7 Jurus Bayu Krisnamurthi Membawa Bulog Bertransformasi

Kepemimpinan transformasi raih kembali trust masyarakat

Jakarta, IDN Times - Ditunjuknya Bayu Krisnamurthi sebagai Direktur Utama Perum Badan Urusan Logistik (Dirut Bulog) oleh Menteri BUMN, Erick Thohir pada 1 Desember 2023 mengejutkan banyak pihak. Banyak yang mempertanyakan apakah Dosen Agribisnis IPB itu mampu menggantikan Budi Waseso memimpin perusahaan sebesar Bulog, BUMN yang memiliki rantai distribusi pangan terluas dan terbesar di Indonesia.

Dari rekam jejaknya, Bayu pernah menjabat Wamentan (2010) dan Wamendag (2011) pada Era Presiden SBY. Kemudian pada Era Presiden Jokowi ia diangkat menjadi Komisaris Utama PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) (2021-2023) dan terakhir menjabat Ketua Dewan Pengawas Perum Bulog.

Namun Bayu menunjukkan kepiawaiannya dan membawa Bulog tancap gas dengan tagline Transformasi. BUMN ‘tambun’ berusia 57 tahun ini diubah menjadi lebih bertaji dan bergigi. Visi Transformasi yang dibangun Bayu Krisnamurthi terdiri dari 4 poin utama: Kepemimpinan rantai pasok, Kepercayaan, Pelayanan prima, dan Kontribusi kesejahteraan masyarakat.

Tidak sendirian, Bayu bersama tim manajemen Bulog lainnya yang dilantik pada Desember 2023 berusaha memberi warna dan harapan baru buat Perum Bulog untuk menjadi lebih terpercaya dengan layanan lebih profesional dan meningkatkan kontribusi bagi kesejahteraan masyarakat.

“Bulog memiliki sejarah dan reputasi masa lalu yang khas. Ke depannya, kami mengidentifikasikan diri menjadi perusahaan rantai pasok pangan. Kami tidak memiliki produksi dan konsumsi, tetapi kami menghubungkan produksi dan konsumsi pangan itu dengan suatu rantai pasok pangan yang handal, karenanya slogan baru kami adalah Mengantarkan Kebaikan,” ucap Bayu Krishnamurthi.

Melalui program transformasi yang dicanangkan pada pertengahan Mei lalu oleh Perum Bulog, jajaran direksi profesional yang dimilikinya, merasa optimis bisa memperbaiki reputasi Perum Bulog kembali.

“Banyak hal yang sedang kami perbaiki saat ini, baik secara internal maupun eksternal. Serangkaian program sedang kami lakukan untuk meraih kepercayaan publik kembali, dengan bekerja lebih transparan, termasuk melaksanakan sistem open bid impor beras, yang dapat menunjukkan bagaimana pergerakan penawaran harga dari masing-masing calon mitra secara terbuka. Di tahun 2024, sistem itu telah dilakukan sejak Januari, sejak impor batch pertama. Sistem ini mencegah kemungkinan ada pengelembungan harga atau mark up seperti yang dituduhkan,” ungkapnya.

Berikut 7 jurus yang dilakukan oleh Bulog di bawah kepemimpinan Dirut Bayu Krishnamurthi sejak Desember 2023 hingga Juli 2024 untuk mencapai Visi Transformasi:

1. Re-Branding untuk mempertajam bisnis komersial

7 Jurus Bayu Krisnamurthi Membawa Bulog BertransformasiLogo Bulog (dok. bulog.co.id)

Pada HUT ke-57 Bulog, 22 Mei 2024, Perum Bulog resmi meluncurkan logo baru. Wakil Menteri BUMN, Kartika Wirjoatmodjo mengatakan, dengan wajah baru, Bulog diharapkan bisa menggenjot bisnis komersialnya.

“Kita juga ingin Bulog bertransformasi menjadi perusahaan yang semakin komersial,” kata Kartika alias Tiko di Balai Kartini, Jakarta, Rabu (22/5/2024).

