TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Wamentan Berharap Benih Bibit Jadi Unggul dengan Produksi Tinggi

Bibit palsu yang beredar meresahkan petani dan masyarakat

Wakil Menteri Pertanian, Sudaryono saat mengunjungi Kantor Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan di Medan (IDN Times/Indah Permata Sari)

Medan, IDN Times - Wakil Menteri Pertanian, Sudaryono mengunjungi Sumatera Utara untuk melakukan kunjungan kerja (Kunker). Salah satunya, meninjau dan memberikan arahan di Kantor Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan (BBPPTP) Medan, Jalan Asrama 124 Helvetia, Sei Sikambing B, Kecamatan Medan Helvetia, Kota Medan.

Sebelumnya, Menteri Sudaryono melakukan tanam cabai dan bawang di Desa Sena, Kecamatan Batang Kuis, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara. Kemudian tiba di lokasi pompanisasi dan melakukan peninjauan dan menyapa para petani di Desa Kolam, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, Sumut.

1. BBPPTP diharapkan bisa menciptakan bibit benih dan bibit yang unggul yang produksinya tinggi

Menteri Sudaryono menjelaskan tempat peninjauan ini merupakan tempat perbenihan pembibitan. Seperti contohnya, perbenihan sawit dan tanaman perkebunan lainnya. Sebagai contoh yakni karet, kakao dan seterusnya.

Sehingga, ditempat ini untuk mengunci, mengembangkan bagaimana bisa menciptakan bibit benih dan bibit yang unggul yang produksinya tinggi.

“Bahwa Kementerian pertanian dalam hal ini pemerintah ternyata mampu. Secara teknologi mampu jadi tinggal bagaimana edukasi kepada rakyat dan petani yang menanam sawit, karet, kakao bisa dan harus mengakses bibit yang baik,” jelasnya pada Minggu (11/8/2024).

2. Bibit palsu yang beredar meresahkan petani dan masyarakat

Sudaryono menyayangkan terkait adanya bibit palsu yang beredar pada petani dan masyarakat. Dari bibit palsu ini, berdampak merugikan besar.

“Sangat disayangkan memang diluar sana banyak yang menjual bibit palsu, kasihan, itu jahat banget. Kenapa? Kalau menanam padi bibit palsu itu yang rugi 4 bulan. Tapi kalau sawit itu ruginya 30 tahun. Jadi, maka sangat penting dalam kaitannya kemandirian pangan dan kemandirian energi dimana pemerintah sudah menetapkan B35 dan akan terus ditingkatkan. B35 dan seterusnya itu kan bahannya adalah dari sawit biosolarnya,” jelasnya.

Berita Terkini Lainnya