Dinding Rumah Retak, Proyek Lining di DAS Bingai Diprotes Warga

Tiga dinding rumah warga rusak

Binjai, IDN Times - Proyek lining yang dikerjakan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Sumatra Utara (Sumut) mendapat protes dari masyarakat. Soalnya dampak dari proyek lining di Daerah Aliran Sungai (DAS) Bingai Kota Binjai ini mengakibatkan tiga dinding rumah masyarakat retak.

Bahkan, dapur rumah milik masyarakat di Lingkungan II, Kelurahan Limau Mungkur, Binjai Barat amblas, saat proyek dikerjakan pada medio Oktober 2023 lalu.

"Sebelumnya tidak terjadi apa-apa, tapi ketika digali pondasi, sore harinya abrasi. Penggalian ini karena ada proyek dari Pemprov Sumut untuk (pembangunan) lining tepi sungai," kata salah satu pemilik rumah yang retak dindingnya, Budi Darmawan, Kamis (9/5/2024).

1. Pengaduan warga kepada instansi terkait tidak digubris

Dinding Rumah Retak, Proyek Lining di DAS Bingai Diprotes WargaDinding salah satu rumah warga yang rusak akibat lining yang dinilai terkesan asal jadi ( IDN Times/ Bambang Suhandoko)

Kondisi benteng lining tampak sudah berdiri. Namun di balik benteng, tidak ada dilakukan penimbunan. Tentunya hal tersebut membuat masyarakat resah. Bahkan, masyarakat juga bertanya-tanya apakah proyek tersebut masih berlanjut dikerjakan atau sudah tuntas.

"Kita sampai sekarang gak tau tindaklanjutnya seperti apa, apakah proyek ini sudah selesai atau tidak, kita tidak tau," jelas Budi.

Karenanya, Budi bersama masyarakat lain di Lingkungan II, Kelurahan Limau Mungkur dan yang terdampak dinding rumahnya retak mengadu kepada kepala lingkungan setempat, perangkat kelurahan hingga kecamatan. "Kami surati Pemprov Sumut melalui kecamatan yang dibubuhkan tanda tangan masyarakat dan kepling," terang dia.

Sayang, hasil tidak memuaskan. "Hasilnya tidak ada sama sekali. Kita selaku warga pun tidak dikunjungi, malah kita yang datang ke sana," papar dia.

2. Warga hanya diberi janji saat datangi kantor UPT PUPR Sumut

Dinding Rumah Retak, Proyek Lining di DAS Bingai Diprotes WargaDinding salah satu rumah warga yang rusak akibat lining yang dinilai terkesan asal jadi ( IDN Times/ Bambang Suhandoko)

Menurut dia, masyarakat Lingkungan II, Kelurahan Limau Mungkur sudah tiga kali mendatangi Kantor Unit Pelaksana Teknis Dinas PUPR Sumut yang berlokasi di depan Lapangan Merdeka Binjai. Saat berdialog menyoal proyek lining yang meresahkan ini, kata Budi, masyarakat dijanjikan bakal diganti rugi. Lantas Budi pun bertanya, siapa yang bertanggung jawab terkait hal tersebut.

"Dijawab (Dinas) PU, katanya orang kontraktor. Kami tanya ke kontraktor (PT SMJ), katanya orang dinas. Waktu pertemuan juga, pihak kontraktor tidak hadir. Tapi ada menemui kami diawal-awal saat mau mengerjakan proyek," beber dia.

Guyuran hujan dengan intensitas sedang maupun tinggi yang terjadi belakangan ini menambah rasa was-was masyarakat akan terjadi longsor di belakang rumahnya. "Kami takut kalau hujan bisa longsor. Harapannya tolong lah pihak terkait, tolong kami ini masyarakat Lingkungan II dibantu agar segera melakukan penimbunan," tegas dia.

3. Kasubbag Tata Usaha UPT Dinas PUPR buang badan terkait keluhan warga

Dinding Rumah Retak, Proyek Lining di DAS Bingai Diprotes WargaWarga yang menunjuk pengejaan lining yang amblas (IDN Times/ Bambang Suhandoko)

Sementara, Kasubbag Tata Usaha UPT Dinas PUPR di Kota Binjai, Swandi Pinem tidak mau ambil pusing. Pasalnya, proyek lining yang dikeluhkan masyarakat tidak ada campur tangan dari UPT Dinas Bina Marga Provinsi Sumut di Kota Binjai.

"Itu proyek dari dinas, kami gak mengerti dan gak tau sampai kapan. Masyarakat sudah datang kemari (Kantor UPT Dinas Bina Marga Provinsi Sumut di Binjai) sama lurah dan menyurati. Kita teruskan suratnya ke dinas juga sudah tapi belum tau kita, belum dapat informasi untuk langkah-langkah selanjutnya. Ya jadi tempat air (karena gak ditmbun), bisa longsor juga," tegas Swandi Pinem.

Baca Juga: Polisi Tangkap 3 Pencuri 30 AC Hotel Terbengkalai di Aceh

Topik:

  • Doni Hermawan

Berita Terkini Lainnya