Relawan Ganjar-Mahfud Ditangkap, Tagar #SavePalti Trending

TPN Ganjar-Mahfud siap memberikan bantuan hukum pada Palti

Batubara, IDN Times - Bareskrim Polri resmi menetapkan pegiat media sosial Palti Hutabarat sebagai tersangka kasus dugaan penyebaran hoaks rekaman pejabat Batubara, Sumatera Utara. Ia ditangkap polisi pada Jumat (19/1/2023) pukul 03.00 WIB dini hari.

Penangkapan Palti mendapat perhatian serius dari masyarakat hingga Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud MD. Bahkan tagar #SavePalti jadi trending di media sosial X.

Penangkapan Palti mendapat perhatian khusus dari publik karena beberapa hal, salah satunya adalah postingan pertama video tersebut keluar pada tanggal 4 Januari 2024 sedangkan postingan dari Palti Hutabarat terjadi pada 14 Januari 2024.

"Bawaslu mengatakan itu sudah dibantah tuh sama Dandim, oleh Kapolres, oleh Kajari, jadi tidak usah dipersoalkan lagi. Nah tapi kok setelah postingan Bawaslu ini, kenapa tiba-tiba ada penangkapan?," ucap Deputi Hukum TPN Todung Mulya Lubis di Media Center TPN Ganjar-Mahfud.

1. TPN Ganjar-Mahfud siap memberikan bantuan hukum pada Palti

Relawan Ganjar-Mahfud Ditangkap, Tagar #SavePalti TrendingKuasa hukum Staedtler Noris, Todung Mulya Lubis dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (23/11/2023). (IDN Times/Trio Hamdani)

TPN Ganjar-Mahfud bahkan siap memberikan bantuan hukum kepada Palti dan akan terus meng-update proses hukum yang terjadi. TPN menilai, penangkapan merupakan upaya pemberangusan terhadap suara-suara kritis rakyat yang hendak turut mengawasi jalannya Pemilu 2024.

Di sisi lain, dukungan moral terhadap Palti kini terus berdatangan dari warganet, seusai dirinya ditangkap polisi. Tagar #SavePalti pun menggema di berbagai platform media sosial (medsos). Tagar #SavePaltiwest bahkan trending di akun X, ribuan masyarakat juga menambahkan tagar seperti #SavePalti, #SavePaltiwest, #KamiBersamaPaltiwest dan #SavePalti.

Salah satunya datang dari pegiat media sosial (medsos), @mazdjopray yang upload foto Palti tengah bersalaman dengan Jokowi. Diketahui, Palti dulu merupakan relawan pendukung Joko Widodo pada 2014 dan 2019 yang tergabung dalam Projo.

“Ayo @jokowi jadilah negarawan... Anda sedang di "Downgrade" serendah2nya oleh para penjilat. Masih ada waktu untuk menjadi orang baik beneran Pak. #savepalti” katanya.

Tak hanya itu, Septian Raharjo lewat akun Instagram miliknya @gus_raharjo menanyakan apakan negara Indonesia ini akan kembali seperti jaman orde baru karena pembungkapan terhadap kritik kepada pemerintan dan mengupload sebuah poster foto Palti dengan tulisan: Usai Bongkar Dugaan Kecurangan Pemilu, Pegiat Medsos Ditangkap
Rakyat kembali dibungkam?

Palti Hutabarat, penggugah video dugaan penggunaan dana desa Kabupaten Batubara untuk Pemilu ditangkap Bareskrim. Dalam Postingannya menampilkan video percakapan beberapa orang membahas pernggunaan dana desa untuk mendukung Paslon nomor urut 02, Prabowo-Gibran.

Dirinya juga menambahkan caption, “Pak @jokowi apa benar Negeri ini akan di kembalikan Pada Jaman Orba ?? Disaat Masyarakat Bersuara Atas ketidak adilan terus dibungkam ..??”

Postingan tersebut mendapat ratusan tanggapan dari netizen dan mendapat 2.000-an like. Mereka menyatakan kegelisahan dengan adanya penangkapan ini, yang menunjukkan bahwa pemerintahan saat ini memang sudah tak baik-baik saja.

