YBM BRI Kini Bertransformasi Menjadi YBM BRILiaN

Berikut makna Filosofi logo YBM BRILiaN yang baru

Lembaga Amil Zakat (LAZ) Yayasan Baitul Maal Bank Rakyat Indonesia (YBM-BRI) kini bertransformasi menjadi YBM BRILian. Hal ini diputuskan dalam Musyawarah Kerja Nasional 2022 yang berlangsung pada Sabtu (26/2/2022) bertemakan "Transformation of Goodness". Mukernas ini dihadiri oleh seluruh badan organisasi ini diselenggarakan secara daring.

"Transformasi ini diharapkan mampu menumbuhkan mindset baru dalam menjalankan roda organisasi kedepan. Jika sebelumnya kita hanya fokus pada aspek pendayagunaan zakat, maka kedepan terdapat tantangan untuk mengoptimalisasi penghimpunan dana ZIS baik di lingkungan pekerja BRI (Insan BRILiaN) maupun masyarakat luas," kata Plt Ketua Badan Pengurus YBM BRILiaN E.R.A Taufiq. Minggu (27/2/2022).

Agenda utama Mukernas selain peresmian YBM BRILiaN adalah pengesahan anggaran kerja tahun 2022, lokakarya amil, dan sosialisasi platform donasibrilian.id.

Kemudian melakukan peluncuran logo dan sosialiasi Visi, Misi, dan Value lembaga yang baru.

Adapum perencanaan program YBM BRILiaN mengacu pada target SDG’s 2030 dan Strategic Plan YBM BRILiaN tahun 2021 - 2026 dalam bidang pendidikan, sosial, dan ekonomi.

“Penyematan kata BRILiaN dalam nama lembaga merupakan employee value yang sejalan dengan transformasi yang dilakukan oleh BRI. Oleh karenanya mari lebarkan ladang amal yakni membuat program yang bersifat berkelanjutan dan berdampak bagi umat dan bangsa,” kata Achmad Royadi (SEVP Treasury & Global Services Directorare) mewakili Agus Sudiarto selaku Badan Pembina YBM BRILiaN (Direktur Manajemen Resiko BRI).

Dalam kesempatan itu Prof. Dr. Drs. KH. Muhammad Amin Suma selaku Ketua Badan Pembina Syariah menyampaikan kepada seluruh peserta bahwasanya agar YBM BRILiaN terus mengembangkan program yang tidak hanya bersifat konsumtif tetapi juga dapat mengembangkan soft skills, salah satunya membantu pencerdasan ilmu agama sebagai syiar.

Workshop amil yang mengusung 2 pembahasan utama yakni branding dan fundraising diharapkan mampu membentuk mindset seluruh elemen organisasi lebih utuh dengan menghadirkan Subiakto Priosoedarsono sebagai Pakar Branding dan Bambang Suherman sebagai Pakar Fundraising.

Melengkapi sambutannya E.R.A Taufiq menyampaikan suatu lembaga perlu melakukan transformasi untuk memperkuat brand dan citra lembaga dalam menghadapi tantangan kedepan. Fundraising akan menjadi era baru untuk YBM BRILiaN.

"Untuk itu mari kita satukan langkah, rapatkan barisan untuk dapat bertransformasi,” ujarnya.

Dalam kesempatan itu juga disosialisasikan 6 value lembaga diantaranya Integritas, Profesional, Resiliensi, Kolaborasi, Inspiratif, dan Kepemimpinan. Diharapkan dengan sosialisasi tersebut menjadi momen pertama untuk menginternalisasi nilai lembaga kepada seluruh elemen organisasi.

Filosofi logo YBM BRILiaN

YBM BRI Kini Bertransformasi Menjadi YBM BRILiaNLogo YBM BRILiaN (Dok. Instagram @ybmbrilian)

Adapun Filosofi logo YBM BRILiaN sebagai berikut:

1. Bentuk lingkaran menggambarkan pergerakan lembaga yang dinamis, cepat, dan selalu beradaptasi. Lingkaran biru yang tebal dan tidak terputus menggambarkan ketangguhan, melindungi, dan konsistensi dalam hal menghadapi tantangan, pelayanan prima, dan perbaikan yang terus menerus.

2. Tulisan Yayasan Baitul Maal BRILiaN melingkar disambungkan dengan arah panah yang berputar mengikuti gerakan tawaf menjelaskan tentang arah gerak lembaga yang berorientasi pada nilai-nilai islam dan mengajak seluruh elemen untuk menjalankan syariat agama dalam setiap sendi kehidupan. Arah panah berwarna hijau dan biru muda menyimbolkan bumi dan air yang dimaknai kesejahteraan, kecerdasan, dan kepedulian sosial yang senantiasa dibangun oleh YBM BRILiaN.

3. Simbol tangan diatas berwarna biru mewakili Dermawan yang berposisi diatas, terlihat senantiasa mengulurkan tangan dan berupaya meraih, menyapa secara tulus berupaya mengangkat derajat tangan yang ada di bawahnya. Warna biru dimaknai sebagai kesejukan, ketenangan, dan kebersihan atas jiwa dan harta yang diperoleh sebagai ganjaran atas kebaikan yang diberikan.

4. Simbol tangan dibawah berwarna orange terlihat tidak menengadah melainkan dinamis, bergerak keatas dan berupaya bangkit, menggambarkan bahwasanya segala kebaikan yang diterima hanyalah stimulus untuk berjuang memperbaiki kualitas hidup dan pengabdian. Sementara modal dasarnya sebagai pribadi yang menjaga diri dari meminta-minta adalah keutamaan. Warna orange bermakna dinamis, semangat, kreatif, dan keberkahan dalam gerak.

5. Gabungan simbol tangan di atas dan tangan di bawah membentuk tetesan air sebagai unsur paling dominan dari tubuh manusia, symbol kehidupan yang secara utuh menggambarkan satu kesatuan element yang saling melengkapi untuk mewujudkan kehidupan yang penuh berkah.

Baca Juga: Sebanyak 79 Ribu Pedagang Pasar di Medan Sudah Gunakan QRIS BRI

Topik:

  • Arifin Al Alamudi

Berita Terkini Lainnya