Dok. SMU Chandra Kumala School
Penelitian ini sudah dimulai sejak tahun 2017. Saat itu Sekolah Chandra Kumala menerima undangan berharga dari Center Innovative Learning, (Indonesia) dan Quest Institute, (Amerika Serikat) untuk melakukan riset microgravity di luar angkasa yang kemudian akan diluncurkan ke International Space Station (ISS) melalui roket NASA.
Atas undangan itu, CKS membuat program penelitian yang dinamakan Chandra Kumala School Space Research Programme (CKSSRP) yang berangotakan siswa-siswi CKS yakni Fira (Group Leader and Project Manager), Pras (Engineer), Ryo (Programmer), Russel (Biology Expert), Nadya, Joanne and Venny (Marketing and Documentary Team).
Program penelitian ini dimentori oleh peneliti, Suwandi, S.Si M.Pd, ahli biologi dr Diyah dan ahli teknologi Andrew Watts yang juga pengajar di Sekolah Chandra Kumala. Program penelitian ini dilakukan untuk dikirim ke ISS guna mengetahui apakah penelitian ini mampu bekerja pada kondisi tanpa adanya gravitasi.
Dalam experiment ini, CKSSRP memfokuskan untuk mengamati pertumbuhan Slime Mold di dalam 3D-Maze. Slime Mold (physarum polycephalum) protista yang sensitif terhadap cahaya dan bereaksi terhadap rangsangan seperti makanan dan air, ia akan tumbuh dan membuat "cabang" untuk mencapai sumber makanan.
"CKSSRP menggunakan Slime Mold sebagai model untuk sel-sel induk yang digunakan dalam rekayasa transplantasi, seperti pertumbuhan jaringan dan evolusi organisme molekuler," ujar Fira, pemimpin kelompok peneliti tersebut.
Gimana, keren kan guys!