Dadang Sebut Desa Berperan Wujudkan Pendidikan Moral dan Kecerdasan

Deliserdang, IDN Times - Pendidikan moral dan kecerdasan menjadi salah satu faktor kunci dalam upaya mewujudkan masyarakat adil dan makmur.
Bukan hanya di ruang akademis, namun dalam bersosialisasi di tengah-tengah masyarakat menjadi penting tempat belajar lainnya yang juga harus diperhatikan.
Alhasil, desa memegang peranan penting sebagai ruang lingkup kecil dalam kemajuan negara secara keseluruhan.
"Desa adalah pendorong kemajuan ekonomi di kota. Tetapi terkadang ada beberapa desa yang masih tertinggal bahkan terisolasi. Melalui pendidikan di desa, bisa mewujudkan pembangunan yg diinginkan warga desanya. Pendidikan itu berupa kecerdasan dan yang penting, pendidikan moral," ujar Pengamat Politik Sumut, Dadang Darmawan, saat diskusi bersama masyarakat di Desa Limau Manis, Tanjung Morawa, Deliserdang, Sumatera Utara, Senin (9/4).
1. Permasalahan di desa hanya dapat diselesaikan dengan gotong royong dan kerja sama
Dadang menjelaskan jika permasalahan di desa hanya dapat diselesaikan dengan gotong royong dan kerja sama.
Baik antar masyarakat desa dengan perangkat desanya, ataupun antara masyarakat dengan pejabat ditingkat kabupaten atau provinsi. Harus ada sinergisitas dalam upaya menyelesaikan persoalan yang timbul di tengah-tengah masyarakat.
Baca Juga: Dadang: Pemilu 2019 Akan Didominasi Hoaks dan Politik Identitas
2. "Kita berada di dalam gerbong namun tak mampu mengendalikan kereta tersebut"
Sehingga menurut Dadang, masyarakat desa harus cakap dalam memilih wakilnya dalam menduduki jabatan-jabatan struktural mulai dari desa hingga provinsi ataupun pusat.
Apalagi dalam kontestasi politik seperti saat ini, masyarakat harus memilih wakilnya yang siap memperjuangkan hak-hak warga desa.
Pilihan yang tepat akan membuat masyarakat bisa menentukan masa depan bangsa ini. Sebaliknya jika salah memilih, maka yang terjadi bagaikan gerbong kereta yang menuju jurang dan tak terkendali
"Saya teringat tokoh filsuf terkemuka menjelaskan bahwa kondisi keadaan itu digambarkan seperti kereta api yang menuju jurang. Kita berada di dalam gerbong namun tak mampu mengendalikan kereta tersebut. Ini jangan menjadi gambaran pesimis kita. Tapi itulah stimulus rasa optimis kita semua untuk bisa mengendalikan, supaya kita semua terselamatkan demi anak cucu kita kelak," lanjut Dadang yang sedang berada dalam kontestasi calon senator atau DPD dari Sumatera Utara.
3. Sekolah terbaik adalah keluarga
Demi menitipkan masa depan bangsa ditangan yang tepat, maka masyarakat harus memastikan jika wakilnya di jajaran elit mempunyai semangat gotong royong dan bertanggungjawab.
Tidak hanya mementingkan kepentingan kelompok tertentu dan mengabaikan masyarakat. Sebab, fenomena wakil rakyat yang lebih memakmurkan diri sendiri seperti menjadi hal lumrah saat ini.
Ihwal itu, perlunya pendidikan akhlak semenjak dini untuk memupuk prinsip ksatria dan semangat kebersamaan tersebut ditengah-tengah masyarakat.
"Sekolah terbaik adalah keluarga. Semua tindakan orang tua menjadi pembelajaran. Terkhusus yang harus dipupuk semenjak dini itu tentang akhlak. Agar setiap tindakan saat seseorang sudah dewasa, tetap sesuai dengan dengan norma-norma kebaikan," pungkas Dadang.
Baca Juga: Dadang Pasaribu: Harusnya Semua Caleg Punya Visi yang Sama