Jangan Anggap Remeh, Sosial Media Bisa Jadi Citra Diri Kita Sendiri

Sosial Media Menjadi Citra Diri Kita Sendiri

Medan, IDN Times - Kepala Seksi Pengelolaan dan Aspirasi Publik Dinas Kominfotik Provinsi DKI Jakarta, Syali Gestanon mengungkapkan kita adalah PR untuk diri sendiri, apapun yang ditampilkan di media sosial adalah tampilan diri kita, maka dari itu tampilkanlah hal-hal yang positif.

Menurutnya ada konten-konten yang sengaja dibuat untuk memancing kontra, namun ada yang secara tidak sengaja atas dampak yang akan ditimbulkan. Hal tersebut akan terjadi polemik dan mengundang perdebatan ketika konten tersebut viral.

“Bisa melaporkan pengaduan dari pihak-pihak yang merasakan kerugian atas konten-konten bullying dan akan terjerat sanksi UU ITE,” ujarnya saat menjadi pembicara pada Webinar Literasi Digital di Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara bertajuk “Literasi Digital Pondasi Millenial Menembus Global” beberapa waktu lalu.

1. Pentingnya bagi masyarakat untuk proteksi perangkat digital

Jangan Anggap Remeh, Sosial Media Bisa Jadi Citra Diri Kita Sendiriunsplash.com/Nahel Abdul

Akademisi Ilmu Komunikasi, Nursatyo, mengatakan pentingnya bagi masyarakat untuk proteksi perangkat digital karena penggunaan perangkat digital sudah menjadi kebutuhan sehari-hari dalam kehidupan masyarakat seperti bekerja, mencari hiburan, mencari informasi, belanja online, transaksi bisnis, dan bermedia sosial.

Rektor Universitas Imelda, Imelda Liana Ritonga menjelaskan di era digitalisasi ini mengharuskan masyarakat untuk menggunakan internet. Dan perlunya literasi digital untuk dapat menggunakan internet untuk hal positif dan bermanfaat agar meningkatkan kemudahan, ekonomi dan kebahagian dalam kehidupan masyarakat.

2. Perlu filterisasi informasi

Jangan Anggap Remeh, Sosial Media Bisa Jadi Citra Diri Kita SendiriPexels.com/Artem Beliaikin

Praktisi Pendidikan dan Dosen UIN Sumut, Purjatian Azhar menuturkan tantangan dunia di era digital yaitu berita hoax dan ujaran kebencian, hilangnya otoritas kekokohan. Lalu apa yang harus dilakukan? Yaitu filterisasi informasi, tidak mudah percaya atau taqlid buta dan menghargai perbedaan.

Qonitah Azzahra selaku Key Opinion Leader menyampaikan media sosial itu menggambarkan diri kita, Jika kita menshare hal positif orang lain akan melihat juga dengan baik. Kita bisa ikutin tren tetapi dengan cara-cara yang baik dan positif, kembali ke diri kita untuk terus belajar.

Baca Juga: 10 Rekomendasi Film Dewasa Korea, Banyak Adegan Vulgarnya!

Topik:

  • Arifin Al Alamudi

Berita Terkini Lainnya