Ijeck dan Gramedia Luncurkan Buku Dadak Tidak Pernah Pergi

Dalam rangka memeringati HAUL Ke-2 Haji Anif

Medan, IDN Times - Wakil Gubernur Sumatera Utara ( Wagub Sumut) Musa Rajekshah bersama Gramedia meluncurkan buku "Dadak Tidak Pernah Pergi: Mengabdi untuk Mengabadi" di Masjid Al Musannif Cemara Asri, Jumat (25/8/2023).Peluncuran buku ini menjadi rangkaian peringatan Haul Ke-2 berpulangnya Haji Anif bin Haji Gulrang Shah yang juga sempat dihadiri oleh Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo.

Usai peluncuran buku, Ijeck sapaan akrab Musa Rajekshah menyampaikan buku ini mengambil jejak dari buku sebelumnya, "Hidup Ikhlas Tanpa Tipu Muslihat", buku ini mengulas tentang jejak kebaikan yang ditinggalkan ayahnya Haji Anif atau yang kerap dipanggilnya Dadak.

“Buku ini bentuk kenangan manis bersama orang-orang terdekat, serta nasihat berharga bagi anak, cucu, keturunannya dan mudah-mudahan untuk semua yang membaca,” ujar Ijeck.

1. Banyak keteladanan Haji Anif yang harus ditiru

Ijeck dan Gramedia Luncurkan Buku Dadak Tidak Pernah PergiWagub Sumut Musa Rajekshah bersama Gramedia meluncurkan buku "Dadak Tidak Pernah Pergi: Mengabdi untuk Mengabadi" di Masjid Al Musannif Cemara Asri, Jumat (25/8/2023). (IDN Times/Arifin Al Alamudi)

Penulis buku Dadak Tidak Pernah Pergi, Gus Dhofir bercerita ia menerima tawaran menjadi penulis dalam buku karena saya merasa ini tantangan. Dadak artinya adalah ayah yang sering digunakan oleh anak-anak Haji Anif.

"Saya nulis buku ini malu sebenarnya, karena Dadak levelnya bukan Iqro' lagi tapi sudah Tadabur. Kami sendiri tidak bisa melakukannya, jadi terus terang kami cemburu dengan tingkat spiritual H Anif. Walaupun usia dunia beliau sudah selesai tapi usia spiritualnya masih hidup," katanya.

Pria yang juga pengasuh Pondok Pesantren Luhur Baitul Hikmah Malang menambahkan, selama menulis buku ini, Ia banyak belajar. “Saya belajar dengan beliau, banyak hal keteladanan, perjuangan hidup, keteguhan prinsip serta sedekahnya menolong banyak orang. Beliau ini ibarat laboratorium, jadi seperti saya melakukan penelitian dan wawancara banyak orang dan tidak ada habis-habisnya mengisahkan kebaikan,” ujarnya.

Almarhum Haji Anif, katanya meninggalkan peradaban, tradisi dan nilai-nilai baik yang sejwlan dengan nafas islam.

“Tak kalah penting almarhum punya legasi, beliau bukan meninggalkan gedung hemat saya, tapi beliau meninggalkan peradaban, meninggalkan tradisi, meninggalkan nilai-nilai dan apa yang dilakukannya ini sejalan dengan nafas Islam yakni kasih sayang itu sendiri,” katanya.

“Peninggalan beliau lebih banyak daripada yang kami tulis ini, Almarhum Haji Anif lebih luas dari yayasannya, lebih hebat dari yang kita kenal,” tutupnya.

2. Haji Anif punya peran besar pada UIN Sumut

Ijeck dan Gramedia Luncurkan Buku Dadak Tidak Pernah PergiWagub Sumut Musa Rajekshah bersama Gramedia meluncurkan buku "Dadak Tidak Pernah Pergi: Mengabdi untuk Mengabadi" di Masjid Al Musannif Cemara Asri, Jumat (25/8/2023). (IDN Times/Arifin Al Alamudi)

Rektor UIN Sumut, Prof. Nurhayati yang hadir sebagai pembicara mengibaratkan bahwa Dadak itu merupakan sebaik-sebaiknya manusia di muka bumi yaitu manusia yang bermanfaat pada manusia lain.

