Petang itu hujan turun deras
Ruth langsung was-was
Khawatir air akan kembali naik
Trauma akan banjir yang menghantam Tapanuli Tengah
Tukka, tiga pekan pasca banjir
Ruth Mai Hutagalung, nama lengkapnya. Perempuan 42 tahun itu, masih ingat betul bagaimana banjir bandang menghantam rumahnya di kawasan, Kelurahan Sibuluan Terpadu, Kecamatan Pandan pada Selasa (25/11/2025).
Rumah itu bukan miliknya. Dia diberikan izin oleh empunya untuk tinggal dan merawat rumah itu.
Saat air naik, Ruth, Abdul suaminya bersama empat anaknya berada di rumah. Mereka sempat panik ketika air kian naik.
Mereka sempat bingung, saat air sudah mengepung mereka. "Kami langsung di panggil untuk masuk ke sana. Ke bank sampah," kata Ruth memulai obrolan dengan IDN Times, Jumat (18/12/2025).
Bangunan bank sampah yang dikelola Yayasan Menjaga Pantai Barat (YAMANTAB) itu memang letaknya sedikit lebih tinggi dari bangunan lainnya. Saat itu Ruth dipanggil oleh Damai, Direktur Bank Sampah Yamantab yang saat itu berada di sana.
Ruth mengantar dua anaknya yang masih kecil ke bank sampah. Sementara dua lainnya, membantu Ruth dan suami mencoba menyelamatkan sejumlah barang-barang berharga dari rumahnya.
