Setengah Tahun Bersabar Diterpa Hoaks, Akhirnya Jokowi Angkat Bicara

Paling berat melawan hoaks dan fitnah

Medan, IDN Times - Calon Presiden Nomor urut 01, Joko Widodo akhirnya menjawab semua isu atau berita hoaks yang beredar di masyarakat melalui media sosial yang menderanya dalam kurun waktu setengah tahun ini.

Jawaban itu disampaikannya saat berpidato di acara Silaturrahim dan Pembekalan Caleg Koalisi Indonesia Kerja, di Hotel JW. Marriott Medan, Sumatera Utara, Sabtu (16/3).

Di hadapan ratusan peserta yang terdiri dari sembilan pimpinan partai koalisi dan para Calon Legislatif, Jokowi menyampaikan waktu menuju 17 April bersisa 31 hari lagi.

Di waktu yang mepet itu, ia mengimbau kepada tim kampanye, partai koalisi, pendukung, relawan dan seluruh masyarakat untuk bekerja maksimal.

Baca Juga: Jelang Pembekalan Caleg, Lagu 'Ayo Kita Pilih Jokowi' Berkumandang

1. Dituduh antek asing, Jokowi jawab dengan blok mahakam

Setengah Tahun Bersabar Diterpa Hoaks, Akhirnya Jokowi Angkat BicaraIDN Times/Fadli Syahputra

Tugas pertama dan paling berat itu adalah melawan berita hoaks, fitnah dan kabar bohong. Hal itu menjadi penting karena bisa menggerus elektebalitas baik caleg, partai, maupun capres dan cawapres.

Jokowi menerangkan, berita hoaks yang disampaikan tentang dirinya cukup banyak mulai dari Jokowi antek asing, PKI, anti islam dan ulama, melarang suara azan, pendidikan agama akan dihapus, pelegalan zina dan perkawinan sejenis.

Menjawab semua fitnah itu, Jokowi menerangkan, selama 50 tahun blok minyak terbesar di Mahakam dikelola oleh Negara Perancis dan Jepang.

Namun, di tahun 2018 berhasil direbut dan seratus persen diserahkan kepada PT. Pertamina Persero.

Begitu juga dengan blok minyak Rokkan di Riau yang dikelola PT. Chevron selama 90 tahun lebih, di 2018 blok minyak itu seratus persen dikelola PT. Pertamina.

Di akhir Desember 2018, PT. Inalum berhasil menguasai 51,2 persen PT. Freeport, yang dikelola selama 40 tahun dikelola oleh PT. Freeport- McMoran.

"Itu dibilang antek asing, dipikir mengambil alih seperti itu mudah, gampang. Kalau mudah dan gampang sudah kita ambil dari dulu," ucap Jokowi yang disambut yel-yel oleh para peserta.

"Ini adalah pekerjaan besar dan sangat-sangat sulit, jangan dipikir masalah ini tidak ada intrik politik besar Internasional. Menteri-menteri yang saya perintahkan maju mundur, terus saya sampaikan, pelaksanaannya itu di kamu, tapi risiko politiknya itu ke saya. Saya tanggungjawab, gak apa risikonya ke saya. Tapi jalankan, selesaikan, rampungkan. Ya... alhamdulillah selesai," tambahnya diikuti sorakan hidup Jokowi dan tepuk tangan para peserta.

Jokowi menjelaskan, hal seperti ini masih banyak rakyat tidak mengetahui, ini bisa bapak, ibu, saudara, saudari pakai untuk penerobosan ke masyarakat.

2. Dituduh PKI, Jokowi: Tidak ada PKI Balita

Setengah Tahun Bersabar Diterpa Hoaks, Akhirnya Jokowi Angkat BicaraIDN Times/Fadli Syahputra

Berita hoaks berikutnya, lanjutnya, ada yang mengatakan bahwa Jokowi itu PKI.

Berita itu menyebar di medsos, ada gambar Ketua Partai PKI DN Aidid sedang berpidato pada acara pemilu tahun 1955, terus ada foto Jokowi di dekatnya.

"Di sini saya sampaikan, saya itu lahir tahun 1961, sementara PKI dibubarkan 1965-1966, jadi umur saya waktu itu baru empat tahun, tidak ada PKI balita," ujarnya yang disambut gelak tawa peserta.

"Ingat, hasil survei di akhir Desember 2018 kemarin, sembilan juta orang percaya dengan isu antek asing dan isu PKI ini, jadi hati-hati. Kalau kita tidak meluruskan hal ini, nanti akan menjadi sebuah kebenaran. Setengah tahun saya bersabar menahan isu ini, sekarang saya jawab, tapi ini saya bukan marah, ya. Saya menjawab isu-isu supaya nanti tidak dibelok-belokan ke mana-mana,"  pungkasnya.

3. Disebut Anti-Islam, Jokowi: Kalau Anti-Islam Gak mungkin Cawapresnya Ulama besar

Setengah Tahun Bersabar Diterpa Hoaks, Akhirnya Jokowi Angkat BicaraIDN Times/Hendra Simanjuntak

Kabar miring lainnya adalah Jokowi disebut orang yang anti-islam, ulama dan jika terpilih menjadi presiden akan melarang suara azan, pendidikan agama akan dihapus, perkawinan sejenis dan zina akan dilegalkan.

Dengan tenang Jokowi mengatakan, kalau antiislam, dirinya tidak akan menandatangani Hari Santri pada 22 Oktober 2015.

Kemudian lihat Cawapresnya ulama besar sekaligus Ketua Majelis Ulama Indonesia, KH. Ma'ruf Amin.

"Kok saya dibilang anti-islam, logikanya gak masuk. Tapi, kalau tidak bisa menjelaskan kepada masyarakat, ini akan termakan dan bisa masuk dalam survei sembilan juta itu. Kalau kita tidak menjawab, angka itu bisa terus bertambah, jadi hati-hati," ingatnya kepada para pendukung.

"Semua isu itu sudah mulai masuk di kalangan bawah, kalau tidak kita jawab dan diluruskan dengan logika sederhana dan masuk akal, masyarakat bisa termakan dengan isu itu, percaya sama saya," tegas Capres 01 disambut teriakan hidup Jokowi...hidup Jokowi dari ratusan pendukungnya.

Baca Juga: Rommy PPP Kena OTT KPK, Begini Komentar dari Presiden Jokowi

Topik:

  • Arifin Al Alamudi

Berita Terkini Lainnya