Menurutnya dari segi pendidikan Dadak hanya sekolah kelas 2 SMP. "Masa kecilnya juga penuh kelaparan dan serba kekurangan. Namun yang membuatnya bangkit adalah beliau tidak pernah mengeluh," kenangnya.

Nurhayati mengakui peran Haji Anif sangat besar untuk UIN Sumut. Karena selama 20 tahun menjadi ketua dewan penyantun. Tidak ada yang pernah menjabat selama itu.

"Makanya judul buku ini 'Dadak Tidak Pernah Pergi', karena keteladanannya akan terus dikenang orang. Salah satunya bagaimana ia bersedekah. Kita harus meyakini dengan bersedekah kita tidak miskin, tapi akan semakin banyak rejeki yang diberikan Allah. itu lah yang diajarkan Dadak pada saya dan kita semua," ungkapnya.

3. Ini tiga pesan Haji Anif pada anak-anaknya

Ijeck dan Gramedia Luncurkan Buku Dadak Tidak Pernah PergiWagub Sumut Musa Rajekshah bersama Gramedia meluncurkan buku "Dadak Tidak Pernah Pergi: Mengabdi untuk Mengabadi" di Masjid Al Musannif Cemara Asri, Jumat (25/8/2023). (IDN Times/Arifin Al Alamudi)

Musa Rajekshah menuturkan di akhir-akhir hidupnya, ada tiga pesan yang disampaikan Haji Anif pada anak-anaknya.

Pertama, Sebelum pergi, Dadak ingin membangun 99 masjid. Ia meminta Ijeck untuk melaksanakannya dan tidak boleh menggunakan uang APBD atau uang dari manapun. Karena Dadak sudah menyiapkan uang untuk membangun 99 masjid tersebut.

"Permintaan itu tahun 2019 dan Alhamdulillah sekarang sudah tercapai 99 masjid. Jadi sebelum pergi, Dadak sudah menyiapkan uangnya dalam bentuk deposito, dia minta tidak boleh dari APBD. Walaupun saat meninggal belum 99 masjid selesai terbangun, namun kami meneruskannya hingga sekarang," ujar Ijeck.

Menurutnya, dengan cara ini Dadak ingin semua anaknya mendekatkan diri pada masjid dan memakmurkan masjid. 

Pesan kedua, Dadak ingin MTQ tetap dilaksanakan meskipun ia sudah meninggal dunia. 

MTQ pertama yang digelar untuk memeringati Hari Ulang Tahun Dadak adalah tahun 2018. Biasanya Dadak selalu mengundang anak yatim ke masjid Al Musannif untuk rayakan ulang tahun dan mengundang keluarga ke rumah.

Namun sejak 2018, Dadak punya permintaan berbeda. Ia ingin menyantuni anak yatim di panti asuhan saja dan membuat perayaan di rumah ditiadakan. Namun menggelar MTQ secara akbar di Masjid Al Musannif. Hadiah mencapai ratusan juta.

"Kalau saya gak ada, MTQ ini harus tetap dilaksanakan, itu pesan Dadak pada saya," ungkap Ijeck.

Pesan ketiga adalah tak boleh menjual lahan kosong 2,5 hektare yang ada di dalam kompleks Cemara Asri. Dadak meminta lahan tersebut tetap dibiarkan untuk menjadi habitat burut.

"Pesannya, kalau kalian tak miskin-miskin kali jangan jual lah tanah itu, biarkan untuk burung karena burung itu yang berdoa untuk kalian. Jadi kami sudah sepakat InsyaAllah itu tidak dijual," kenangnya.

Acara peluncuran disertai dengan pembahasan buku menghadirkan Musa Rajekshah sebagai pembicara kunci (keynote speaker), Gus Dhofir, Rektor UINSU Prof Nurhayati serta GM Alex Media Wahyu Raharjo.

Baca Juga: Gemesin, Presiden Jokowi Pangku Cucu Ijeck saat Ziarah ke Makam H Anif

Topik:

  • Arifin Al Alamudi

Berita Terkini Lainnya