Kapolri Sebut di Sibolga Ada 3 Terduga Teroris Jaringan ISIS

Negosiasi dengan istri terduga teroris masih berlangsung

Medan, IDN Times - Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Jendral Pol Tito Karnavian menegaskan peristiwa penangkapan jaringan pelaku teror di Kota Sibolga, Selasa (12/3) siang, tidak ada hubungannya dengan situasi Pilpres dan Pileg 17 April 2019 mendatang. 

"Mereka tidak ada hubungannya dengan pemilu yang akan datang. Kelompok ini, ada pemilu atau tidak, mereka terus jalan sesuai ideologinya, dan ini tugas kita untuk menanganinya," kata Tito setelah bersilaturahmi di Pondok Pesantren Al Kautsar Al Akbar, di Jalan Pelajar Timur, Kota Medan, Selasa (12/3) malam.  

Tito menerangkan, sebelum penangkapan di Kota Sibolga, pihak Densus 88 terlebih dahulu meringkus terduga pelaku teror inisial RIN alias PS. Pemuda berusia 23 tahun ini diringkus dari Kelurahan Panengahan, Kedaton, Bandar Lampung, pada Sabtu (9/3). 

"RIN alias PS ditangkap di dalam rumah, disitu tim mendapati sejumlah benda yang diduga alat untuk merakit bom. Barang bukti langsung diamankan tim penjinak bahan peledak," ujarnya. 

Bermodalkan informasi dari RIN alias PS, sambungnya, tim Densus 88 bergerak menuju Jalan Cendrawasih, Kota Sibolga, dan berhasil meringkus teman RIN alias PS. Namun, sewaktu penangkapan, terduga pelaku sudah memasang bom di rumahnya.

Satu di antaranya meledak dan mengenai personel sehingga harus mendapatkan perawatan medis.

"Tapi tidak membahayakan," jelas Tito. 

Setelah diamankan, pelaku mengakui bahwa ada dua lagi temannya yang berada di Sibolga. Bergerak cepat, tim akhirnya turut meringkus keduanya. 

Sayangnya Tito belum bersedia membeberkan identitas dan lokasi pasti keduanya ditangkap.

"Keduanya diringkus di daerah Sibolga juga," ucapnya. 

Sampai malam ini, personel masih berada di rumah terduga teroris di Jalan Cendrawasih, karena istri dan ketiga anaknya belum mau keluar dari dalam rumah untuk menyerahkan diri.  

Ketika tim berniat hendak masuk ke rumah, suaminya mengatakan bahwa di dalam rumah itu masih ada bom. Untuk itu, personel masih melakukan negosiasi agar istrinya membawa tiga anaknya keluar untuk berdialog.

"Kita berharap istri dan anaknya mau keluar dan dalam keadaan baik baik saja. Tapi, jika keadaan yang bersangkutan berbeda, kita sudah siap dengan risikonya. Karena menurut suami, istrinya ini cukup keras. Kira-kira itu langkahnya," ungkap Tito lagi. 

"Mereka ini adalah kelompok yang berafiliasi kepada pendukung ISIS. Jadi mereka ini sudah kena paham paham ISIS. Kelompok mereka sudah dijejaki Tim Densus 88, makanya penangkapan pertama itu di Lampung, baru selanjutnya dikembangkan ke Kota Sibolga. Dari peta kita, di Sibolga mereka cuma tiga orang," pungkasnya.

Baca Juga: [BREAKING] Istri Terduga Teroris Abu Hamzah Masih Bertahan di Rumah

Topik:

  • Arifin Al Alamudi

Berita Terkini Lainnya