Antara Pedagang, JCity, dan Kebijakan Median Jalan, Siapa yang Salah?

Akan disomasi, Bobby: Parkir pinggir jalan harusnya disomasi

Sepekan lebih sudah warga Kecamatan Medan Johor mengeluh soal macet parah di Jalan Karya Wisata, Kecamatan Medan Johor, Kota Medan. Penyebab utamanya adalah keberadaan median jalan atau plantetr block yang baru dipasang oleh Dinas Perhubungan.

Median jalan dipasang sepanjang 1,9 Kilometer mulai dari Simpang AH Nasution - Jalan Karya Wisata hingga depan Perumahan Johor Indah Permai 1 (JIP 1) atau depan Jalan Eka Rasmi.

Di sepanjang median jalan tidak diberikan celah untuk kendaraan menyeberang atau memutar. Sehingga warga harus menempuh jarak yang jauh untuk memutar kendaraanya.

Kemacetan makin diperparah karena adanya pelebaran drainase di Jalan Karya Wisata dan sekitarnya.

Pantauan IDN Times, Jalan Karya Wisata memang jadi langganan macet pada jam-jam sibuk, yaitu mulai 7-8 pagi dan 5-7 malam. Tak heran pada jam-jam sibuk selalu dijaga petugas Dishub atau Polisi.

Namun keberadaan median jalan ini membuat macet terjadi sepanjang waktu dari pagi hingga malam. Warga sampai berdemonstrasi dan akan menyomasi Wali Kota Medan, Bobby Nasution.

Lantas apa penjelasan Pemko Medan terkait kemacetan dan apa solusinya?

Baca Juga: Median Jalan Karya Wisata Bikin Macet, Pengamat: Fungsi Tidak Efisien

1. Dishub Kota Medan akui kemacetan karena median jalan dan pemasangan U-ditch bersamaan

Antara Pedagang, JCity, dan Kebijakan Median Jalan, Siapa yang Salah?Median jalan di Jalan Karya Wisata, Medan Johor, Kota Medan yang diprotes warga karena dianggap malah menambah masalah. (IDN Times/Prayugo Utomo)

Pekan lalu, Kabid Lalu Lintas dan Angkutan Dishub Kota Medan, Gultom R Parlin, mengaku bahwa kemacetan yang terjadi di Jalan Karya Wisata akibat dampak dari pembetonan Jalan Karya Jaya dan pemasangan u-ditch beton pracetak berbentuk U yang dikerjakan secara bersamaan.

“Akibat dari proyek yang dikerjakan secara bersamaan, Jalan Karya Wisata jadi macet. Ditambah lagi adanya perubahan arus yang ada di sana. Tapi, saya yakin nantinya masyarakat akan terpola dengan adanya perubahan arus di jalan ini dan mencari jalur-jalur lalin untuk dilalui” ungkapnya kepada wartawan, Senin (12/12/2022).

Gultom menambahkan, pemasangan median jalan atau planter block di Jalan Karya Wisata kewenangan Dinas PU Kota Medan, bukan pihaknya. Namun sebelum dipasang, mereka lebih dahulu harus koordinasi.

“Rencananya median jalan yang mau dipasang di sana itu yang rendah. Tapi karena Dinas PU punya yang baru (planter block) maka ke depan akan seperti itu dipasang di tiap jalan yang mengalami perubahan,” ujarnya.

Lebih lanjut Gultom menjelaskan, Jalan Karya Wisata masih dalam tahap simulasi perubahan arus. Bersama Satlantas Polrestabes Medan, kebijakan pemasangan planter block yang diberlakukan saat ini akan segera dievaluasi.

“Nanti kita evaluasi lagi dampak dipasangnya planter block di Jalan Karya Wisata. Karena di sana setiap hari ada petugas kita dan Satlantas Polrestabes Medan yang memantau,” pungkasnya.

2. Warga sudah demo dan bikin petisi tapi tak digubris, Wali Kota akan disomasi

Antara Pedagang, JCity, dan Kebijakan Median Jalan, Siapa yang Salah?Masyarakat menandatangani petisi protes terhadap median jalan yang dibangun di Jalan Karya Wisata, Medan Johor. (IDN Times/Prayugo Utomo)

Saking kesalnya dengan kemacetan ini, warga Medan Johor menggelar aksi protes median jalan. Protes ini diinisiasi Forum Masyarakat Johor Menggugat (FMJM), Selasa (20/12/2022). Aksi damai ini mendapat simpati ratusan orang dalam waktu singkat.

Menurut warga median jalan ini bukan menjadi solusi kemacetan, tapi hanya memindahkan titik kemacetan. Bahkan, kemacetan diklaim semakin parah oleh warga.

Kebijakan Wali Kota Medan Muhammad Bobby Afif Nasution itu menuai kritik keras dari warga Medan Johor. Warga mendesak menantu Presiden Joko Widodo itu membongkar dan mengevaluasi kebijakan median jalan senilai Rp4 miliar itu.

