Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Anggota Mapolsek Pandan saat berada di TKP (Hendra Simanjuntak)

Tapanuli Tengah, IDN Times - Sumihar Simatupang (49) warga Kelurahan Aek Habil, Kecamatan Sibolga Selatan, Kota Sibolga, Sumatera Utara menjadi korban perampokan oleh dua orang pria tak dikenal. Peristiwa nahas itu terjadi di Pantai Indah Kalangan, Sabtu (15/2).

"Tadi sekira pukul 12.00 WIB kejadiannya," kata Sumihar saat ditemui.

1. Perampokan terjadi saat korban berjalan kaki menuju Pantai Indah Kalangan

Korban bersama Polisi mendatangi lokasi perampokan (Hendra Simanjuntak)

Sumihar mengungkapkan, peristiwa perampokan yang ia alami terjadi saat hendak menuju Pantai Indah Kalangan. 

Sebelumnya, Sumihar mengaku sedang berkomunikasi melalui telepon selular dengan seseorang.

"Ada telepon dari tetanggaku, mak Gortap. Dua tahun lalu mak Gortap ini tetangga kami. Melalui telepon selular, katanya mau bayar utang sebesar Rp 3juta," bebernya.

Lebih lanjut Sumihar bercerita, setelah melakukan pembicaraan melalui telepon selular dengan mak Gortap, kemudian mereka sepakat untuk bertemu di Pantai Indah Kalangan.

"Berjanji dia (mak Gortap) mau bayar utangnya itu di Pantai Indah Kalangan," jelasnya.

Setelah itu, korban bergegas menuju tempat yang telah ditentukan. Dari Kota Sibolga, dia pun bergegas berangkat dengan menumpangi angkutan umum.

"Sudah sampai di Kalangan, dia (mak Gortap) mengarahkan aku untuk masuk ke Pantai Kalangan," ungkapnya.

2. Korban dihampiri dua orang pria

Ilustrasi (IDN Times/Sukma Shakti)

Saat berjalan kaki menuju Pantai Indah Kalangan, lalu ia kemudian menelepon dengan mak Gortap.  Di tengah perjalanan, Sumihar mengaku didatangi dua orang pria yang tak dikenal dengan mengendarai mobil jenis Avanza.

Dua pria itu, lanjut Sumihar langsung merampok telepon genggam dari tangannya. Tidak hanya merampok telepon selular, dua orang pria itu, kata dia juga ingin merampas tas miliknya. 

"Sempat ada perlawanan, sampai berdarah jari telunjukku kenak besi tas. Karena saat mau dirampas, kutarik tasku dari tangan perampok itu," jelasnya.

3. Korban diancam menggunakan pistol oleh pelaku

Ilustrasi (IDN Times/Arief Rahmat)

Melihat ada perlawanan dari korban, kemudian salah satu pelaku kembali melakukan pengancaman. 

Sumihar mengaku ditodong dengan senjata sejenis pistol.  "Kau serahkah tas mu, atau tidak kutembak kau," kata Sumihar menirukan ucapan pelaku.

Mendapat ancaman dari pelaku, ia mengaku lemas dan pasrah dengan peristiwa yang dialaminya. "Daripada saya ditembak, lebih baik saya serahkan tas milik saya sama dua orang pria itu," katanya.

4. Oleh kakaknya, Sumihar dibawa ke Mapolsek Pandan

Korban didampingi kakaknya saat berada di Mapolsek Pandan

Setelah peristiwa itu, Sumihar pun batal bertemu dengan temannya (mak Gortap). Dia pun memutuskan untuk pulang ke rumahnya di Kota Sibolga.

"Gak ada lagi kepikiran minta tolong sama warga, apalagi jari ku terus mengeluarkan darah," jelasnya.

Setibanya di rumah, kata Sumihar, ia pun menceritakan peristiwa perampokan itu kepada saudaranya. 

Oleh kakak korban, Sarida Simatupang, ia dibawa ke Mapolsek Pandan untuk melaporkan peristiwa perampokan itu.

"Kalau kerugian ada lah Rp. 3 juta. Karena di dalam tas saya ada uang sekitar Rp. 1 juta. Kemudian KTP dan kartu BPJS," ungkapnya.

5. Peristiwa perampokan itu sedang ditangani Polsek Pandan

Ilustrasi polisi. Dok.IDN Times

Terpisah, Kapolsek Pandan, Iptu Zulkarnaen Pohan saat dikonfirmasi membenarkan telah menerima laporan terkait peristiwa perampokan yang dialami Sumihar.

Dia pun mengaku saat ini pihaknya sedang mendalami kasus tersebut. "Dalam kasus ini, kita masih melakukan penyelidikan. Sebagai langkah awal kita sudah melakukan olah TKP dan melakukan Visum terhadap tangan korban," terang Zulkarnaen.

Editorial Team