Hore! Sumut Bakal Punya PLTA Baru di Batangtoru

Didesain tahan gempa dan berkapasitas 510 MW

Jakarta, IDN Times - Beberapa tahun lagi Sumatera Utara akan punya pembangkit listrik yang baru. Yakni Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Batangtoru di Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara.

PLTA ini didesain tahan terhadap gempa mengingat lokasinya berpotensi terdampak sesar di kawasan tersebut.

"Kami sudah merampungkan kajian mitigasi risiko gempa secara menyeluruh merujuk ketentuan internasional sejak 2017," kata Tenaga Ahli PT North Sumatera Hydro Energy (NSHE), Didiek Djawadi kepada Antara, Minggu (13/1).

Aspek kegempaan ini, kata Didiek, sudah disampaikan terbuka dalam banyak kesempatan, baik even nasional, maupun di tingkat Sumut.

Terakhir, pada saat diskusi "Dinamika Tektonik & Potensi Bahaya Gempa Segmen Toru", yang dilaksanakan oleh Ikatan Alumni Institut Teknologi Bandung, bulan lalu. Acara ini dihadiri pemangku kepentingan, akademisi, dan juga kelompok-kelompok masyarakat.

Baca Juga: 4 Pulau Ini Wajib Dikunjungi Jika Kamu Datang ke Tapanuli Tengah

1. Keliru jika menyangka proyek PLTA tidak dilandasi kajian kegempaan

Hore! Sumut Bakal Punya PLTA Baru di BatangtoruDok PJB INVESTASI

Didiek menekankan, adalah keliru jika menyangka pembangunan proyek sebesar PLTA tidak dilandasi kajian kegempaan.

Justru aspek ini sangat serius ditangani, dan melibatkan ahli berkompeten untuk itu kajian tidak hanya sebatas sesar aktif yang ada di Batangtoru, melainkan, mengkompilasi data kegempaan hingga radius 500 kilometer dari lokasi pembangunan PLTA.

"Kami berpegang data dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), United States Geological Survey (USGS) dan lembaga lainnya," ujarnya.

Kombinasi analisa kejadian gempa sebelumnya dan survei termutahir, itulah yang menjadi kesimpulan tim ahli.

Rekomendasi yang disampaikan sangat mempertimbangkan kemampuan bangunan menerima efek dari potensi gempa itu sendiri.

2. Kementerian PUPR sudah rilis SNI dan kode bangunan yang harus diikuti agar tahan gempa

Hore! Sumut Bakal Punya PLTA Baru di BatangtoruDok PJB INVESTASI

Ketua Umum Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Sukmandaru Prihatmoko menyatakan, hampir seluruh wilayah Indonesia terdapat patahan (sesar) bumi aktif, kecuali di Kalimantan.

"Ini berarti pembangunan infrastruktur harus mendapat perlakuan khusus untuk meminimalisasi risiko jika terjadi aktivitas geologi seperti gempa. Ada pekerjaan enginering yang lebih. Misalnya penguatan bangunan secara teknis sipil, katanya.

Menurut Sukmandaru, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah merilis beberapa Standard Nasional Indonesia (SNI) dan kode bangunan yang harus diikuti sehingga memiliki ketahanan gempa sampai skala tertentu. 

"Memang ini akan berdampak pada biaya yang lebih tinggi, tapi mesti kita ikuti," katanya.

Ditanya soal berapa jarak aman wilayah yang bisa dibangun jika ada patahan yang mencuat ke permukaan (rupture), Sukamandaru mencontohkan, di San Adreas, salah satu kota paling rawan gempa di Amerika Serikat, bangunan bahkan bisa dibangun dengan jarak 15 meter dari garis patahan. 

3. Akan pasok 510 MW untuk kebutuhan listrik Sumut

Hore! Sumut Bakal Punya PLTA Baru di BatangtoruDok PJB INVESTASI

PT. North Sumatera Hydro Energy (PT. NSHE) adalah perusahaan swasta yang berkedudukan di Jakarta, Indonesia, bergerak dalam bidang pembangkitan listrik berwawasan lingkungan.

Salah satu proyek kami adalah Pembangkitan Listrik Tenaga Air (PLTA) Batangtoru yang secara strategis mendukung Program Prioritas Nasional Ketenagalistrikan 35.000 MW.

PLTA Batangtoru dibangun untuk memastikan terpenuhinya pasokan energi listrik di Sumatera Utara dan bukan untuk kepentingan beberapa pihak saja.

Saat ini, untuk memenuhi kebutuhan energi listrik Sumatera Utara, PLN harus menyewa kapal pembangkit dari Turki. Tanpa kapal pembangkit ini dipastikan kebutuhan listrik Sumatera Utara tidak akan tercukupi. 

Dengan dibangunnya PLTA Batangtoru, maka PLN tidak perlu lagi menyewa kapal pembangkit.

Dengan kapasitas produksi hingga 510 MW, PLTA Batangtoru dapat memenuhi kebutuhan listrik di Sumatera Utara. 

Selain itu, Batangtoru yang adalah PLTA dengan kapasitas terbesar di Kabupaten Tapanuli Selatan diharapkan beroperasi pada 2022. Saat sudah beroperasi, PLTA Batangtoru mampu mendukung beban puncak dan akan memasok energi sebesar 2.124 GWh/tahun atau 15 persen kebutuhan beban puncak Sumatera Utara.

Baca Juga: Robinson Sinurat, Anak Petani Sumbul Lulus S2 di Amerika Serikat

Topik:

  • Arifin Al Alamudi

Berita Terkini Lainnya