Tak hanya menjalankan penugasan pemerintah dalam stabilisasi harga pangan, Bulog juga menjual produk secara komersial, dan juga memiliki bisnis komersial lainnya.

Untuk produk beras misalnya, tak hanya menyalurkan cadangan beras pemerintah (CBP), Bulog juga menjual beras komersial seperti beras dengan merek Nanas Madu, Besita, Fortivit, Lereng Ijen, dan sebagainya. Ada juga produk minyak goreng, tepung terigu, dan lain-lain.

Tiko berharap, bisnis-bisnis komersial yang dijalankan Bulog bisa bersaing dengan kompetitor lain baik skala nasional maupun global.

“Kita ingin bisnis Bulog di-supply chain, dalam food ecosystem bisa semakin baik, dan bisa bersaing dengan pemain-pemain global yang serupa di Indonesia maupun di luar negeri,” ujar Tiko.

Untuk mencapai target-target di atas, Tiko mengatakan, Bulog harus menjaga kepercayaan konsumen, menjaga kualitas layanan, dan bisa mengikuti perkembangan yang ada.

Oleh sebab itu, Tiko meminta pegawai Bulog, khususnya generasi millennial untuk memastikan perusahaan bisa terus bertransformasi.

“Kita ingin bahwa semangat ulang tahun Bulog menjadi katalis buat kita semua, khususnya buat teman-teman rekan-rekan millennials di Bulog untul mentransformasi Bulog menjadi perusahaan yang modern dan sesuai dengan cita-cita ke depan,” tutur Tiko.

Meski Bulog diminta mempertajam bisnis komersial, Tiko memastikan Bulog juga akan tetap menjalankan penugasan dari pemerintah, terutama dalam hal stabilisasi pasokan dan harga pangan.

“Kalau penugasan tetap ada pasti. Tapi Bulog ingin semakin juga masuk ke komersial, pasti kita atur supaya lebih berimbang, tapi tetap penugasan bisa berjalan dengan baik,” ujar Tiko.

2. Melakukan Huluisasi hingga Hilirisasi

7 Jurus Bayu Krisnamurthi Membawa Bulog BertransformasiAktivitas di Gudang Perum Bulog (Dok. Perum Bulog)

Untuk menciptakan ketahanan pangan yang kuat, dibutuhkan kerjasama antara para pelaku rantai pasok pangan dari hulu ke hilir. Itulah mengapa Perum Bulog mulai melakukan huluisasi. Perum BULOG pun mulai masuk ke ranah hulu dengan memiliki program bernama Mitra Tani.

“Menjadi petani itu tantangannya makin besar dan berat. Karenanya petani harus didampingi dan dibantu untuk bisa membantu peningkatan produktivitas. KPI kami adalah meningkatkan produktivitas petani melalui program ini, bukan semata-mata hanya untuk bisa mendapatkan beras. Kalau petani bisa meningkatkan produktivitasnya, maka secara makro ada peningkatan produksi beras. Saat ini sudah ada 250 Hektar lahan yang dikelola dalam program ini ,” kata Bayu menerangkan.

Dengan komitmen yang kuat dan strategi yang tepat, Perum BULOG memastikan bahwa setiap dapur di Indonesia memiliki akses ke pangan yang cukup dan terjangkau. Perum BULOG terus berupaya menjaga stabilitas pangan demi tercapainya kesejahteraan masyarakat sesuai dengan salah satu visi transformasi yang sedang dilakukan oleh Perum BULOG.

Tantangan di sektor produksi, dijawab oleh Perum BULOG dengan program Mitra Tani. Di mana kelompok yang tergabung dalam Mitra Tani, diusahakan peningkatan produktivitas sehingga ada peningkatan produksi beras. Saat ini sudah ada 250 Hektar lahan yang tergabung dalam program ini.

