Petani Tak Perhatikan Musim Tanam, Harga Cabai Makin Pedas

Petani harus didorong bercocok tanam pada waktu yang tepat

Pematangsiantar, IDN Times - Kenaikan harga tumbuhan rempah-rempah khususnya harga cabai merah, cabai rawit, bawang merah dan bawang putih satu minggu jelang lebaran hingga usai lebaran tak terkendali.

Hal ini menjadi perhatian pimpinan Kantor Perwakilan Bank Indonesia  (KPw BI) Pematangsiantar, Edhi Rahmanto.

Menurutnya keberadaan delapan kabupaten/Kota di wilayah tugasnya yakni Pematangsiantar, Kabupaten Simalungun, Kabupaten Asahan, Kabupaten Batubara, Kabupaten Labuhanbatu, Kabupaten Labuhanbatu Utara, Kabupaten Labuhan Selatan dan Kota Tanjung Balai, berperan memengaruhi harga.

1. Petani harus didorong bercocok tanam pada waktu yang tepat

Petani Tak Perhatikan Musim Tanam, Harga Cabai Makin PedasIDN Times/Daruwaskita

Edhi mengatakan, musim tanam para petani harus menjadi perhatian serius seluruh kepala daerah khususnya delapan Kabupaten/Kota yang ada di wilayah tugas KPwi BI Pematangsiantar.

Ia akan berkoordinasi melalui Tim Pengendali Implasi Daerah (TPID) sehingga para pejabat yang berwenang di setiap daerah mengajak petani bercocok tanam dengan waktu yang tepat.

"Kita tadi sudah diskusi dengan TPID Pematangsiantar dan sepakat untuk mengambil sebuah kebijakan. Hal sama kita lakukan dengan daerah lainnya. Kita berkaca di tahun 2017, dimana harga cabe, bawang merah dan lainnya sempat naik cukup tinggi tetapi setiap daerah mengambil kebijakan yaitu menggelar tanam serentak, mengajak petani menanam dengan musim yang benar," jelasnya, Kamis (25/7).

Baca Juga: Kisah Haru Iptu Syarif Di Balik Pengungkapan Kasus Perdagangan Anak

2. Kenaikan harga cabai dan bawang akibat musim tanam yang tidak normal

Petani Tak Perhatikan Musim Tanam, Harga Cabai Makin PedasIDN Times/Daruwaskita

Kenaikan harga cabai merah, cabai rawit yang menembus di atas angka Rp 80 ribu per kilogram, demikian juga bawang putih dan bawang merah sekitar satu bulan, diakui Edhi saat membebani perekonomian masyarajat dan menimbulkan keresahan bagi kalangan pedagang makanan.

Menurut Edhi, harga cabai yang makin pedas ini terjadi karena iklim yang tidak menentu di sebagian daerah.

“Penyebab meningkatnya harga cabai, bawang merah dan beberapa jenis tumbuhan rempah-rempah lainnya akibat musim tanam yang tidak normal. Penyebabnya ini juga karena musim hujan dan kemarau mengganggu pertumbuhan jenis tanaman mudah dan bersamaan juga biasanya saat lebaran ada kenaikan harga karena meningkatnya permintaan masyarakat. Di samping itu juga terjadi sekarang ini ada di sejumlah daerah gagal panen karena faktor iklim," ucapnya.

3. Petani cenderung menjual barang keluar daerah

Petani Tak Perhatikan Musim Tanam, Harga Cabai Makin PedasIDN Times/Daruwaskita

Untuk di Pematangsiantar dan Simalungun, itu terjadi karena perdagangan cabai tidak dibatasi wilayah sehingga banyak orang memilih untuk menjual hasil pertaniannya ke luar daerah yang menawarkan harga lebih menjanjikan.

"Pastinya kita akan mencari solusi jangka panjang, apalagi untuk menyambut hari raya besar Natal dan tahun baru. Kita antisipasi karena sekarang ini di seluruh Indonesia sedang bergejolak harga cabai," jelasnya.

Ke depannya pihaknya akan menghitung sejauh mana kekuatan produksi cabai sehingga tidak terjadi lonjakan harga yang menimbulkan keresahan kepada masyarakat. Kemudian juga harus menghitung berapa surflus dan devisit masing-masing komoditas.

"Harga cabai, bawang harus seimbang sehingga tidak ada yang dibebankan, kita tahu, kalau terlalu rendah juga masalah dan kalau terlalu tinggi juga menjadi masalah. Harus stabil," terangnya.

Baca Juga: Kisah Nurul, TKI dan Bayinya Butuh Bantuan Jokowi Pulang ke Indonesia

Topik:

  • Arifin Al Alamudi

Berita Terkini Lainnya