Ratusan Muslim Berunjuk Rasa di Depan Gedung Australia Center Medan

Bikin teatrikan penembakan brutal di masjid Selandia Baru

Medan, IDN Times - Seratusan muslim di Sumatera Utara tergabung dalam Aliansi Umat Islam Bersatu Sumatera Utara menggelar aksi unjuk rasa di Australia Center Medan di Jalan RA Kartini, Madras Hulu, Medan Polonia, Kota Medan, Sumatera Utara, Selasa (19/3) sore.

Kehadiran ratusan orang di pusat pendidikan bahasa dan pusat informasi pendidikan di Australia, itu untuk menyampaikan pernyataan sikap atas peristiwa penembakan jemaah yang sedang salat Jumat di masjid Al Noor dan masjid Linwood Ave di Kota Christchurch, Negara Selandia Baru, pada Jumat (15/3) lalu.

Massa berkumpul di Masjid Agung, Medan sekitar pukul 13.00 WIB dan kemudian melakukan long march.

1. Tampilkan teatrikal pembantaian di masjid Selandia Baru

Ratusan Muslim Berunjuk Rasa di Depan Gedung Australia Center MedanIDN Times/Fadli Syahputra

Sepanjang perjalanan massa mengibarkan bendera-bendera bertuliskan kalimat tauhid dan mengumandangkan takbir.

Tepat di depan Australia Center, massa aksi bergantian berorasi untuk menyampaikan kecaman atas tindakan yang dilakukan Brenton Tarrant yang telah mengakibatkan 49 muslim tewas dan puluhan lain-lain luka.

Selain itu massa aksi juga menampilkan teatrikal aksi kekejaman Tarrant menyerang jamaah salat Jumat yang video aksinya direkamnya sendiri dan beredar dijagat maya.

Kurang lebih setengah jam berorasi, Koordinator aksi Angga Fahmi membacakan pernyataan sikap aliansi, diantaranya mengutuk serangan brutal yang dilakukan teroris anti-Islam yang dilakukan secara terencana itu.

Mengutuk pelaku penembakan diduga warga Negara Australia yang menayangkan secara langsung aksi penembakan di akun sosial milik Brenton Tarrant.

"Serangan ini merupakan tindakan biadab yang dilakukan langsung ke jantung umat islam, yaitu masjid. Serangan ini telah menistakan harkat kemanusiaan, sebab yang menjadi korban adalah warga sipil tidak bersenjata yang sedang menjalankan ibadah," kata Angga menggunakan pengeras suara di atas mobil komando.

Baca Juga: Indonesia Berduka! Warna Bendera Selandia Baru Tayang di JPO GBK

2. Mendesak pemerintah Selandia Baru untuk segera menangkap seluruh pelaku dan memberikan hukuman setimpal

Ratusan Muslim Berunjuk Rasa di Depan Gedung Australia Center MedanIDN Times/Fadli Syahputra

Aliansi Umat Islam Bersatu Sumatera Utara, menyerukan kepada muslim di seluruh dunia dan juga masyarakat non-muslim yang masih menjunjung nilai-nilai kemanusiaan mendesak pemerintah Selandia Baru untuk segera menangkap seluruh pelaku dan memberikan hukuman setimpal.

Mereka juga mengimbau negara muslim di dunia untuk mempergunakan hak dimplomatiknya untuk menekan negara Selandia Baru, guna mempercepat pengungkapan kasus tersebut.

"Terakhir, kita menyerukan aktivis Islam agar bersikap pro-aktif menyikapi peristiwa serangan ini dan menyiapkan aksi pembelaan terhadap saudara muslim di Selandia Baru baik melalui doa, pernyataan sikap bahkan turun ke jalan jika dibutuhkan," teriaknya mengakhiri orasinya.

3. Pembantaian di Selandia Baru bikin dakwah Islam semakin bersinar

Ratusan Muslim Berunjuk Rasa di Depan Gedung Australia Center MedanIDN Times/Fadli Syahputra

Di lokasi yang sama, Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sumatera Utara, Heriansyah menegaskan penembakan yang dilakukan oleh Brenton Tarrant Cs membuat stigma soal teroris islam pudar.

“Kami ingin katakan kepada kalian, karena perbuatan itu dakwah Islam semakin bersinar di sana. Kalian menyerang kami yang sedang beribadah. Darah para syuhada di sana, menjadi penyubur dakwah Islam,” ujarnya.

“Sebenarnya aksi kita tidak ditujukan kepada Australia sebagai negara. Karena kita lihat Australia punya komitmen yang sangat kuat dalam menangani peristiwa yang terjadi di New Zealand,” ungkap Heriansyah.

4. "Saya akan menyampaikan surat pernyataan ini ke Kedutaan Besar Australia"

Ratusan Muslim Berunjuk Rasa di Depan Gedung Australia Center MedanIDN Times/Fadli Syahputra

Perwakilan Australia Center Medan, Michael Stephen akhirnya bersedia memberikan tanggapan di depan ratusan pengunjukrasa.

Dia mengatakan ikut merasa bersimpati dari semua yang hadir di Australia Center Medan. Dia juga mengutuk keras terorisme dan tindakan penembakan yang terjadi di Negara Selandia Baru.

"Saya sangat bersedih dan berharap kejadian seperti ini tidak terulang lagi. Walaupun saya bukan merupakan representatif dari pemerintahan Australia, saya akan menyampaikan surat pernyataan ini ke Kedutaan Besar Australia," kata Michael yang diterjemahkan staf-nya di hadapan massa.

Pantauan IDN Times, pihak kepolisian dari Polrestabes Medan dan Polsek Medan Baru dikerahkan untuk melakukan pengawalan aksi unjuk rasa di gedung Australia Center Medan.

Selain berorasi, ratusan pengunjukrasa juga melakukan penggalangan dana untuk diberikan kepada keluarga korban di Medan.

Baca Juga: [BREAKING] Inna Lillahi! 1 WNI Tewas dalam Serangan di Selandia Baru

Topik:

  • Arifin Al Alamudi

Berita Terkini Lainnya