Langkat, IDN Times - Sidang kasus pembunuhan eks anggota DPRD Langkat Paino digelar secara langsung di beberapa titik lokasi kejadian di Desa Besilam Bukut Lambas (BL), Kecamatan Wampu, Kabupaten Langkat, Sumatra Utara, Rabu (24/5/2023).
Paino ditemukan tewas dengan luka tembak pada bagian dada kanan. Guna menjaga kondusifitas dalam sidang lapangan ini, sedikitnya ratusan personil termasuk dari Brimob Detasemen A Polda Sumut diterjunkan ke lokasi persidangan.
Kapolres Langkat AKBP Faisal Rahmat Husein Simatupang mengatakan, sesuai dengan surat permintaan pengamanan dari Kejaksaan Negeri (Kejari) Langkat, terkait sidang lapangan kasus pembunuhan eks anggota DPRD Langkat. Sekitar 150 personel termasuk Brimob Polda Sumut diterjunkan ke lokasi.
"Ada sekitar 150 personel termasuk Brimob yang diterjunkan ke lokasi pembunuhan sesuai dengan permintaan dari Jaksa Penuntut Umum (JPU)," kata Kapolres Langkat AKBP Faisal Rahmat Husein Simatupang.
AKBP Faisal Rahmat Husein Simatupang menjelaskan, bahwa tujuan dari turunnya personil kepolisian dari Polres Langkat ini untuk menjaga kekondusifan dan keamanan selama proses jalanya sidang dilokasi kejadian penembakan.
"Tujuan dari turunnya personil Polres Langkat ini adalah untuk menjaga kekondusifan dan keamanan selama sidang lapangan berlansung," jelas AKBP Faisal Rahmat Husein Simatupang.
Sementara itu, sesuai dengan permintaan kuasa hukum terdakwa pada persidangan yang lalu, agar dilaksanakan sidang lapangan guna mengetahui dimana saja lokasi-lokasi tempat peristiwa berlangsung termasuk lokasi tempat para pelaku merencakan pembunuhan, posisi korban sebelum di tembak dan lokasi korban di eksekusi oleh pelaku.
Dalam kasus pembunuhan eks anggota DPRD Langkat Paino di Pengadilan Negeri Stabat telah melakukan persidangan atas 5 orang terdakwa, yaitu Luhur Sentosa Ginting alias Tosa (26) yang disangkakan polisi sebagai otak pelaku, Dedi Bangun (38) sebagai eksekutor penembakan, Persadanta Sembiring (43), Heriska Wantenero alias Tio (27), dan Sulhanda Yahya alias Tato (27).