“Apa sebaiknya kita aksi turun ke jalan sodara2.... Ini sudah keterlaluan,,, saya pendukung fanatik jokowi,gak taunya begini ya allah...” kata akun @balqis_yasmine.

“Benar benar Orba sudah di mulai. Saat ini ditangkap, kalau sudah menang Pilpres bukan ditangkap tapi langsung dihilangkan” kata akun aji_indradi.

Akun @evapermatasari25 membeberkan bahwa jika hal semacam ini dibiarkan maka nantinya akan muncul Palti yang lain.

“Rakyat harus bangkit untuk melawan jika dibiarkan akan terus berlanjut dan akan ada Palti Palti yang lainnya.

2. Yusuf Dumdum sebut rakyat berdiri bersama Palti.

Relawan Ganjar-Mahfud Ditangkap, Tagar #SavePalti TrendingOrasi Kebangsaan Ganjar Pranowo pada Hajatan Rakyat (Dok. TPN Ganjar-Mahfud)

Tak hanya itu, pegiat medsos lainnya yusufmuhammad menyemangati Palti agar tetap tegar, mengingatkan Palti bahwa dirinya tidak sendiri. Pegiat medsos yang karib disapa Yusuf Dumdum ini menyebut rakyat berdiri bersama Palti.

“Tenang mas @paltiwest kami bersama mu. Kamu bukan koruptor dan kamu juga bukan teror*s. Kamu hanya menyuarakan dugaan ketidaknetralan aparat penyelenggara yang harusnya netral dalam pemilu. Sementara mereka yang menyebarkan fitnah dan hoax di kubu sebelah masih aman tak tersentuh. Bahkan semakin membabibuta. #savepalti,” tulisnya.

3. Berikut isi rekaman pembicaraan yang beredar

Relawan Ganjar-Mahfud Ditangkap, Tagar #SavePalti TrendingIlustrasi konten viral. (IDN Times/Aditya Pratama)

Beberapa waktu lalu rekaman pembicaraan diduga para pejabat di Kabupaten Batubara, Provinsi Sumut yang diduga memberikan arahan untuk memenangkan pasangan capres-cawapres nomor urut 02 viral di media sosial.

Rekaman percakapan itu diunggah oleh akun @nasionalcorruption di media sosial TikTok, Minggu (14/1). "Bocor, rekaman perbincangan antara Dandim, Bupati, Kapolres dan Kajari di Batubara," tulis akun tersebut.

Dalam unggahan tersebut, terdengar perbincangan beberapa orang yang tengah membahas persiapan pilpres yang akan digelar pada 14 Februari mendatang.

"Ya tambah tambahkan lah, untuk kepala desa ini langsung aja kita diarahkan ke 02. Judul yang pertama. Tidak ada cerita lain, tidak ada alasan apapun menangkan 02 di desa masing masing," ujar suara dalam video itu.

Selain itu, terdengar juga pihak tersebut memberikan arahan untuk menggunakan dana desa sebesar Rp100 ribu untuk kepentingan Pilpres 2024.

"Terkait masalah peluru itu masih diupayakan dengan izin supaya sebelum pilpres keluar. Dengan catatan 100.000 dikeluarkan uang dari situ dari dana desa itu," urainya.

Penggunaan dana desa juga digunakan untuk keperluan operasional pejabat di daerah itu saat Pilpres.

"50.000 dikirim ke sana untuk mereka pergunakan penggunaan apalah. Itu ada penggunaannya nanti Pj di situ. Kapolres di situ. Penggunaan untuk pilpres operasionalnya operasional mereka," sebutnya.

Atas rekaman yang beredar, pihak Mabes TNI, Bupati Batubara, hingga Polri telah membantahnya. Mereka menyebut rekaman itu hoaks. Namun, belum ada penjelasan rinci dari polisi soal hasil penyelidikan dan pembuktian bahwa rekaman tersebut hoaks.

Baca Juga: Hendak Perang Antar Geng, 15 Pelajar Binjai Ditangkap Polisi

Topik:

  • Arifin Al Alamudi

Berita Terkini Lainnya