TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Hadapi Digital Skills Gap, Menkominfo Sebut Talenta Ini Harus Dimiliki

Talenta digital harus dilengkapi dengan soft-skill

Unsplash/@anniespratt

Medan, IDN Times- Penerapan teknologi digital untuk menciptakan inovasi atau memodifikasi hal yang sudah eksis guna memenuhi kebutuhan baru. Dalam hal ini, Pemerintah Indonesia juga menjadikan percepatan transformasi digital sebagai bagian dari agendanya, karena dapat menjadi upaya pemulihan ekonomi pasca pandemik COVID-19. Sekaligus mempersiapkan masyarakat Indonesia untuk memasuki era revolusi industri 4.0. 

Percepatan transformasi digital di Indonesia juga dibantu dengan teknologi yang sudah tersedia. Artificial intelligence (AI), 5G, cloud computing, dan Internet of Things (IoT) adalah beberapa teknologi baru yang telah ada dan akan terus berkembang untuk mendukung aktivitas sehari-hari ketika transformasi digital sudah diterapkan.

Selain itu, transformasi digital juga memerlukan talenta-talenta digital yang memiliki kapabilitas untuk menjalankan teknologinya.

Baca Juga: XL Mulai Kenalkan Jaringan Internet 5G di Medan, Seberapa Cepat?

1. Indonesia saat ini masih menghadapi tantangan digital skills gap

https://unsplash.com/@brookecagle

Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G. Plate dalam pembukaan Online Academy Angkatan 2 DTS 2020, mengatakan bahwa Indonesia saat ini masih menghadapi tantangan digital skills gap.

Oleh karena itu, Indonesia memerlukan berbagai talenta yang memiliki keahlian industri 4.0, seperti Big Data Analytics, AI, Cybersecurity, Cloud Computing, IoT, Machine Learning, dan sebagainya.

2. Talenta digital harus dilengkapi dengan soft-skill

Unsplash/@amprsndphoto

Untuk mempersiapkannya, Johny berujar, talenta digital harus dilengkapi dengan soft-skill yaitu 21st Century Skills yakni Critical Thinking, Creativity, Collaboration, dan Communication. Kombinasi dari kecakapan-kecakapan inilah yang paling dibutuhkan untuk membantu akselerasi transformasi digital. 

Namun, menurut data World Bank 2016, Indonesia hingga tahun 2030, membutuhkan setidaknya sembilan juta talenta digital, atau sekitar 600 ribu talenta per tahun sejak tahun 2015.

Guna menyiapkan kebutuhan Sumber Daya Manusia (SDM) tersebut, pemerintah memerlukan dukungan dari berbagai pihak, termasuk perguruan tinggi yang merupakan tempat untuk mencetak talenta digital baru.

Baca Juga: Mengenal Etika dalam Komunikasi Digital, Gak Boleh Sembarangan

Berita Terkini Lainnya