Waspadai Gejala Maag Kronis saat Puasa Ramadan

Selama puasa hindari makanan berminyak dan berlemak

Puasa, selain menjadi kewajiban ibadah bagi umat Muslim juga memberikan ragam manfaat kesehatan, termasuk menjadi momentum penyembuhan penyakit maag bagi mereka yang memperhatikan kesehatan lambungnya.

Pada saat berpuasa, kadar hormon gastrin dalam tubuh akan membantu menurunkan asam lambung. Selain itu, adaptasi kondisi asam lambung juga biasanya terjadi pada awal puasa dan akan kembali normal pada minggu kedua apabila diikuti dengan pola berpuasa yang sehat. 

Namun, mereka yang abai dengan kesehatan lambung saat berpuasa dapat memicu kondisi maag menjadi kronis yang biasanya ditandai dengan gejala seperti nyeri pada perut atas, sering mual dan muntah, perut kembung dan begah, nafsu makan menurun hingga penurunan berat badan.

Berbeda dengan maag akut yang sifatnya sementara, maag kronis identik terjadi berulang kali dalam jangka waktu yang lebih panjang. Yuk simak penjelasan dokter ahli:

1. Hindari makanan berminyak dan berlemak

Waspadai Gejala Maag Kronis saat Puasa Ramadanilustrasi makan gorengan (instagram.com/bakwanday)

Dokter Irwan Heriyanto, MARS, Chief of Medical Halodoc menjelaskan penderita maag harus berhati-hati selama awal puasa karena potensi terjadinya maag kronis lebih besar pada periode ini.

Maag kronis berbeda dari maag biasa karena kondisi luka dan peradangan pada dinding lambung sudah berlangsung dalam waktu yang cukup lama dan berulang-ulang. Selain itu, sakit maag dapat semakin parah selama bulan puasa apabila sering mengonsumsi makanan berminyak dan berlemak, serta minuman berkarbonasi.

"Kebiasaan seperti tidak makan sahur, makan berlebihan saat berbuka, serta stres dan kelelahan juga dapat memicu penyakit maag menjadi kronis,” ungkapnya seperti dilansir ANTARA, Senin (3/4/2023).

Sebagai upaya untuk mengedukasi masyarakat mengenai risiko dari sakit maag kronis selama puasa, Halodoc dan Promag berkolaborasi dalam program "Gerakan 1 Juta Kebaikan #TanpaDramaag".

“Kolaborasi antara Halodoc dengan Promag ini bertujuan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya menjaga kesehatan dengan langkah preventif, serta membantu mereka mengatasi berbagai keluhan kesehatan, sejalan dengan komitmen Halodoc yang siap membantu masyarakat di mana pun dan kapan pun layaknya kotak P3K. Kolaborasi ini juga akan fokus pada edukasi terkait penyakit maag kronis dan cara mengatasinya, serta memberikan informasi mengenai risiko lanjutan dari penyakit tersebut,” ungkap dr. Irwan.

2. Penting berkonsultasi dengan dokter

Waspadai Gejala Maag Kronis saat Puasa Ramadanmedicalnewstoday.com

Selaras dengan perhatian tersebut, Promag, produk antasida yang dipercaya dari generasi ke generasi sebagai andalan masyarakat Indonesia dalam mengatasi gejala asam lambung, juga terus berupaya mengedukasi masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan lambung selama bulan puasa.

Kustanto Pramono, General Manager Commercial Kalbe Consumer Health memaparkan, sebagai upaya untuk mendampingi masyarakat Indonesia untuk berpuasa dengan nyaman, Promag menyediakan solusi obat maag yang berkualitas dan aman untuk dikonsumsi bagi masyarakat yang mengalami masalah maag saat berpuasa.

Meskipun demikian, ia tetap menekankan pentingnya berkonsultasi dengan dokter agar mendapatkan pengobatan yang tepat dan sesuai dengan kondisi penyakit yang dialami.

"Kehadiran telehealth seperti Halodoc tentu dapat mempermudah masyarakat untuk berkonsultasi dengan dokter dan mendapatkan pengobatan yang sesuai, sehingga masyarakat dapat menjalankan ibadah puasa dengan lebih tenang dan nyaman,” jelasnya.

3. Banyak penyakit yang dapat muncul apabila maag kronis tidak segera diobati

Waspadai Gejala Maag Kronis saat Puasa Ramadanilustrasi sakit maag (pexels.com/Andrea Piacquadio

Perlu untuk diketahui bahwa penyakit maag yang telah berkembang menjadi maag kronis berpotensi untuk memunculkan masalah kesehatan lain yang lebih serius. Beberapa penyakit yang dapat muncul apabila maag kronis tidak segera diobati adalah Kanker Lambung , Kanker kerongkongan, Penyempitan kerongkongan (striktur esofagus), dan
Luka di kerongkongan (ulkus esofagus).

“Bagi penderita maag, menjaga pola makan yang tetap sehat dan teratur merupakan hal yang sangat penting untuk mencegah risiko komplikasi. Selain itu, konsultasi dengan dokter juga diperlukan jika mengalami kondisi maag atau gejala yang mengarah kepada maag. Masyarakat dapat memanfaatkan fasilitas Chat dengan Dokter yang tersedia di Halodoc selama 24/7, sehingga dapat #TenangMenjaga diri sendiri dan keluarga selama berpuasa,” tutup dr. Irwan.

Topik:

  • Arifin Al Alamudi

Berita Terkini Lainnya