BRInita, Menginspirasi Warga Kota Bertani Hydroponik di Lahan Sempit

Pertanian Hidroponik di Sudirejo I dikelola ibu-ibu PKK

Medan, IDN Times - Lahan kosong di Jalan Santun Kelurahan Sudirejo I, Kecamatan Medan Kota, Kota Medan yang dulunya semak belukar berhasil disulap menjadi lahan pertanian hydroponik. Tak hanya membuat lahan kosong jadi menghasilkan, namun juga berhasil menginspirasi warga sekitar untuk bertani di hydroponik di lahan sempit.

Adalah Sri Murniati Sipahutar dan 8 ibu-ibu Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kelurahan Sudirejo I yang menjadi petani hydroponik di tempat ini. Kini ada lebih dari 1.700 batang tanaman hydroponik mereka tangani setiap hari.

“Dulu ini lahan kosong, hanya ditanami bunga sama Pak Kepling. Sekarang tanaman Hydroponik dari sini sudah dijual kemana-mana, ke Lottemart, Supermarket Pasar Buah Cemara Asri, dan juga dibeli warga sekitar. Semua penghasilan penjualan masuk ke kas PKK” ungkap Sri Murniati yang merupakan Leader Ekosistem Urban Farming Jalan Santun kepada IDN Times, Kamis (7/12/2023).

Ia bercerita, semua bermula sejak 8 bulan lalu saat Bank Rakyat Indonesia Regional Office (BRI RO) Medan melaksanakan Kegiatan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Budidaya Tanaman Hydroponik.

Lahan tidur seluas kurang lebih 360 meter persegi ini dipilih BRI RO Medan untuk menjadi lahan BRI Bertani di Kota (BRINita) Ekosistem Urban Farming. Tak sendirian, BRInita RO Medan berkolaborasi dengan Ikatan Wanita BRI (IWABRI) RO Medan, Tim BKSDA, Tim PKK serta Warga Kelurahan Sudirejo I.

Dari mulai green house, instalasi air, kolam ikan, gazebo, dan taman semuanya dibangun oleh BRI. Sri Murniati dan 8 ibu-ibu PKK lainnya ditunjuk untuk mengelola tempat ini. Sedangkan IWABRI menjadi pembinanya.

“Setiap hari kami di sini untuk mengecek air, nutrisi, PH Air, menyemai, sampai panen kami yang urusi. Banyak warga yang datang gak hanya membeli, tapi mereka juga bertanya dan belajar bertani Hydroponik. Kami selalu terbuka untuk orang belajar di sini,” ungkap Sri yang didampingi Nur Aisyah.

Dari sekitar 1.700 batang tanaman yang ada di tempat ini, 1.200 batang di antaranya adalah Pakcoy atau Sawi Botol. Sisanya sekitar 500 batang adalah Sawi Manis. Dengan masa tanam sekitar 30-40 hari hingga bisa di panen.

BRInita, Menginspirasi Warga Kota Bertani Hydroponik di Lahan SempitLahan pertanian hydroponik BRInita Ekosistem Urban Farming di Jalan Santun Kelurahan Sudirejo I, Kota Medan, Kamis (7/12/2023). (IDN Times/Arifin Al Alamudi)

Menurut Sri, saat ini permintaan untuk Sawi Botol dan Sawi Manis adalah yang paling tinggi. Karena cocok untuk jus karena bisa menurunkan kolesterol.

“Kami punya Local Heroes namanya Pak Oki Ari, pendiri Hydroponik Sufi Agrifarm. Dia lah yang mengajari kami bertani Hydroponik dan membantu pemasarannya. Dulu ada kangkung dan lainnya, tapi sekarang kata Pak Oki sedang tinggi permintaan adalah Pakcoy dan Sawi Manis jadi kami tanam itu saat ini,” ungkapnya.

Keduanya mengaku sangat senang bertani hydroponik. Karena bertani itu sama artinya dengan berkomunikasi dengan tanaman dan hal itu membuat stres hilang.

“Tanaman ini memang harus diajak ngobrol, apalagi saat menyemai harus hati senang. Kalau misalnya suasana hati lagi gak bagus, tanaman gak diajak ngobrol, tanamannya bisa gak tumbuh,” ungkap Nur Aisyah.

Yang membuat keduanya lebih bahagia lagi, pada Rabu (6/12/2023), BRInita RO Medan berhasil menjadi Juara 2 BRInita terbaik se-Indonesia dari 18 Regional lain yang diselenggarakan oleh Forum Silaturahmi (FORMI) IWABRI SELINDO 2023.

“Senang lah pastinya kami bisa Juara kedua terbaik di seluruh Indonesia. Baru kemarin diumumkan,” ungkap Sri.

