Dituduh Mencuri, 4 Pekerja Pabrik di Langkat Ngaku Disiksa Anggota TNI

Pekerja sebut tidak ada bukti mereka mencuri

Langkat, IDN Times - Empat pria di Langkat diduga jadi korban penganiayaan. Farhan Fauzi, Muhammad Tanwir, Dimas serta Dian, mengalami luka lebam di beberapa bagian tubuhnya. Mereka mengaku dianiaya anggota TNI AU yang jadi Bantuan Kendali Operasi (BKO) di perusahaan tempat mereka bekerja.

Mereka merupakan pekerja di PT Jaya Palma Nusantara (JPN) Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum), Lingkungan VI Kolam Luar, Kelurahan Pekan Gebang, Kecamatan Gebang, Kabupaten Langkat, Sumatra Utara.

1. Korban mengaku disiksa karena dituduh mencuri

Dituduh Mencuri, 4 Pekerja Pabrik di Langkat Ngaku Disiksa Anggota TNIIlustrasi (IDN Times/Mardya Shakti)

Farhan Fauzi, salah satu korban yang merupakan security di perusahaan tersebut menuturkan, aksi penganiayaan yang mereka alami dikarena tudingan kalau mereka telah melakukan pencurian.

"Kami bekerja di pabrik itu, kalau memang terbukti ada keterlibatan melakukan pencurian, harusnya diserahkan kami ke pihak berwajib (kepolisian), bukan malah disiksa oleh duaTNI AU yang BKO di situ," kata Farhan, Senin (20/2/2023).

Dirinya menurutkan, jika dia dan ketiga pekerja terbukti bersalah melakukan pencurian harusnya ada bukti yang kuat. Namun bukti tersebut tidak ada. "Barang bukti pencurian tidak ada, pencurinya tidak ada, barang yang hilang juga tidak tau yang mana, malah kami disiksa. Kami tidak terima atas penyiksaan yang melanggar Hak asasi manusia,"  jelas Farhan.

Baca Juga: Kanker Anak di Sumut Didominasi Leukimia, Fast Food Pemicunya

2. Jika bersalah pekerja minta dibawa ke ranah hukum

Dituduh Mencuri, 4 Pekerja Pabrik di Langkat Ngaku Disiksa Anggota TNIIlustrasi Penganiayaan (IDN Times/Aditya Pratama)

Farhan menceritakan peristiwa yang dialaminya bersama dan tiga rekannya terjadi di salah satu ruangan pabrik pada, Minggu tanggal 19 Februari 2023 lalu. Menurutnya Penganiayaan serupa juga pernah dilakukan terhadap dua orang pekerja pabrik atas tudingan pencurian besi. Diketahui PT JPN telah dikontrak PT Biotindo yang mengolah berondolan sawit menjadi CPO.

"Aksi seperti ini juga sempat dialami pekerja lain selain kami. Meskinya yang saya bilang tadi, jika memang kami bersalah bawalah kasus ini ke ranah hukum jangan perlakukan kami sepeti ini tanpa bukti yang kuat," pinta dia.

3. Pihak perusahaan mengaku tak mengetahui kejadian tersebut

Dituduh Mencuri, 4 Pekerja Pabrik di Langkat Ngaku Disiksa Anggota TNIilustrasi kekerasan (IDN Times/Sukma Shakti)

Mahmudanil alias Babe selaku Humas PT Biotindo di PT JPN Langkat mengatakan, jika kejadian itu tak sepengetahuan dirinya. "PT Biotindo mengontrak PT JPN, jadi memang kejadian itu di luar SOP dan tidak dalam sepengetahuan saya," ujar Babe.

Babe menjelaskan, ada tiga anggota TNI AU sebagai pengawas dari pimpinan yang punya perusahaan. "Tindakan yang dilakukan mereka di luar kewenangan saya. Menurut mereka (pengawas) kejadian terhadap tiga orang security dan satu pekerja limbah, supaya menjadi efek jera dan tidak sampai ke ranah hukum atau pihak berwajib," ucap Babe.

"Tetapi kalau saya ada di situ, pasti tidak akan terjadi, karena kejadian itu pada malam hari," sambung dia.

Sementara itu saat dikonfirmasi Komandan Satpom Lanud Soewondo, Mayor Pom Muh Sadin Ajie Muryasan mengatakan, jika anggota TNI AU yang BKO di pabrik kelapa sawit, merupakan personel berasal dari Pekan Baru. "Itu Paskhas Pekan Baru," kata Sadin singkat.

Baca Juga: Fakta-fakta Jenazah Nenek Tanpa Kepala di Nisel, Ditemukan Parang

Topik:

  • Doni Hermawan

Berita Terkini Lainnya