Melalui program Mitra Tani, Perum Bulog mendampingi para petani termasuk memperbaiki dan membantu mengatasi masalah seperti kekurangan akses pupuk dan bibit unggul serta menjadi penjamin pembiayaan produksi.

“Saat ini sudah 1.000 Hektare lahan sawah yang menjadi Mitra Tani dari Perum BULOG dari target pengelolaan 100.000 Hektare. Tentunya jumlah ini jauh lebih kecil dibandingkan jumlah 7 juta Hektare sawah di Indonesia. Namun diharapkan melalui program pendampingan ini, kami bisa membantu meningkatkan produksi beras dari mitra-mitra kami serta menginspirasi program-program serupa lainnya,” jelas Bayu.

General Manager Unit Bisnis Perum Bulog Sentra Niaga, Topan Ruspayandi menyampaikan, saat ini sudah ada 19.500 RPK dengan total omzet mencapai Rp 4,1 Triliun pada tahun 2023.

“Kami melakukan pengembangan jaringan ritel binaan di mana kami bekerjasama dengan masyarakat yang ingin membuka usaha bisnis perdagangan komoditas untuk menjadi mitra Rumah Pangan Kita (RPK),” ucapnya.

Tentunya keberadaan RPK juga makin memudahkan masyarakat luas untuk mendapatkan produk-produk Perum BULOG dalam memenuhi kebutuhan pangan harian. Hal ini juga menunjukkan komitmen Perum BULOG untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.

Sonya Mamoriska Harahap, Direktur Transformasi dan Hubungan Antar Lembaga Perum Bulog berharap dalam waktu 5 tahun ke depan, bisa tetap menunjukkan kepemimpinan kami pada rantai pasok pangan sekaligus meraih kepercayaan masyarakat kembali.

“Tugas utama kami pada distribusi pangan adalah mengantarkan kebaikan,” ujar Sonya.

Pada awal Mei 2024, Perum Bulog mencatat stok cadangan beras pemerintah (CBP) mencapai 1,63 juta ton, merupakan yang tertinggi dalam empat tahun terakhir. Pada musim panen raya beras ini, Bulog menyerap sekitar 560 ribu ton gabah atau setara 273 ribu ton beras. Kini Bulog masih terus melanjutkan pengadaan beras dari hasil panen petani lokal.

3. Mengelola aset-aset dengan optimal

7 Jurus Bayu Krisnamurthi Membawa Bulog BertransformasiDirektur Utama Bulog, Bayu Krisnamurthi (IDN Times/Ridwan Aji Pitoko)

Bayu Krisnamurthi mengungkapkan ada sekitar 10 ribu aset milik Bulog yang idle atau tidak terpakai dengan optimal. Oleh karena itu, Bulog mulai fokus mengelola aset-aset tersebut dengan optimal demi menunjang bisnis komersialnya.

Dari jumlah tersebut, ternyata masih ada banyak aset-aset Bulog yang bisa dimanfaatkan dengan optimal. Namun, tidak semua aset Bulog berada dalam kondisi bagus dan siap dimanfaatkan begitu saja.

"Asetnya Bulog itu ada lebih dari 10 ribu titik di seluruh Indonesia dan yang masih belum termanfaatkan secara optimal itu masih ribuan," ujar Bayu kepada awak media, di Jakarta, Senin (27/5/2024).

Adapun jumlah aset Bulog yang masih bisa dimanfaatkan sekitar 3.000 unit. Ada juga aset-aset Bulog eks gudang atau rumah di lokasi strategis yang hendak dijadikan sebagai salah satu penunjang bisnis komersialnya. Salah satunya adalah eks gudang yang ada di Jalan Gatot Subroto. Bulog menjadikannya sebagai Bulog Business District bernama d'GAT 55.

"Seperti ini (d'GAT 55) kan lokasinya bagus banget. Jadi kita sedang mencari model untuk memanfaatkannya, menjadi bagian dari proses transformasinya Bulog sekaligus menjalankan amanah dari pemegang saham, Kementerian BUMN agar aset-aset milik BUMN itu bisa dioptimalkan," tutur Bayu.

