Wabup Tapsel Berharap Pahae Aek Sagala Jadi Penghasil Kopi Terbesar

Rasyid juga beri penyuluhan pada petani

Tapanuli Selatan, IDN Times - Wakil Bupati Tapanuli Selatan Rasyid Assaf Dongoran, MSi, bertemu Kelompok Tani Desa Pahae Aek Sagala di Kecamatan Sipirok dan memberikan bantuan, Sabtu (19/8/2023). Adapun bantuan yang diberikan berupa 30.000 polybag bibit kopi, 1.500 bibit kayu manis, 1.500 matoa, 2.500 durian, 2.000 jengkol, 500 manggis, dan 2.000 petai.

Ia menyampaikan harapannya agar Desa Pahae Aek Sagala sebagai salah satu Desa Penghasil Kopi terbesar 2 tahun kedepan.

"Tolong ditanam dan dipelihara dengan baik, setelah usia 1 tahun, kita nanti usahakan pupuknya untuk memacu pertumbuhan. Insya Allah, tapi janji kita bersama-sama bagi tugas," ujarnya pada kesempatan temu ramah dengan petani ini.

Baca Juga: Catat, Ini 5 Jadwal Konser Musik di Medan Bulan September 2023

1. Dorong peran Lembaga Non Pemerintah untuk masyarakat

Wabup Tapsel Berharap Pahae Aek Sagala Jadi Penghasil Kopi TerbesarWakil Bupati Tapanuli Selatan Rasyid Assaf Dongoran, MSi, bertemu Kelompok Tani Desa Pahae Aek Sagala di Kecamatan Sipirok, Sabtu (19/8/2023). (Dok. IDN Times)

Selain itu, Rasyid juga mengucapkan terima kasih kepada tim Sumatra Rainforest Indonesia (SRI) yang telah membantu rakyat Tapsel dan kedepan ia juga berharap SRI mendampingi monitoring pemeliharaan dan perawatan tanaman.

"Walaupun saya tidak lagi berada dalam SRI sejak 3 tahun terakhir, tapi saya masih terus membantu agar SRI dapat menjalankan program pembinaan petani melalui jalur Pendanaan Non Pemerintah," terangnya.

Hal-hal seperti ini, tambah Rasyid, sesuai dengan visi Sehat Cerdas Sejahtera yang dibangun oleh Pemkab Tapsel. Apalagi Rasyid mengatakan bahwa 2024 prioritas pembangunan adalah menjaga lingkungan hidup dan sekaligus meningkatkan produktivitas pertanian lestari.

"Semua bantuan bibit itu karena ketetapan yang Tuhan berikan, bukan karena saya atau manusia lainnnya. Maka rezeki bibit Itu disambutlah dengan syukur pada-Nya dengan cara menanam dan memeliharanya," ungkap pria 47 tahun ini.

2. Beri penyuluhan tentang hama

Wabup Tapsel Berharap Pahae Aek Sagala Jadi Penghasil Kopi TerbesarWakil Bupati Tapanuli Selatan Rasyid Assaf Dongoran, MSi, bertemu Kelompok Tani Desa Pahae Aek Sagala di Kecamatan Sipirok, Sabtu (19/8/2023). (Dok. IDN Times)

Rasyid Assaf juga menyempatkan diri melaksanakan penyuluhan tentang hama dan penyakit Tanan dan pengenalan pengendalian Ekosistem kebun

Perlu diketahui permintaan si tanaman dan permintaan si tanah, agar petani tidak sembarangan memberi pupuk dan sembarangan memperlakukan tanaman, sesuaikan dengan kebutuhan si tanaman dan lahan.

"Walaupun saya Politisi Golkar dan Wakil Bupati, tapi masih ada juga ingatan ilmu biologi dan pengalaman pertanian," ujarnya sambil tertawa dan di sambut tepuk tangan petani.

3. Dua pekan lalu Rasyid juga bagikan pupuk bersama SRI

Wabup Tapsel Berharap Pahae Aek Sagala Jadi Penghasil Kopi TerbesarWakil Bupati Tapanuli Selatan , Rasyid Assaf Dongoran, MSi menyerahkan pupuk NPK sebanyak 14,9 Ton dan bibit kopi sejumlah 149.845 bibit Kepada 608 Petani Kopi. (Dok. IDN Times)

Dua pekan yang lalu Wakil Bupati Tapanuli Selatan, Rasyid Assaf Dongoran, MSi dan didampingi sejumlah tokoh masyarakat serta pendamping pertanian dari Lembaga Sumatra Rain Forest (SRI) menyerahkan pupuk NPK sebanyak 14,9 Ton dan bibit kopi sejumlah 149.845 bibit Kepada 608 Petani Kopi.

Wakil Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Sumatera Utara ini mengatakan bahwa dirinya senang dan gembira memberikan pupuk dan bibit ini kepada Petani Kopi.

Dalam kesempatan ini Wakil Bupati mengajak SRI sebagai partisipasi lembaga non pemerintah ikut serta realisasi visi sehat cerdas sejahtera melalui dukungan Percepatan Perkebunan Kopi di 4 Desa di Kecamatan Sipirok yang merupakan Ibukota Kabupaten Tapanuli Selatan.

"Dulu tahun 2014 saat saya masih Direktur Lembaga Pertanian dan Kehutanan yang bernama SRI ini, ketika itu saya keluar dari ASN salah satu Pemkab di Propinsi Aceh dan Keluar juga dari NGO Internasional. Kemudian pada tahun 2016, saya dan kawan kawan merancang dan mencari sumber pendanaan non pemerintah dan Alhamdulillah puji syukur pada Tuhan sudah terealisasi walaupun saya tidak lagi di SRI," ujarnya.

Menurut Rasyid perhatiannya pada pertanian kopi tidak tinggal khususnya Kopi Rakyat terus menerus semampu saya, baik ketika saya dulu di lembaga nonpemerintah dan sampai saat ini di Pemerintah Daerah.

Ia menyadari keterbatasan lembaga SRI juga ada, hanya maksimal 10 desa karena memang diminta fokus untuk penerapan kopi ramah lingkungan (agroforestri Coffee).

"Tolong terus bekerja tanpa letih membantu ekonomi masyarakat dan kualitas ekologis alam," pintanya.

Baca Juga: Wabup Tapsel Bagikan Belasan Ton Pupuk dan Ratusan Ribu Bibit Kopi

Topik:

  • Arifin Al Alamudi

Berita Terkini Lainnya