Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Gawai Adalah Pintu Ke Dunia Digital, Awasi Penggunaannya

ilustrasi perempuan bermain media sosial (pexels.com/Tim Douglas)

Serdang Bedagai, IDN Times - Rangkaian Webinar Literasi Digital di Kabupaten Serdang Bedagai, Provinsi Sumatera Utara kembali bergulir dengan tajuk “Hidup Pintar di Tengah Dunia Digital”.

Pada webinar yang menyasar target segmen pelajar, mahasiswa, dan masyarakat umum, dihadiri oleh sekitar 213 peserta daring.

Hadir dan memberikan materinya secara virtual, para narasumber yang berkompeten dalam bidangnya, yakni Lila Muliani, Food Stylist, Penulis Kuliner dan Dosen Institut STIAMI; Dr. Lisa Adhrianti, Dosen Universitas Japelidi; Lovienta Arriza, Koordinator Departemen Media YPI. Annur Prima; dan Imam Dermawan Damanik, Penggiat Literasi Digital.

1. Dalam keamanan digital, terdapat tiga kompetensi

droidlime

Pada Sesi pertama tampil Lila Muliani, memaparkan kita harus menerapkan etika atau THINK sebelum posting. T (True), H (Helpful), I (Inspiring), N (Necessary) dan K (Kind).

Giliran pembicara kedua, Dr. Lisa Adhrianti menjelaskan gawai kita adalah pintu ke dunia digital. Seperti di dunia nyata, kita tidak akan meninggalkan (pintu) rumah tanpa perangkat keamanan yang memadai.

“Dalam keamanan digital, terdapat tiga kompetensi yaitu, kognitif, afektif dan konatif atau behavioral,” ujarnya.

2. Ini makna dari literasi digital

unsplash/NordWood Themes

Tampil sebagai pembicara ketiga, Lovienta Arriza, mengatakan literasi digital diartikan sebagai kemampuan untuk memahami dan menggunakan informasi dalam berbagai bentuk dari berbagai sumber yang sangat luas yang diakses melalui piranti komputer atau media digital.

Pembicara keempat, Imam Dermawan Damanik, menuturkan budaya digital merupakan kemampuan individu dalam membaca, membiasakan, memeriksa dan membangun wawasan kebangsaan, nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

“Jika mengurangi penggunaan internet mungkin tidak bisa. Tetapi jika memang ingin mengurangi hal yang berbau negatif maka mungkin bisa. Sebab banyak yang menggunakan media sosial saat ini hanya untuk bersenang-senang dan mencari hiburan. Mungkin hal itu dapat dikondisikan sesuai dengan porsinya,” jelasnya.

Share
Topics
Editorial Team
Arifin Al Alamudi
EditorArifin Al Alamudi
Follow Us