Bulog Business District d'GAT 55 menghadirkan beberapa fasilitas seperti area berolahraga, minimarket, dan tempat nongkrong yang masih dalam tahap perencanaan.

Untuk area berolahraga, d'GAT 55 memiliki lapangan bulutangkis, futsal, dan basket yang disewakan ke masyarakatan umum. Sementara untuk minimarket Bulog yang bernama Mini Boss Food Sentra Pangan Nusantara.

4. Prioritaskan penyerapan gabah dari dalam Negeri

7 Jurus Bayu Krisnamurthi Membawa Bulog BertransformasiDistribusi Bantuan Pangan Perum Bulog (Dok. IDN Times)

Tahun ini Perum Bulog mendapatkan penugasan untuk mengimpor beras sebesar 3,2 juta ton. Pada periode Januari-Mei 2024, jumlah impor sudah mencapai 2,2 juta ton. Impor dilakukan oleh Perum Bulog secara berkala dengan melihat neraca perbetasan nasional dan mengutamakan penyerapan beras dan gabah dalam negeri.

Tantangan lainnya yang dihadapi oleh Perum Bulog adalah berkurangnya produksi dalam negeri. Menurut data BPS, produksi padi pada periode Januari-April 2024 turun 17,54 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu saat mencapai 22,55 juta ton.

Dari Cadangan Beras Pemerintah (CBP) yang dimiliki oleh Perum Bulog saat ini sejumlah 1,8 juta ton, 30 persen berasal dari stok dalam negeri. Hal ini tentunya merupakan suatu pencapaian tersendiri, mengingat masa pengadaan dalam negeri yang singkat dikarenakan masa panen padi yang pendek sekitar 2 sampai 3 bulan.

Untuk bisa menyerap gabah dalam negeri secara maksimal, pengadaan Perum Bulog memiliki beberapa mekanisme.

"Yang pertama adalah membeli gabah, tunggu di gudang. Hal ini hanya bisa dilakukan di 10 Sentra Penggilingan Padi yang dimiliki Perum Bulog, di mana kita bisa menyerap gabah dalam jumlah yang cukup banyak. Pilihan kedua adalah membeli gabah dengan cara menjemput ke petani. Mekanisme ketiga adalah membeli beras asalan dari penggilingan-penggilingan padi kecil yang kita beli dan olah sehingga menghasilkan beras sesuai kemauan pasar,” tambah Bayu.

Walau penyerapan gabah dalam negeri sudah optimal, namun persoalan serius, terdapat pada proses produksi. Menurut data BPS, produksi padi pada periode Januari-April 2024 turun 17,54 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu saat mencapai 22,55 juta ton.

5. Produksi Lebih dari 50 merek beras dan pasarkan berbagai macam produk turunan

7 Jurus Bayu Krisnamurthi Membawa Bulog BertransformasiBeras Bulog Premium (Dok. IDN Times)

Meningkatnya permintaan konsumen akan produk beras premium berkualitas tinggi, juga dijawab oleh Perum Bulog dengan beragam produk beras yang ada.

Bulog melakukan berbagai inovasi dan strategi pemasaran terhadap produk Bulog dengan menghadirkan lebih dari 50 merek beras yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia dan sesuai dengan cita rasa khas daerah tersebut.

“Kami terus bertumbuh mengikuti kondisi zaman yang dinamis,” jelas Febby Novita, Direktur Bisnis Perum Bulog.

Menurutnya Perum Bulog menyediakan berbagai varian produk beras yang menjawab kebutuhan berbagai segmen di masyarakat. Termasuk berbagai produk beras merek nasional, merek lokal dan merek dari Unit Bisnis Industri Perum Bulog sendiri. Pada produk beras merek nasional, merek SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan) menjadi merek beras yang banyak dicari oleh kalangan kelas menengah.

