Jadi Penangkal COVID-19, Produk Berbahan Eucalyptus Diproduksi Massal
Koperasi Jurnalis Mandiri bikin sabun dari eucalyptus
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Medan, IDN Times - Dipercaya bisa menjadi penangkal virus COVID-19, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan), Fadjry Djufry mengatakan akan membuat produk berbasis tanaman atsiri atau eucalyptus secara massal melalui pihak swasta. Kementerian Pertanian (Kementan) hanya melakukan penelitian serta uji laboratorium saja.
"Kita sudah bekerja sama dengan beberapa perusahaan swasta dan mereka sepakat untuk memproduksi produk tersebut secara masal," kata Fadjry, dalam keterangan persnya yang diterima IDN Times, Sabtu (4/7).
Seperti diketahui, dalam proses produksinya, Balitbangtan sudah menggandeng PT Eagle Indo Pharma untuk membantu memasarkannya ke masyarakat luas. Perusahaan swasta tersebut juga tidak asing lantaran sudah melakukan produk seperti minyak kayu putih.
Baca Juga: 7 Manfaat Minyak Eucalyptus yang Gak Cuma Menghangatkan Tubuh
1. Balitbangtan tengah melakukan pendekatan kerja sama dengan mitra asing
Tidak hanya dalam negeri saja, Balitbangtan tengah melakukan pendekatan kerja sama dengan mitra asing seperti perusahaan farmasi dari Jepang, Kobayashi dan Aptar Pharma dari Rusia. Kedua perusahaan tersebut sudah memiliki cakupan pemasaran di berbagai negara mulai dari Asia Tenggara, Tiongkok, Jepang, AS, Rusia hingga Eropa.
"Saya harap kerja sama yang kami coba lakukan ini bisa mempercepat produksi massal produk antivirus itu demi memenuhi permintaan masyarakat luas. Sehingga paling tidak kita bisa berkontribusi juga terhadap penekanan penyebaran COVID-19," katanya.
Sebagai informasi, produk antivirus tersebut tersedia dalam berbagai bentuk seperti inhaler, roll on, salep, balsem, dan diffuser.
Baca Juga: Tangkal COVID, Jurnalis Bina Mandiri Kembangkan Produk dari Eucalyptus