Selain itu warga juga menggelar aksi petisi tanda tangan yang ditandatangani ratusan orang. Bahkan di laman change.org, petisi protes terhadap median jalan sudha diteken lebih 2.500 orang.

Gumilar Aditiya Nugroho, Koordinator FMJM mengatakan aksi petisi yang mendapat dukungan warga menunjukkan bahwa kebijakan Bobby tidak mendapat dukungan. FMJM juga akan melakukan somasi kepada Wali Kota Medan Muhammad Bobby Afif Nasution karena kebijakannya yang merugikan warga.

“Somasi akan kita layangkan dalam pekan ini,” tegas Agum.

Baca Juga: Polemik Median Jalan Medan Johor, Pedagang Protes Omzet Anjlok

3. Sebut aktivitas pedagang bikin macet, namun belum ada upaya menertibkan atau merelokasi pedagang

Antara Pedagang, JCity, dan Kebijakan Median Jalan, Siapa yang Salah?Median jalan di Karya Wisata, Kecamatan Medan Johor mendapat protes warga. (IDN Times/Prayugo Utomo)

Wali Kota Medan Bobby Nasution beberapa hari lalu mengatakan pemasangan median jalan untuk menertibkan lalu lintas. Dia mengatakan banyak aktivitas masyarakat di wilayah tersebut memakan badan jalan yang menjadi penyebab kemacatan.

"Di sana banyak terdapat aktivitas ekonomi masyarakat, namun minim kesadaran untuk sama-sama menjaga ketertiban lalu lintas. Jadi, harapan kami dengan dibuatnya pembatas jalan ini dapat memahami apa yang menjadi tanggung jawab kami dan mengikuti aturan yang ada. Jangan berjualan di pinggir jalan menuju ke tengah jalan," kata Bobby Nasution dilansir dari akun @prokopim_pemkomedan di Instagram, Senin (19/12).

Ia memang tidak melarang masyarakat untuk melakukan berjualan di kawasan Jalan Karya Wisata. Namun, yang menjadi persoalan, kata dia, tidak jarang para pelaku usaha memakan badan jalan saat menjajakan usaha mereka.

Namun upaya untuk menertiban pedagang atau merelokasi pedagang (bukan menggusur) agar jalan tidak macet belum terlihat dilakukan. Malah langsung melakukan pemasangan median jalan. 

"Masyarakat mengetahui bagaimana upaya kita mensupport UMKM Kota Medan. Namun, jika aktivitas usahanya memakan badan jalan, itu tidak dibenarkan. Ditambah lagi, salah satu kompleks perumahan di sana, pintu masuknya juga memakan setengah badan jalan sehingga membuat ruas jalan berkurang. Melalui OPD terkait saya sudah ingatkan itu untuk menegur keras. Jika tidak ditindaklanjuti akan kami bongkar," terangnya.

Selain itu Bobby juga menyebut kemacetan yang dikeluhkan warga bukan karena pemasangan median/separator, tetapi kurang tertibnya masyarakat dalam berkendara. Terutama memarkirkan kendaraan secara sembarangan di pinggir jalan.

"Sudah beberapa titik kami temukan yang suka parkir sembarangan di pinggir-pinggir jalan yang menyebabkan kemacetan. Mudah-mudahan masyarakat bisa saling menjaga kenyamanan dan ketertiban lalu lintas di mana pun itu," jelasnya.

4. Kompleks Perumahan JCity dan pedagang disalahkan

Antara Pedagang, JCity, dan Kebijakan Median Jalan, Siapa yang Salah?Masyarakat menandatangani petisi protes terhadap median jalan yang dibangun di Jalan Karya Wisata, Medan Johor. (IDN Times/Prayugo Utomo)

Dua hari setelah pernyataan terkait median jalan dan kemacetan, Wali Kota Medan Bobby Nasution malah menyoroti Komplek Perumahan J City yang berada di Jalan Karya Wisata, Kecamatan Medan Johor yang memakan badan jalan.

Dijelaskan Bobby Nasution, bahwa pintu masuk utama ke perumahan tersebut telah memakan setengah badan jalan milik Pemerintah Kota (Pemko) Medan. Bobby Nasution meminta dinas terkait agar menegur dan segera menyelesaikan permasalah tersebut ke pihak pengelola perumahan J City.

Padahal permasalahan pokok dari kemacetan dan keluhan warga adalah median jalan sepanjang 1,9 kilometer yang membuat kemacetan panjang. Kompleks JCity bahkan sudah ada sejak sebelum Bobby menjabat sebagai Wali Kota Medan dan tidak pernah menyebabkan kemacetan berkilo-kilo meter seperti saat ini. 

Sebaliknya keberadaan Kompleks J City membuka akses jalan memotong atau jalan alternatif dari Karya Wisata menuju Jalan Luku yang sering digunakan warga sekitar untuk menghindari kemacetan.

"Itu perumahan J City  itu pintu masuknya ngambil setengah badan jalan  milik Pemko Medan," ucap menantu Presiden Joko Widodo itu saat dijumpai usai meresmikan pembukaan perlombaan E-Sport Piala Wali Kota, Rabu (21/12/2022).

