Hari UMKM, PT PNM Cabang Medan Gelar Pelatihan untuk 25 UMKM Terbaik

Problem utama UMKM di Indonesia adalah belum melek teknologi

Medan, IDN Times - Dalam rangka memeringati Hari UMKM Nasional, PT PNM Cabang Medan menggelar Pelatihan Literasi Keuangan dan Sosialisasi Ecommerce yang diikuti 25 Mitra terbaik Binaan PT PNM Cabang Medan di Hotel Modern Ibis Styles Medan Pattimura, Sabtu (12/8/2023).

Kegiatan juga merupakan bagian dari Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PT. Permodalan Nasional Madani (PNM).

Pimpinan PT. PNM Cabang Medan, Muhammad Yusbar mengatakan sebanyak 25 nasabah terpilih ini berasal dari 2 core bisnis PNM, yaitu Ulamm dan Mekaar.

Saat ini PNM Medan mengelola Ulamm sebanyak 16 unit dan Mekaar 117 unit. Nasabah yang dipilih berdasarkan loyalitas dan sudah sering mengikuti pelatihan dan program pengembangan usaha dari PNM.

"Harapannya pelatihan pagi hari ini untuk penajaman literasi keuangan dan mengajarkan nasabah untuk mendigitalisasi UMKM-nya," kata Yusbar saat memberikan sambutan membuka acara.

1. Yang paling dibutuhkan UMKM saat ini adalah digital marekting

Hari UMKM, PT PNM Cabang Medan Gelar Pelatihan untuk 25 UMKM TerbaikPimpinan PT. PNM Cabang Medan, Muhammad Yusbar (IDN Times/Arifin Al Alamudi)

Pada pelatihan ini PNM menghadirkan dua pemateri, Deni Faisal Mirza, Ketua UMKM Center Sumut dan Sugianto, ST. MM praktisi Digital Marketing. Keduanya adalah pelatih dan mentor berpengalaman di Kota Medan.

"Yang paling dibutuhkan UMKM saat ini adalah digital marekting. Meskipun berusaha dari rumah tapi tetap memasarkan secara digital. Dari usia usaha, mereka ini adalah nasabah-nasabah yang sudah tahan banting, sudah bisa melalui masa pandemi. Jadi pada kesempatan ini kita ingin mempertajam lagi kemampuannya untuk pengelolaan finansial, harapannya bisa menambah pengetahuan baru dan semangat nasabah," terang Yusbar.

2. UMKM harus memiliki pengelolaan keuangan yang baik

Hari UMKM, PT PNM Cabang Medan Gelar Pelatihan untuk 25 UMKM TerbaikDeni Faisal Mirza, Ketua UMKM Center Sumut saat menyampaikan pemaparannya (IDN Times/Arifin Al Alamudi)

Ketua UMKM Center Sumut Deni Faisal Mirza dalam materinya menjelaskan bahwa perusahaan besar bisa hilang dari percaturan bisnis apalagi usaha kecil menengah. Namun lewat pelatihan ini para UMKM bisa belajar bagaimana bertahan dan tetap berada di percaturan ini.

"Di sinilah kita bedah caranya bagaimana bertahan dalam persaingan bisnis," katanya.

Dedi mengaku salut dengan para peserta pada pelatihan kali ini. Menurutnya peserta yang hadir adalah sampel 25 terbaik dari 500 ribuan UMKM di Sumut dan peserta kali ini sebagian besar ibu-ibu.

Salah satu kiat UMKM bisa bertahan menurutnya adalah bagaimana menciptakan sumber daya dan bisa mengelola usaha mikro untuk naik kelas. Dengan cara meningkatkan pengetahuan, meningkatkan manajemen bisnis.

"Bisnis itu anggap ibadah, bukan sekadar mencari uang, maka akan nikmat dan tanpa beban. Karena ibadah itu urusannya sudah dengan Tuhan. Namun jenis usaha apapun harus memiliki pengelolaan keuangan yang baik. Nah ibu-ibu ini punya potensi sebagai pengelola keuangan, makanya banyak peserta hari ini perempuan," jelasnya.

3. Problem utama UMKM di Indonesia adalah tidak melek teknologi

Hari UMKM, PT PNM Cabang Medan Gelar Pelatihan untuk 25 UMKM TerbaikPraktisi Digital Marketing, Sugianto, S.T, M.Kom (IDN Times/Arifin Al Alamudi)

Praktisi Digital Marketing, Sugianto, S.T, M.Kom menjelaskan problem utama UMKM di Indonesia adalah tidak melek teknologi. Di antaranya tidak melek untuk berjualan Marketplace seperti Bukalapak, Tokopedia, Shopee dan lain sebagainya.

Dalam kesempatan ini Sugianto memperkenalkan Marketplace PADI UMKM yang dibuat oleh BUMN Telkom. PADI UMKM biasa digunakan BUMN untuk membeli produk UMKM.

"Kenapa harus di PADI? Pertama, jadi akses kita ke BUMN. Sekarang BUMN gak bisa membeli produk langsung ke pembeli, harus lewat tender, lewat aplikasi PADI. Kelebihan lain, lewat aplikasi ini juga bisa pengajuan dukungan ke BRI, PNM, Pegadaian. Produk kita juga bisa diulas di aplikasi ini," terangnya.

Siti Chodijah, 30 tahun, Pengusaha Online Skincare Dije Nada mengaku senang dan puas mengikuti pelatihan ini. Karena ia mendapatkan pengalaman, ilmu baru dan teman baru.

"Baru kali juga saya tahu ada aplikasi PADI UMKM dan akan dipraktekkan ilmunya," ujar ibu 2 anak yang merupakan nasabah Mekaar sejak lima tahun lalu ini.

Baca Juga: Ini Jadwal Turnamen Pramusim Edy Rahmayadi Cup 2023 di Stadion Teladan

Topik:

  • Arifin Al Alamudi

Berita Terkini Lainnya