Beberapa jenis beras Perum Bulog khusus yang diproduksi dan merupakan beras merek nasional, di antaranya Beras Fortivit, merupakan produk unggulan dengan tambahan fortifikan berupa multi vitamin dan mineral sehingga memiliki keunggulan nilai gizi lebih baik; Beras Befood dan punokawan, yang merupakan beras pilihan dan diproduksi di fasilitas infrastruktur Sentra Penggilingan Padi (SPP) dan Sentra Pengolahan Beras (SPB) Perum Bulog.

Untuk memasarkan berbagai produk beras dari Perum Bulog, selain dari jalur distribusi pasar tradisional, saat ini Perum Bulog telah masuk ke ritel modern maupun ke e-marketplace, termasuk dengan mendirikan Rumah Pangan Kita (RPK) yang merupakan outlet penjualan pangan pokok milik masyarakat yang dibina oleh Perum Bulog.

Febby mengatakan Rumah Pangan Kita merupakan inisiatif yang sangat penting dalam memperkuat distribusi pangan di Indonesia.

"Program ini tidak hanya mempermudah akses masyarakat terhadap bahan pangan berkualitas, tetapi juga mempermudah dan memberdayakan masyarakat untuk memiliki usaha dengan modal rendah untuk menjadi RPK," ujarnya.

Program Rumah Pangan Kita (RPK) oleh Perum Bulog yang diluncurkan pada tahun 2016, sampai saat ini terdapat 18.646 individu atau rumah tangga yang menjadi RPK dengan+/- 2.071 SKU yang terdistribusi ke RPK baik pelayanan melalui Bossfood, Kanwil/Kancap.

Melalui RPK, Perum Bulog telah berhasil menjangkau berbagai daerah yang memiliki keterbatasan akses pangan dan memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat setempat dengan menciptakan peluang usaha baru.

Dengan berbagai varian produk beras yang ada, Perum Bulog menjawab kebutuhan berbagai segmen pasar dengan beragam tingkat harga. Mulai dari beras medium, sampai dengan kualitas beras premium bertekstur pulen, aromatik serta memiliki warna putih alami. Seluruh beras yang diproduksi Bulog dijual dengan harga yang kompetitif agar tidak melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET) saat sampai ditangan masyarakat.

6. Memulai rencana investasi strategis di Kamboja

7 Jurus Bayu Krisnamurthi Membawa Bulog BertransformasiAntara Foto

Sebagai upaya menjaga stabilitas pangan dan melakukan keunggulan kompetitif rantai pasok beras, Perum Bulog akan melaksanakan langkah strategis melalui kerjasama ekonomi dan investasi pangan dengan negara Kamboja.

Bayu Krisnamurthi mengatakan penugasan pemerintah untuk melakukan investasi pangan ke Kamboja bukan hanya tentang memperluas jangkauan geografis, tetapi juga tentang mewujudkan keunggulan kompetitif rantai pasok beras sehingga ketahanan pangan di Indonesia dapat terwujud.

"Hal ini sesuai dengan salah satu visi transformasi kami, untuk menjadi pemimpin rantai pasok pangan terpercaya,” ujarnya.

Berdasarkan KSA BPS, diperkirakan pada Juni 2024, produksi beras mulai menurun menjadi 2,12 juta ton. Salah satu faktor yang paling mempengaruhi penurunan produksi beras adalah krisis iklim.

Negara Kamboja, sebagai produsen beras yang semakin diperhitungkan di Asia Tenggara pada tahun 2023 (menurut peringkat SeaSia.co), memiliki tanah yang subur untuk menanam beras karena secara gografis terletak di pinggiran Sungai Mekong dan anak-anak sungainya menyediakan sumber air yang melimpah untuk irigasi.

Hal ini tentunya sesuai untuk tanaman padi yang membutuhkan banyak air untuk tumbuh. Karakteristik kesuburan tanahnya juga menyerupai tanah di pulau Jawa.

