Kapolda: Sebanyak 5,6 Juta Kendaraan di Sumut Belum Bayar Pajak 2023

Kapolda sindir pemilik 130 mobil mewah belum bayar pajak

Medan, IDN Times - Kapolda Sumut, Irjen Agung Setya Imam Effendi membeberkan saat ini ada 5.667.419 unit kendaraan di Sumatera Utara yang belum membayar pajak kendaraan sampai dengan tahun 2023.

Saat ini, tambahnya, Sumut memiliki 7.802.370 unit kendaraan roda dua dan empat. Artinya 72,6 persen di antaranya belum membayar pajak kendaraan tahun lalu.

“Lebih hebatnya lagi, di Sumut ada 130 unit kendaraan mewah yang harganya lebih dari Rp1 miliar, tetapi belum membayar pajak pada tahun 2023,” ungkap Irjen Agung saat menjadi Keynote Speaker pada acara Sumut Economic Outlook 2024 di Hotel JW Marriot, Selasa (16/1/2024).

1. Ekspor dan impor Sumut mengalami surplus

Kapolda: Sebanyak 5,6 Juta Kendaraan di Sumut Belum Bayar Pajak 2023Seminar SUMUT ECONOMIC OUTLOOK 2024 bertajuk Menjaga Momentum Pertumbuhan Bisnis & Investasi Hotel JW Marriott Medan, Selasa (16/1/2024). (IDN Times/Arifin Al Alamudi)

Namun kabar gembiranya, tambah Agung, ekspor dan impor Sumut mengalami surplus. Ekspor ada di angka 874.779 juta dolar AS, sedangkan impor 462.757 juta dolar AS. Salah satu komoditas unggulannya adalah pertanian.

“Sumut ini memiliki alam untuk pertanian dan perkebanunan yang beda dari negara lain. Di provinsi tetangga tahun 2023 terjadi kebakaran lahan, di Sumut enggak. Karena angin dari Australia membuat Sumut hujan sepanjang tahun. Realita dan alam ini yang membuat Sumut cocok untuk pertanian,” ungkapnya.

Ia membeberkan perspektif menjadi sesuatu yang penting untuk membangun. Perspektif bukan hanya dalam konteks yang terlihat, dan keamanan adalah konteks yang tidak terlihat.

“Saya ingin memastikan bahwa keamanan secara komprehensif perlu kita kuatkan pemahamannya.  Polda sumut dalam perspektifnya ingin memastikan keamanan ini harus dikelola untuk meningkatkan ekonomi, hal ini menjadi bagian dari kemajuan ekonomi. Maka dari itu kita perlu melihat dalam konteks yang lebih aktual,” ujarnya.

2. Premanisme dapat memperburuk kemajuan ekonomi

Kapolda: Sebanyak 5,6 Juta Kendaraan di Sumut Belum Bayar Pajak 2023Kapolda Sumut, Irjen Agung Setya Imam Effendi yang menjadi keynote speaker pada acara SUMUT ECONOMIC OUTLOOK 2024, Selasa (16/1/2024). (IDN Times/Arifin Al Alamudi)

Irjen Agung mengatakan Polda Sumut akan memastikan sistem keamanan dikelola dengan baik untuk memastikan pertumbuhan ekonomi di Sumut berjalan tanpa adanya gangguan.

Menurutnya Polda sumut ingin bangun sistem keamanan yang terkelola dan terintegrasi dengan baik sehingga perilaku masyarakat dapat dikelola mulai dari keluarga hingga lingkungannya.

“Publik jangan dibiarkan liar di area-area umum, vandalisme di area umum ditindak tegas. Kesadaran perilaku masyarakat harus terus meningkat dari waktu ke waktu dan dikelola untuk dapat mendukung program pemerintah dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi yakni bisnis dan investasi,” beber mantan Asops Kapolri tersebut.

Pada kesempatan itu, Agung menegaskan jangan biarkan premanisme menjadi ekosistem yang dapat memperburuk kemajuan ekonomi di wilayah Provinsi Sumatera Utara.

“Juga jangan biarkan perilaku-perilaku buruk dalam perusahaan menjamur sehingga meruntuhkan ekosistem ekonomi,” pungkasnya.

3. Perekonomian Sumut mulai pulih setelah pandemi covid-19

Kapolda: Sebanyak 5,6 Juta Kendaraan di Sumut Belum Bayar Pajak 2023Asisten Perekonomian dan Pembangunan Pemprov Sumut, Agus Tripriyono menjadi keynote speaker pada acara SUMUT ECONOMIC OUTLOOK 2024, Selasa (16/1/2024). (IDN Times/Arifin Al Alamudi)

Sementara itu, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Pemprov Sumut, Agus Tripriyono yang jugga menjadi keynote speaker pada acara ini menjelaskan saat ini perekonomian Sumut mulai pulih setelah pandemi covid-19 tahun 2019.

Namun, ia menjelaskan pertumbuhan ekonomi Sumut belum sepenuhnya pulih seperti pada waktu sebelum terjadinya covid-19, dimana rata-rata pertumbuhan ekonomi Sumatera Utara 5 tahun terakhir hanya tumbuh 3.3 persen, sebelum terjadinya pandemi covid-19 rata-rata pertumbuhan ekonomi tumbuh 5.1 persen.

“Bila dibandingkan dengan rata-rata pertumbuhan ekonomi nasional yang tumbuh 3.42 persen, rata-rata pertumnbuhan ekonomi Sumatera Utara masih di bawah nasional. karena itu, kita perlu mendorong ekonomi agar tumbuh lebih tinggi diatas rata-rata pertumbuhan nasional,” ucap Agus mewakili Penjabat (Pj) Gubernur Sumut, Hassanudin.

Pada triwulan III tahun 2023, perekonomian Sumatera Utara tumbuh 4,94 persen year on year, sama dengan pertumbuhan nasional 4.94 persen. Sedangkan dari sisi pengeluaran, sumber pertumbuhan ekonomi tertinggi Sumatera Utara triwulan III-2023 berasal dari komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga sebesar 3,13 persen, selanjutnya dari pembentukan modal tetap bruto sebsar 1.59 persen, sementara ekspor mengalami kontraksi sebesar minus 0.22 persen.

“Melihat struktur perekonomi Sumatera Utara yang belum kuat, karena masih di topang oleh sektor pertanian, maka salah satu tantangan perekonomian Sumatera Utara kedepan adalah bagaimana mengupayakan transformasi struktural perekonomian melalui jalur hilirisasi,” ujarnya.

Baca Juga: Pemilu dan PON Dorong Perekonomian Sumut Tumbuh Tahun 2024

Topik:

  • Arifin Al Alamudi

Berita Terkini Lainnya