Begal Marak di Medan, Lemahnya Komunikasi di Keluarga Jadi Faktor
Kasus kejahatan di jalanan jadi perhatian serius
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Medan, IDN Times- Kasus kejahatan di jalanan terutama begal marak saat ini di Kota Medan. Hal ini menjadi perhatian serius. Bahkan Wali Kota Medan Bobby Nasution sampai mengapresiasi tindakan tegas untuk para pelaku, termasuk tembak mati.
Banyak faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya aksi begal, termasuk kondisi sosial, ekonomi, dan lingkungan.
Dosen STIK-P Arianda Tanjung mengatakan maraknya aksi begal ini, menurutnya kerap terabaikan faktor lemahnya pola komunikasi dalam keluarga.
"Ketika komunikasi dalam keluarga terhambat, anggota keluarga mungkin tidak memahami perasaan, kebutuhan, dan masalah satu sama lain. Ini dapat menyebabkan rasa ketidakpedulian dan kurangnya empati antar anggota keluarga," kata Arianda, Sabtu (15/7/2023).
Baca Juga: Komunitas Cabe Gelar Aksi Dukung Bobby Soal Tembak Mati Begal
1. Mencari perhatian dengan cara yang salah
Merasa terabaikan, ia kemudian mencari perhatian di luar. Sayangnya justru terjerumus dengan hal-hal negatif.
"Seseorang yang merasa tidak didengar atau diabaikan mungkin mencari perhatian di luar keluarga, yang dapat memicu perilaku yang merugikan seperti terlibat dalam aksi begal," katanya lagi.
Tak sampai di situ, kata Arianda, ketidakmampuan keluarga untuk berkomunikasi dengan baik juga dapat menyebabkan konflik yang sering terjadi. Konflik yang tidak diselesaikan dengan baik dan meningkat menjadi kekerasan dapat menciptakan lingkungan yang tidak aman dan tidak stabil.
"Anggota keluarga yang tumbuh dalam lingkungan ini mungkin terpengaruh oleh kekerasan dan kemudian terlibat dalam aksi begal sebagai cara untuk mengungkapkan frustasi, marah, atau mencari kepuasan melalui cara yang salah," tambahnya.
Baca Juga: Polisi Ungkap Aksi Begal di Tapteng, Satu Pelaku Dihadiahi Timah Panas