Investasi pangan ke Kamboja merupakan salah satu langkah strategis pemerintah Indonesia, untuk menjawab tantangan ketahanan pangan.

“Kami siap melaksanakan penugasan tersebut, termasuk melakukan komunikasi dengan beberapa pelaku usaha beras di sana. Kerjasama perdagangan beras yang baik dan telah terjalin dengan Kamboja selama ini, diharapkan dapat meningkat sejalan dengan rencana kerjasama ekonomi dan investasi pangan Perum Bulog di sana,” jelas Bayu.

7. Dorong pemberdayaan perempuan dalam mata rantai pangan

7 Jurus Bayu Krisnamurthi Membawa Bulog BertransformasiPerum BULOG Mendorong Pemberdayaan Perempuan dalam Mata Rantai Pangan Menuju Ketahanan Pangan (IDN Times/Arifin Al Alamudi)

Perempuan juga berperan penting dalam sektor pengolahan pangan di mana mereka mengelola sekitar 70 persen dari tenaga kerja di sektor pertanian dan menghasilkan hingga 80 persen dari produksi makanan pokok.

Hal ini tentunya sejalan dengan teori dari ekonom dunia, John Stuart Mill, yang mengungkapkan bila suatu negara ingin perekonomiannya maju, maka dibutuhkan keterlibatan aktif perempuan di dalamnya, yang tidak hanya sekedar menjadi obyek tapi juga menjadi subyek perekonomian.

Menyadari hal tersebut dan sesuai dengan visi transformasi Perum Bulog, saat ini lebih dari 25 persen karyawan Perum Bulog adalah perempuan.

Sonya Mamoriska, Direktur Transformasi& Hubungan Antar Lembaga Perum Bulog mengatakan pihaknya percaya bahwa dengan meningkatkan kapasitas dan peluang perempuan, dapat tercipta sistem distribusi pangan yang terpercaya dengan layanan prima serta lebih berkontribusi bagi kesejahteraan masyarakat Indonesia. Hal ini sejalan dengan visi-visi transformasi Perum Bulog. Saat ini, ada lebih dari 20 perempuan menempati jabatan pucuk pimpinan wilayah dan manajerial Perum Bulog di Indonesia.

Dalam upaya mencapai ketahanan pangan global, peran perempuan dalam mata rantai pangan semakin diakui sebagai elemen kunci yang tidak dapat diabaikan. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa keterlibatan perempuan dalam sektor pertanian dan pangan memiliki dampak signifikan terhadap peningkatan produktivitas, keamanan pangan, dan kesejahteraan komunitas.

“Keterlibatan perempuan secara aktif dalam mata rantai pangan adalah kunci untuk mencapai ketahanan pangan global. Dengan memberdayakan perempuan dan mengatasi tantangan yang mereka hadapi, kita dapat meningkatkan produktivitas pertanian, memastikan ketersediaan pangan dengan sistem distribusi yang baik dan menciptakan sistem pangan berkelanjutan melalui pengolahan yang tidak menyebabkan mubazir pangan,” tegas Stania Puspawardhani, pengamat ekonomi hijau dan kandidat Doktor di IPB.

Menurutnya perempuan berkontribusi secara substansial dalam mata rantai pangan di seluruh dunia. Mereka terlibat dalam berbagai tahap produksi, mulai dari penanaman, pemanenan, pengolahan, distribusi hingga konsumsi.

Di banyak negara berkembang, perempuan sering kali menjadi tulang punggung pertanian keluarga, memainkan peran penting dalam memastikan ketersediaan pangan bagi keluarga dan komunitas mereka.

Itulah 7 jurus yang dilakukan oleh Bulog di bawah kepemimpinan Dirut Bayu Krishnamurthi sejak Desember 2023 hingga Juli 2024 untuk mencapai Visi Transformasi. 

Baca Juga: Ini Jadwal Lengkap Pertandingan PON 2024 di Sumut

Topik:

  • Arifin Al Alamudi

Berita Terkini Lainnya