Batam, IDN Times - Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Sumatera Utara menyebut tujuh perusahaan diduga menjadi pemicu utama bencana ekologis berupa banjir bandang dan longsor yang menerjang kawasan Tapanuli, Sumatera Utara.
Sejak Selasa (25/11/2025), delapan kabupaten/kota terdampak, dengan Tapanuli Selatan serta Tapanuli Tengah mengalami kerusakan terparah.
Puluhan ribu warga mengungsi, ribuan rumah dan lahan pertanian rusak, sementara 51 desa di 42 kecamatan dilaporkan terdampak. Kawasan Ekosistem Harangan Tapanuli sebagai penyangga hidrologis penting di Sumut menjadi pusat kerusakan.
