Elfin Elyas Nainggolan resmi dilantik menjadi Penjabat Bupati Tapanuli Tengah (Dok. IDN Times)
Hujan deras melanda Tapanuli Tengah, Sumatra Utara meninggalkan duka bagi warga. Sejumlah desa di Kecamatan Barus dikabarkan terendam banjir bandang dan longsor, Jumat (11/11/2022).
Selain dilanda bencana alam, tiga warga dikabarkan tewas akibat tertimbun longsor.
"Selain banjir bandang, longsor juga terjadi di Kecamatan Barus dan Barus Utara," kata Rahmad, salah seorang pendamping Desa di Kecamatan Barus pasca banjir.
Rahmad menyebut, banjir yang melanda beberapa desa di Barus akibat luapan aliran sungai Aek Sarasa. Beberapa titik akses jalan terendam dan terkena longsoran tanah sehingga membuat arus lalu lintas terputus.
Akibat bencana itu, puluhan rumah warga di Kecamatan Barus, Desa Sigambo-gambo dan di Kelurahan Padang Masiang juga tergenang air.
"Akses jalan di Desa Parik Sinomba tidak dapat dilalui. Satu gedung sekolah SD Aek Dakka 2, Desa Siharbangan, Barus Utara tertimpa tanah longsor," sebutnya.
Sementara, Camat Barus Utara, Romulus Simanullang saat dikonfirmasi menyebutkan, dua rumah warga di Desa Siharbangan mengalami kerusakan akibat dilanda longsor.
Selain merusak rumah, longsor juga menelan tiga korban jiwa. Seorang ibu rumah tangga beserta dua anaknya dikabarkan tewas.
"Korban jiwa akibat longsor di Barus Utara, Kristina Simamora (37), Mikael Simbolon (9), Taskia Simbolon (5)," jelasnya.
Dari data yang diterima, kata Romulus, di Kecamatan Barus Utara, lima rumah warga terkena dampak longsor. Material tanah longsor disebutkan masuk ke dalam rumah warga.
Sementara, petugas BPBD Tapteng dan petugas Pos Sar Sibolga beserta pihak kecamatan sudah melakukan evakuasi di lokasi kejadian.
"Beberapa warga yang terdampak banjir dan longsor sudah mengungsi," jelasnya