ketika hendak ke Jambi

Heboh Isu Penculikan Anak, ODGJ Malah Jadi Korban Amuk MassaUnsplash.com/Jakob Owens

Menurut dia, dari informasi yang diterima jika Saujiah, dituduh sebagai menculik anak dikarenakan maraknya kabar penculikan anak yang beredar belakangan waktu lalu. Kenapa sampai ke Kota Medan, dirinya menambahkan jika saat itu keluarga hendak berziarah ke Jambi.

"Awalnya pada saat itu ibu Saujiah, mau berangkat ke Jambi untuk ziarah melalui Terminal Binjai. Ia pun diantarkan oleh adiknya yang paling kecil ke terminal. Karena busnya lama datang, adiknya pergi ke toilet, namun setelah kembali dari toilet, ibu Saujiah sudah tidak ada lagi," kenang Mala.

Adiknya Saujiah, berfikir jika kakaknya sudah menaiki bus dan berangkat ke Jambi. Handphone yang dipegang oleh Saujiah juga sudah tak bisa dihubungi. Setelah itu, beberapa hari kemudian keluarga besar Saujiah mendapat kabar dari media sosial, kalau Saujiah dihajar warga karena tertuduh pelaku yang ingin menculik anak di Desa Helvetia, Kecamatan Sunggal, Deliserdang.

"Kalau riwayatnya, ibu Saujiah memang mengalami gangguan jiwa. Dan pada tahun 2019 pernah di rawat di rumah sakit jiwa. Sementara saat ini, ibu Saujiah sudah kita rawat kembali di Rumah Sakit Jiwa Prof Dr M ildrem," papar Mala.

3. Keluarga besar berharap video yang masih beredar agar dihapus

Heboh Isu Penculikan Anak, ODGJ Malah Jadi Korban Amuk MassaPinterest

Atas kejadian yang menimpa salah satu keluarganya, Mala berharap, kedepan khususnya bagi masyarakat di Indonesia, jangan main hakim sendiri. Hargai lah nyawa orang lain walaupun dia ada kelainan jiwa.

"Memang pasti kembali lagi ke keluarga, kenapa dia dilepas. Kalau mau dipasung, dia belum saatnya seperti itu. Sebelumnya juga dia sudah dinyatakan sembuh, walaupun masih berobat jalan," papar Mala.

"Kalau upaya hukum, saya rasa sudah lah. Tapi kami tegaskan jika ibu kami ini bukan pelaku penculik anak, tapi orang dalam gangguan jiwa (ODGJ)," sambung dia.

Dengan ini, Mala dan keluarga besar Saujiah berharap video yang masih beredar agar di hapus. "Yang melihat itu banyak di TikTok dan Facebook, termasuk keluarga besar kami. Hargai lah sesama manusia, dan saya tak ingin ada Saujiah-Saujiah yang lainnya," tegas Mala.

4. Anggota DPRD minta warga jangan main hakim sendiri dan jangan mudah percaya isu penculikan anak

Heboh Isu Penculikan Anak, ODGJ Malah Jadi Korban Amuk MassaIlustrasi Korban (IDN Times/Mardya Shakti)

Terkait masalah menyebarnya isu penculikan anak belakangan ini  yang menjadi keprihatinan orang tua. Anggota DPRD Binjai Ardiansyah Putra SE berharap, agar orang tua lebih berhati-hati mengantar maupun menjemput anak di sekolah.

Alangkah baiknya, para orang tua berkoordinasi dengan pihak sekolah untuk lebih memperhatikan siapa saja yang menjemput anak-anak selepas mengikuti pelajaran disekolah.

"Walaupun sejauh ini masih sebatas isu, perhatian orang tua harus lebih ditingkatkan. Demikian juga dengan sekolah tempat anak didik menimbah ilmu harus lebih selektif lagi kepada orang yang menjemput anak-anak. Jangan sampai ada orang yang mengaku-ngaku keluarga (orang tua) murid dan mengabaikan begitu saja," kata Adriansyah.

Ini untuk meningkatkan kewaspadaan saja, mengingat sejauh ini di wilayah Binjai dan Langkat khususunya dan Sumut umumnya, belum ada terbukti penculikan anak.

Meski demikian, pinta Politisi PAN, agar kepada masyarakat Kota Binjai dan Langkat, khususnya agar lebih waspada dan segera menberitahukan kepada pihak berwajib seandainya ada yang mecurigakan.

"Meski diingat kepada warga, jangan main hakim sendiri," tegas pria yang juga menjabat sebagai bendahara umum PAN. 

5. Berikut kronologis yang mengakibatkan korban dituding sebagai penculik anak

Heboh Isu Penculikan Anak, ODGJ Malah Jadi Korban Amuk MassaPenculikan anak di Jakarta Selatan (Dok. IDN Times/Istimewa)

Sebelumnya, menurut Kanit Reskrim, Polsek Sunggal Iptu Suyanto Usman Nasution, peristiwa itu terjadi pada Minggu (29/1/2023) dinihari. "Itu dibawa ke kantor hari Minggu dinihari, enggak (menculik), itu asumsi warga saja," kata Usman, Kamis (2/2/2023).

Ia menjelaskan, malam itu wanita tersebut memberikan roti kepada anak-anak, lalu warga mengira bahwa wanita tersebut ingin melakukan penculikan. "Kalau pun niatnya ada, belum terlaksana, jadi belum bisa kita pastikan apakah dia menculik anak atau enggak," sebut dia.

"Karena posisi dia memberikan roti kepada anak - anak, langsung dituduhkan menculik anak. Apa salahnya orang memberikan roti, kecuali anak tadi sudah dibawanya sekian meter, itu sudah ada niat," sambung dia.

Usman menduga, bahwa wanita tersebut merupakan Orang Dalam Gangguan Jiwa atau ODGJ. Saat itu juga, dirinya mengakui, bahwa pihaknya (kepolisian) juga masih mencari keberadaan keluarga agar bisa dipulangkan.

"Ada dugaan ODGJ. Kalau mau kami pulangkan juga harus kami panggil Keplingnya, karena Kepling iku mengantarkan juga. Ditanya pun nggak jawab, makanya ada dugaan ODGJ nya, makanya kita pun bingung mau cari keluarga nya," tegas dia.

Baca Juga: Prof Hamdani: Respon Wabup Tapsel Soal SILPA Rp300 M Sudah Tepat

Topik:

  • Arifin Al Alamudi

Berita Terkini Lainnya