Jangan Cuma Main Game, Bisa Tarik Cuan Lho dari Handphone

Manusia visioner bisa menangkap peluang di dunia digital

Inna Dinovita, S.TP. dari Sigap UMKM Indonesia mengatakan di masa sekarang ini, bisnis bisa dilakukan dari menjelaskan kekurangan dalam bisnis online adalah infrastruktur telekomunikasi di Indonesia masih terbatas atau belum merata hingga ke pelosok Indonesia dan harganya masih relatif lebih mahal.

"Delivery channel pun masih sering mengalami kendala. Lalu kultur dan kepercayaan, orang Indonesia belum terbiasa berbelanja dengan menggunakan katalog, masih harus secara fisik melihat/memegang barang yang dijual," katanya dalam acara Webinar Literasi Digital di Langkat, Provinsi Sumatera Utara, Selasa (8/6/2021).

Pada webinar yang menyasar target segmen Mahasiswa ini, sukses dihadiri oleh 709 peserta daring ini, hadir dan memberikan materinya secara virtual, para Narasumber yang berkompeten dalam bidangnya, yakni  Inna Dinovita, S.TP. Sigap UMKM Indonesia; Prayudi Widyanto, ST (Digital Safety), Astra Start-Up Indonesia; Dr. Ansari. MA., Dosen UINSU; dan Abdillah Fahmiza Nasution, Founder Rumah Peradaban. Chika Audhika bertindak sebagai Key Opinion Leader (KOL) dan memberikan pengalamannya.

Para narasumber tersebut memperbincangkan tentang 4 pilar literasi digital, yakni Digital Culture, Digital Ethic, Digital Safety dan Digital Skill.

Baca Juga: Anji Resmi Jadi Tersangka Kepemilikan Ganja

1. Banyak anak muda menggunakan gadget hanya untuk bermain

Jangan Cuma Main Game, Bisa Tarik Cuan Lho dari HandphoneKissPNG

Giliran pembicara kedua, Prayudi Widyanto, ST Pemilik Astra Start-Up Indonesia. Yang memaparkan materi tentang “Bukan Cuma Bisa Jualan Banyak Cara Lain Mencari Cuan”.

Menurutnya marketplace adalah suatu platform di mana memiliki tugas sebagai perantara antara penjual dan pembeli untuk melakukan proses transaksi produk secara online. Marketplace atau pasar daring juga menyediakan berbagai fasilitas seperti metode pembayaran, estimasi pengiriman, pemilihan produk sesuai kategori, dan fitur yang lainnya.

"Dalam berjualan di marketplace harus putuskan terlebih dahulu apa yang ingin dijual, apa penghalang yang bisa terjadi, pelajari karakteristik marketplace, siapa yang harus terlibat dalam proses yang akan dilakukan, serta membuat timeline," jelasnya.

Pembicara ketiga, Dr. Ansari. MA selaku Dosen UINSU mengatakan Allah SWT memberikan anugerah pikiran kepada manusia. Kita sebagai generasi millennial diukur dari konteks kita berpikir. Salah satunya adalah bagaimana alat digital termasuk laptop, HP, dan lain-lain harus kita pikirkan secara produktif bukan hanya konsumtif.

Banyak anak muda menggunakan gadget hanya bermain dan tidak berpikir alat digital bisa dimanfaatkan dengan baik.

"Tidak ada yang abadi di dunia ini kecuali perubahan. Manusia itu adalah makhluk yang visioner, yang mempunyai kemampuan untuk melihat peluang dan memiliki kecerdasan untuk menciptakan peluang. Manusia yang visioner yang mampu menangkap peluang di dunia digital dengan baik," jelasnya.

2. Etika digital diperlukan agar tidak terpancing menyebarkan berita hoax, SARA, dan rasis

Jangan Cuma Main Game, Bisa Tarik Cuan Lho dari HandphoneShutterstock/Denis Mamin

Pembicara keempat, Abdillah Fahmiza Nasution memberikan materi mengenai etika digital. Menurutnya etika digital ini merupakan tata kelola digital dalam kehidupan sehari-hari. Gunanya untuk menjaga agar tidak merugikan orang lain.

"Manfaat etika digital yaitu memiliki pengetahuan yang berkaitan dengan teknologi informasi. Etika digital ini bagaimana kita mampu mengelola etika kita sendiri agar tidak terpancing menyebarkan berita hoax, SARA, dan rasis," katanya.

Efeknya akan kita rasakan sendiri apabila kita terpancing. Saat ini ada Undang-Undang ITE yang dilindungi oleh negara. Bermedia sosial berdagang di digital memiliki aturan dan tata kelola yang harus dijalankan dan dipatuhi. Tidak sembarangan dan tidak mematuhi seperti menjelekkan barang orang lain demi menaikkan jualan kita agar habis terjual.

3. Alat pembayaran digital dirasa cukup aman dan bersih

Jangan Cuma Main Game, Bisa Tarik Cuan Lho dari HandphoneFile D

Chika Audhika selaku Key Opinion Leader (KOL) menyampaikanpendapatnya nya bahwa generasi millenial siap untuk menggunakan alat pembayaran digital. Alat pembayaran digital dirasa cukup aman dan bersih. Semua generasi dan lapisan masyarakat mau tidak mau harus siap dan beradaptasi dengan era ekonomi digital seperti sekarang ini.

Para peserta mengikuti dengan antusias seluruh materi yang disampaikan dalam webinar ini, terlihat dari banyaknya tanggapan dan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada para narasumber.  Seperti Cindy Tifani memberikan pertanyaan kepada Narasumber Inna Dinovita, S.TP,  bagaimana cara kita agar mendapatkan peningkatan iklan dan promosi agar produk yang kita jual di marketplace dapat memuaskan pelanggan? Narasumber menanggapi sebelum beriklan harus melakukan riset dulu, bagaimana competitor kita, bisa juga dilihat dari seberapa besar followers toko produk, jadi tidak asal dalam memilih metode promosi, kemudian jangkauan pasar atau target yang kita cari berapa, agar promosi nya menjadi efektif.

Baca Juga: Jadi Tersangka Kepemilikan Ganja, 10 Perjalanan Karier Anji

Topik:

  • Arifin Al Alamudi

Berita Terkini Lainnya