Bobby menegaskan, apabila nantinya peringatan dari dinas terkait tak diindahkan, maka Pemko Medan akan melakukan pembongkaran.

"Tindakan tegas kita akan di bongkar jika tidak ada tindakan baik oleh pihak Perumahan J City," tegasnya. 

Dikatakan Bobby, bahwa pemasangan median jalan di Karya Wisata salah satunya untuk mengamankan aset Pemko Medan

"Karena saat ini banyak sekali pedagang yang jualannya memakan badan jalan maka itulah dipasangnya median jalan tersebut," jelasnya. 

Jika jalan masuk J City lebarnya sekitar 30 meter yang memakan badan jalan sudah dibongkar, apakah  kemacetan berkilo-kilo meter dari JIP I hingga simpang Jalan AH Nasution akan terurai? Mari kita tunggu.

Kemudian saat disinggung soal akan lakukan somasi warga, Bobby pun berkeras dan menyatakan akan tetap memasang median jalan di kawasan tersebut.

"Somasi, yang parkir di pinggir jalan itu harusnya disomasi juga lah bilang. Jadi kita buat aturan juga tentu ada perhitungannya dengan tujuan untuk menertibkan," tegasnya.

Tak hanya itu, Bobby pun menyoroti pedagang yang berjualan di Karya Wisata hingga memakan badan jalan

"Karena makin banyak jualan yang maju ke tengah, kita dukung UMKM tapi tetap dengan cara yang baik tidak mengganggu pengendara yang melintas," pungkasnya.

5. Pengamat: Median jalan tidak efisien

Antara Pedagang, JCity, dan Kebijakan Median Jalan, Siapa yang Salah?FMJM menggelar aksi damai memrotes median jalan yang dibangun di Jalan Karya Wisata, Medan Johor. (IDN Times/Prayugo Utomo)

Sukrinaldi, pengamat transportasi Kota Medan angkat bicara terkait adanya median jalan ataupun pembatas jalan di Jalan Karya Wisata.

“Pihak Pemerintah Kota Medan harus memikirkan matang tujuan dari pada pembatas jalan Karya Wisata kegunaannya apa?” ucapnya.

Sukrinaldi menambahkan bahwa, pembatas jalan ini dinilai tidak efisien kegunaannya. Apalagi menghindari kemacetan, karena banyaknya kepentingan orang atau pengguna jalan tersebut.

“Sebelum ada pembatas jalan pun ini sudah sering macet, karena banyaknya area parkir yang berlapis,” tutur Sukrinaldi.

Sukrinaldi menilai bahwa tujuan dari median jalan yang dibuat oleh Pemerintah Kota Medan sangat bagus akan adanya pelebaran jalan. Hal ini mengingat karena padatnya penduduk dan banyaknya arus kendaraan yang keluar masuk baik dari luar menuju ke Medan Johor atau sebaliknya.

“Selama ini tidak diperhatikan karena apa, dilewati tapi orang dibiarkan berjualan di sepanjang trotoar yang sebenarnya bukan diperuntukkan untuk orang jualan. Bukan kita melarang pedagang kaki lima berjualan,” ujarnya.

“Mulai dari perumahan J.City, kalau kita keluar menuju Jalan A.H Nasution itu orang berjualan banyak. Jadi orang itu lah melakukan penyempitan dan yang kedua ada beberapa pengusaha yang menggunakan badan jalan untuk area parkir usahanya sehingga berlapis. Itu tidak dibenarkan yang berlapis, karena itu bukan pusat perbelanjaan,” tambahnya.

Hal ini diperlukan untuk sosialisasi Pemerintah Kota Medan kepada masyarakat maupun pedagang sekitarnya, membuat kesepahaman hadirnya pembatas jalan.

Menurut Sukrinaldi, jalan Karya Wisata merupakan jalan lintas yang bisa masuk di sejumlah titik perumahan. Maka, perlu diperhatikan dan ditertibkan dengan menggunakan rambu-rambu lalu lintas.

“Sudah kita tidak bisa menertibkan para pedagang yang berjualan di sepanjang bantaran jalan. Lantas kita tidak melakukan akses jalan kepada orang yang berhenti dan terutama pihak perhubungan juga harus membuat rambu-rambu yang melarang mereka berhenti atau stop ataupun parkir,” jelasnya.

Rambu-rambu lalu lintas dapat menilai jalan tersebut untuk memiliki kelasnya. Sehingga para petugas bisa menindak dan menunjukkan arah tersebut.

Dengan hadirnya pembatas jalan ini, Sukrinaldi mengatakan perlu. Namun, yang menjadi catatan adalah jika ada perumahan dan sekolah maka seharusnya dibuat satu jalur yang memutus mereka membalik arah atau tidak.

Jadi dari kemacetan ini, sebenarnya siapa ya yang salah? Pedagangnya, Pengguna Jalannya, atau Median Jalannya?

Baca Juga: Soal Macet Karena Median Jalan, Warga Akan Somasi Wali Kota Bobby

Topik:

  • Arifin Al Alamudi

Berita Terkini Lainnya