BRInita, Menginspirasi Warga Kota Bertani Hydroponik di Lahan SempitLahan pertanian hydroponik BRInita Ekosistem Urban Farming di Jalan Santun Kelurahan Sudirejo I, Kota Medan, Kamis (7/12/2023). (IDN Times/Arifin Al Alamudi)

Komitmen BRI sebagai ESG Initiative di Indonesia

Selain BRI dan IWABRI, salah satu pendukung terwujudnya program BRInita di Jalan Santun Medan ini adalah Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Sumatera Utara (BBKSDA Sumut). Lahan tempat bertani hydroponik yang sebelumnya merupakan semak belukar tersebut adalah milik BBKSDA Sumut. Kebetulan letaknya bertetangga dengan Kantor Kelurahan Sudirejo I.

Pihak kelurahan pun melayangkan permohonan pinjam pakai Barang Milik Negara (BMN) kepada BBKSDA Sumut. Setelah mendapat persetujuan dari Setditjen KSDAE, di-launching-lah program Budidaya Tanaman Hidroponik atau Ekosistem Urban Farming oleh BRI dan IWABRI RO Medan.

Regional Chief Executive Officer BRI Medan, Aris Hartanto menjelaskan BRI Bertani di Kota atau BRInita adalah konsep bertani dengan memanfaatkan lahan sempit di wilayah padat pemukiman. Ini merupakan wujud komitmen BRI sebagai Environmental, Social, dan Governance (ESG) Initiative di Indonesia.

Menurutnya BRI RO Medan telah menyalurkan bantuan urban farming berupa pembangunan fisik seperti rumah tanaman atau green house yang dapat diaplikasikan dalam tiga model urban farming seperti metode veltikultur, metode hydroponik, dan metode wall gardening.

Ketiga model urban farming tersebut dapat menjadi wadah untuk tanaman-tanaman holtikultura yang bernilai ekonomi seperti sayur-sayuran, buah-buahan, bunga serta tanaman obat keluarga.

“Program BRInita merupakan bentuk kepedulian BRI atas kelestarian lingkungan bagi kawasan padat penduduk termasuk di Kota Medan,” jelas Aris beberapa waktu lalu.

Dalam pelaksanaannya, Program BRInita melibatkan Ikatan Wanita BRI sebagai Pembina. Tugasnya melakukan pembinaan berupa pelatihan pengelolaan urban farming dengan menggandeng tenaga ahli atau instansi terkait serta melakukan pembinaan berkala. Di antaranya adalah menghadirkan dua Local Heroes BRI RO Medan, Suardi Raden dan Oki Ari yang sudah berpengalaman dalam pertanian hydroponik.

“Program ini tidak hanya dilaksanakan di Kota Medan saja, tetapi di 21 titik di Indonesia. Dengan bantuan infrastruktur yang kami berikan, harapannya program ini secara kontiniu dapat terus berjalan sehingga menjadi wadah positif bagi masyarakat. Kisah inspiratif yang ditunjukkan oleh PKK Kelurahan Sudirejo I Kota Medan diharapkan dapat ditiru oleh kelompok-kelompok lainnya”, jelas Aris.

BRInita, Menginspirasi Warga Kota Bertani Hydroponik di Lahan SempitLahan pertanian hydroponik BRInita Ekosistem Urban Farming di Jalan Santun Kelurahan Sudirejo I, Kota Medan, Kamis (7/12/2023). (IDN Times/Arifin Al Alamudi)

Ada Pojok Baca IWABRI

Ketua IWABRI Medan, Rully Aris menambahkan program BRInita diharapkan dapat memberikan nilai ekonomis bagi rumah tangga, menambah keasrian lingkungan, serta memberikan aktivitas tambahan yang bermanfaat bagi para ibu PKK dan masyarakat yang tinggal di kawasan padat pemukiman.

Para petani hydroponik dari ibu-ibu PKK Sudirejo I juga sudah dibekali berbagai ilmu agar tangguh menghadapi tantangan dan kendala yang terjadi selama proses penanaman. Antara lain ilmu meminimalisir kegagalan saat penyemaian bibit agar sukses bertumbuh hingga menjadi besar.

Kemudian memotivasi agar mereka tak menyerah saat kemungkinan hama muncul atau PH air yang tiba-tiba berubah serta diajarkan cara pemilihan pupuk yang benar dan penggunaan bahan organik lainnya.

Selain itu, IWABRI Medan juga menyediakan Pojok Baca IWABRI di gazebo dengan menyediakan lebih dari 120 jenis buku. Ini merupakan bentuk dedikasi IWABRI di bidang pendidikan untuk meningkatkan minat baca warga, bahwa Buku adalah Jendela Dunia.

Buku-buku yang disediakan adalah buku-buku tentang tanaman hydroponik, kesehatan, resep masakan, kecantikan, cara bercocok tanam serta buku anak-anak seperti dongeng dan ilmu pengetahuan dasar yang menarik.

Selain itu didirikannya Pojok Baca IWABRI ini bertujuan agar digunakan para ibu-ibu dan anak-anak di wilayah Kelurahan Sudirejo I untuk mengisi waktu luang dan bersosialisasi sesama masyarakat.

Baca Juga: Kembangkan Urban Farming Lahan Sempit, BRI Inspirasi Bertani di Kota

Topik:

  • Arifin Al Alamudi

Berita Terkini Lainnya