Abang Bupati JR Saragih Mendaftar ke PDIP untuk Pilkada Simalungun

Anton sendiri diketahui masih aktif sebagai ketua Ikatan Keluarga Islam Simalungun (Ikeis). Selama ini dia memang berdomisili di Jakarta. Dia menampik, pendaftaran dirinya itu mendompleng ketenaran adiknya, JR Saragih di Simalungun.

Anton langsung mengambil jalan pintas ke PDI Perjuangan Sumut untuk mendaftar. Sebab, proses penjaringan di tingkat kabupaten sudah selesai. Penjaringan bakal calon bupati dan wakil bupati di tingkat DPD Sumut sendiri berakhir pada 20 Desember.

Anton juga menegaskan keinginannya agar PDI Perjuangan menjadi partai pengusung, bukan hanya sekedar pendukung. Di DPRD Simalungun, PDI Perjuangan berhasil meraih 8 kursi. Butuh dua kursi lagi agar dia bisa maju sebagai calon bupati.

“Komunikasi dengan partai lain tentu akan kami buka. Terutama dengan PAN, Gerindra, PPP, PKS dan lainnya,” kata Anton.

Berkas-berkas pendaftaran Anton sudah diserahkan. Dia hanya tinggal menunggu proses selanjutnya dari partai. Tim pemenangannya juga sudah mulai bergerak untuk mendongkrak elektabilitas Anton di Simalungun.

Ketua Badan Pemenangan Pemilu PDI Perjuangan Sumut, Mangapul Purba yang menerima berkas pendaftaran Anton itu menyebut, meski memiliki reputasi yang baik di kalangan warga Simalungun, partai tetap menjalankan prosedur penjaringan.

“Nama-nama yang sudah daftar ini akan kami serahkan ke DPP,” katanya.

Dia tak menampik, ada beberapa nama yang cukup kuat untuk diusung PDI Perjuangan pada Pilkada Simalungun. Hanya saja, dia enggan menyebut nama-nama tersebut.

“Ada sekitar empat nama. Tapi tak usah dulu saya sebut,” katanya.

Penetapan calon bupati yang akan diusung partai itu, kata dia, ada di tangan DPP. Pihaknya juga akan masuk pada tahapan selanjutnya, yakni survei untuk melihat sejauh mana kepopuleran kandidat.

“Tentu kami juga akan membantu agar elektabilitas kontestan semakin naik. Kami akan menggunakan lembaga survei, pihak ketiga, untuk menjalankan tahapan ini,” ungkapnya.

Namun, tambahnya, yang paling penting adalah komitmen kandidat untuk membangun daerah. Penilaian ini akan dilakukan sesuai dengan mekanisme partai. Selanjutnya, penilaian itu akan dikombinasikan dengan hasil survei.

“Mana yang lebih bagus, itu yang akan diputuskan oleh DPP Partai,” katanya.